Share

42. Ketahuan belangnya.

"Sungguh paman tidak menyangka seperti ini kelakuanmu selama ini Yudha. Sejak awal kami memang tidak setuju Zalia menikah denganmu. Tapi karena Zalia begitu mencintaimu, akhirnya kami menyetujui pernikahan kalian." Paman terlihat menarik napas berat. Mengatur deru jantung yang berpacu dengan cepat.

Mata paman pun sudah tampak memerah dan berkaca-kaca. Walau hanya seorang Paman. Akan tetapi ialah lelaki kedua yang selalu melindungi kami. Aku yakin sebagai orang tua, ia juga merasakan sakit yang sama dengan yang dirasakan ibuku.

Mas yudha kini duduk jongkok dan bersimpuh di pangkuan Ibu. Ia tampak menahana egonya yang tinggi. Semakin ia menahan, semakin aku curiga. Aku tahu betul siapa dirinya luar dan dalam. Pastia da rencana lain yang ada di otaknya.

"Aku janji aku akan berubah, aku akan bertanggung jawab dengan keluargaku. Tak bisakah kalian memberiku kesempatan. Tuhan saja maha pemurah," balas Mas Yudha mulai mengalah. Ia tidak berani menatap mata.

Entah kenapa aku merasa ragu den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status