Share

CEMBURU

Samar-samar suara orang berbincang tertangkap indra pendengaran. Aku membuka mata perlahan, menoleh ke kanan kiri mencari sumber suara tersebut.

Aku membuka pintu mobil, menatap pada Bu Erna dan anaknya sambil berusaha mengumpulkan kesadaran.

“Kamu sudah bangun, Re.” Bu Erna tersenyum menatapku. Sebelum aku beranjak, dia lebih dulu menghampiriku.

“Kita di mana, Bu?” tanyaku saat merasa di tempat asing dan langit terlihat mulai gelap.

“Di parkiran. Tadi kan kamu minta dibelikan pampers untuk Hanin. Jadi sekalian Ibu beli baju buat dia. Ini Daffa yang milih tadi.” Bu Erna menunjukkan bungkusan belanjaan di tangannya.

Aku menggeser tubuhku saat Bu Erna masuk dan memberikan bungkusan itu padaku. Entahlah. Aku tak tahu harus berkata apa.

“Kita pulang sekarang, Daf!” perintah Bu Erna pada anaknya yang entah sejak kapan ada di depan kemudi.

Tanpa menyahut, Daffa langsung melajukan mobilnya membelah jalanan yang mulai ramai gemerlap cahaya lampu.

“Apa sakit kepalamu sudah mendingan?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Yung
rasain kau rayhan,kau menganggap istri dan anak mu sudah mati enak aja,
goodnovel comment avatar
Santi Rudiono
lebih asyik lg ceritanya dibanding kmrn2 thor...aku syuka......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status