Kalau Yasmin ingin hidup nyaman di bawah kendali Daniel, dia hanya bisa mengorbankan dirinya."Apa nanti kamu akan pergi ke perusahaan?" tanya Yasmin."Ya.""Apa nanti malam kamu pulang?" tanya Yasmin. Ketika dia ditatap Daniel, dia memanyunkan mulutnya. Dia berkata, "Aku bosan sendirian.""Kamu nggak akan merasa bosan kalau aku memborgolmu.""..."Awalnya Martin mengikuti Daniel. Selama dua hari ini dia tidak melakukan apa-apa selain mengawasi Daniel.Lagi pula, Andy dan Raymond bisa mengkhawatirkan petunjuk lain.Setelah dipikir-pikir, Martin merasa kemungkinan besar tetap Daniel.Karena menurut pengertian Martin terhadap Daniel, dia tidak mungkin mau melepaskan Yasmin begitu mudah.Setelah kejadian sebesar itu, bagaimana mungkin Daniel diam saja?Mobil Daniel tiba-tiba keluar dari Grup Naga dan itu langsung memancing kecurigaan Martin.Saat Martin membuntuti Daniel, jalannya bukan menuju ke Teluk Bulan dan bukan ke tempat lain yang dikenal Martin.Dia ingin mendekati mobil Daniel, t
Mereka mendentingkan gelas mereka dan muncullah suara denting yang jernih. Mereka berdua menyunggingkan seulas senyuman.Anggur merah baru saja membasahi tenggorokannya ketika Dahlia mendongak dan melihat Andy berjalan ke garasi dengan terburu-buru. "Andy, kamu mau keluar?"Setelah itu, Dahlia menghampirinya.Irene berdiri dan tatapan matanya menjadi sinis. Sepertinya ayahnya sudah menemukan petunjuk yang tidak berguna?Andy tampak sangat emosional ketika dia berkata, "Yasmin sudah pulang!""Apa? Apa kamu berhalusinasi karena kamu terlalu sedih?" tanya Dahlia dengan khawatir."Nggak. Yasmin meneleponku dan dia bilang dia baru sampai rumah. Aku mau pergi melihatnya sekarang juga." Andy naik ke dalam mobil, kemudian dia mengemudi dengan cepat.Irene melihat Dahlia tercengang. Karena dia tidak mendengar percakapan mereka, dia menghampiri ibunya, lalu bertanya, "Apa Ayah menemukan petunjuk Yasmin lagi? Ini bukan pertama kalinya. Orang mati tidak bisa hidup kembali.""Ayahmu bilang ... Yasm
Setelah Irene tiba di rumah, saking marahnya, dia langsung melempar tas bermereknya.Dahlia mengambilkan tas Irene, lalu berkata, "Kamu jangan marah. Nggak pantas kamu marah-marah seperti ini.""Apa kamu nggak marah? Ternyata Yasmin masih hidup! Dia hidup dengan baik!""Aku melihatnya." Bagaimana mungkin Dahlia tidak marah? Dia sangat marah sehingga sekujur tubuhnya gemetar. "Tapi, apa kamu percaya kalau dia diculik?"Irene mengerutkan alisnya. "Kenapa kamu harus mengarahkan masalah ini ke perselingkuhan?""Kalau nggak ... kenapa dia nggak kelihatan buruk sedikit pun? Apa yang salah kamu lebih mengkhawatirkannya?""Maksudmu, dia bersama Daniel?" kata Irene dengan kesal."Nggak. Aku merasa masalah ini nggak sesederhana itu."Irene duduk di sofa dengan emosi. Pada akhirnya, dia sangat tidak senang.Yasmin masih menjadi duri di hati Irene. Sebenarnya bagaimana duri itu baru bisa dicabut sepenuhnya?Polisi datang. Setelah memahami situasi Yasmin, mereka pergi.Andy yang lapor polisi.Harus
Yasmin merasa murung. Ini bukan sebuah kecelakaan, tapi kesengajaan ....Dia harus memutuskan hubungannya dengan Raymond.Dia tidak memberi tahu siapa-siapa tentang apa yang terjadi selama beberapa hari ini karena dia tidak berani.Kenapa meskipun mereka sudah tahu? Apa yang bisa diubah?Apa mereka bisa menang dari Daniel?Nanti Yasmin hanya akan melukai dirinya sendiri."Ayah, biarkan aku yang menyelesaikan hubunganku dengan Raymond.""Apa kamu benar-benar ingin melepaskan pernikahan yang begitu baik? Bukankah kamu menyukainya?" Andy masih mencoba menasehati Yasmin.Karena Daniel mengincar Yasmin, lebih baik Yasmin langsung menikah.Yasmin menundukkan kepalanya dan berkata, "Bukankah orang punya masa putus asa ...."Masa putus asa .... Saat itu Andy punya. Pada akhirnya, dia meninggalkan Klara dan putrinya yang dia tidak tahu ada.Hal itu menyebabkan kehidupan mereka berubah.Dia mendengar dari Klara kalau Yasmin ditindas Daniel di rumah Keluarga Guntur. Setiap kali dia mengingatnya,
Raymond sedang menunggu Yasmin di kantor.Ketika mereka bertemu, rasanya seperti sudah sangat lama terakhir mereka berjumpa."Maaf sudah membuatmu khawatir. Aku baik-baik saja," ucap Yasmin.Raymond mendekat untuk memeluknya.Yasmin menjadi panik dan dia buru-buru melangkah mundur. "Kita berpisah saja."Raymond langsung berhenti. Dia tampak kaget dan bertanya, "Kenapa?""Kita nggak cocok.""Alasan seperti itu nggak masuk akal bagiku." Raymond menolak."Setelah aku berpikir panjang, aku merasa seharusnya kita nggak menikah. Maaf. Begini saja, ya ...." Yasmin pun hendak pergi.Raymond memblokir jalannya. "Sebenarnya kenapa? Katakan dengan jelas!""Karena aku sadar ketika aku diculik, orang pertama yang muncul di benakku adalah Daniel. Aku sadar aku punya perasaan yang berbeda terhadap Daniel. Aku nggak bisa hidup bersamamu sambil membawa perasaan seperti ini." Yasmin sangat takut Raymond akan mengungkit anak-anak. Tamatlah riwayat Yasmin kalau anak-anak diungkit. "Pak Raymond, aku minta
Daniel berhenti, lalu dia membalikkan tubuhnya. Sosoknya yang tinggi membuat Yasmin sesak napas. Daniel menatapnya sambil berkata, "Raymond hanya berjarak sepuluh meter dari kita. Apa kamu sudah tahu apa yang harus kamu lakukan, hm?"Yasmin mematung dan napasnya menjadi tidak stabil.Matanya mengarah ke sepuluh meter di depannya.Dia percaya apa yang dikatakan Daniel benar.Dia juga tidak melupakan kata-kata Daniel di sekolah.Raymond tidak mungkin mundur hanya karena apa yang dikatakan Yasmin di kantor. Dia pasti akan datang untuk mencari tahu alasannya.Sepertinya dari awal Daniel sudah menebaknya ....Yasmin menarik napas dalam-dalam. Dia melangkah maju, kemudian berhenti di depan Daniel.Dia mengangkat tangannya dan berjinjit, kemudian dia memeluk leher Daniel. Yasmin mencium bibir Daniel yang menawan itu.Dia mencium Daniel dengan lembut seperti dia sedang mencium orang yang dicintainya.Daniel melingkari pinggang Yasmin dengan lengannya, kemudian mendekatkan tubuh Yasmin ke tubuh
"Aku menunggumu di Taman Royal, ya.""Ya. Cepat tidur."Ketika Irene keluar dari kantor, otaknya berputar.Apa Daniel akan merasa curiga dengan kata-katanya?Kalau Yasmin bukan bersama Daniel, itu berarti Yasmin pasti sedang bersama pria lain.Begitu Daniel tahu tentang Yasmin, Yasmin bukanlah siapa-siapanya Daniel lagi.Sebelumnya ketika Yasmin diculik, bukankah Daniel tidak melakukan apa-apa?Dari awal Irene sudah berkata Yasmin hanyalah sasaran pelampiasan Daniel. Seiring berjalannya waktu, Yasmin bukanlah siapa-siapa lagi.Begitu Irene pergi, Daniel menelepon dan memerintah, "Pergi ke kompleks untuk melihat apa wanita itu ada atau nggak."Setelah Daniel mengakhiri panggilan, tatapan matanya menjadi sangat tajam dan mengerikan.Yasmin, sebaiknya dia tidak macam-macam!Seorang pengawal memasuki koridor gedung kompleks, lalu naik ke lantai lima.Dia berdiri di depan pintu, lalu mengetuknya.Tidak ada suara dari dalam.Dia mengetuk lebih kuat dan masih tidak ada yang membuka pintu.Pen
Martin mengangkat alisnya dan tidak bertanya lagi."Sudah malam sekali. Aku mau tidur.""Aku mengkhawatirkanmu selama seminggu, tapi begini sikapmu padaku?" Martin mengerutkan alisnya dengan kesal.Yasmin melihatnya dengan terkejut. "Ada apa dengan sikapmu? Aku hanya mengatakan yang sebenarnya?""Lain kali aku akan mengajakmu keluar." Martin pun pergi.Yasmin mengunci pintu, lalu kembali ke kamarnya untuk berbaring di tempat tidur.Dia tidak berani tidur di lantai enam.Dia takut Daniel akan datang lagi.Besok pagi-pagi Yasmin baru ke lantai enam.Dia mengusap bekas luka di punggungnya. Ketika dia berbaring, lukanya sudah tidak terasa sakit.Kalau Yasmin tidak berinisiatif menunjukkan lengan dan lehernya kepada Martin, apa dia mau menunggu Martin sendiri yang bertindak? Kalau Martin melihat bekas luka di punggung Yasmin, Martin langsung tahu Yasmin menghilang ada hubungannya dengan Daniel.Penculik tidak akan meninggalkan bekas luka seperti itu.Mengenai "si penculik", Daniel akan mena
"Jangan terlalu banyak berpikir. Serahkan semuanya kepadaku. Aku akan mengaturnya." Evan mendekat untuk menggendong Lauren."Aku bisa jalan sendiri," tolak Lauren.Setelah mereka turun, mobil di luar sudah menunggu.Lauren menggendong Miumiu dan ingin pergi mengambil makanannya, tapi Evan menyuruh pembantu yang melakukannya.Setelah mengambil makanan anjing, mereka naik mobil.Rumahnya berbentuk vila dan tidak jauh dari pusat kota. Ia mempunyai pemandangan yang indah serta halaman yang asri. Tempat ini cocok menjadi tempat istirahat orang.Lauren keluar dari mobil, kemudian melihat sekeliling rumah tersebut.Evan berkata, "Rumah ini penuh dengan orangku. Tempat ini termasuk kawasan perkotaan, tapi lingkungannya tenang dan suhunya normal sepanjang tahun. Aku cuman mengatur dua pembantu dan mereka bukan orang sembarangan."Dua pembantu berdiri di depan pintu dan menunggu dengan sopan.Lauren bertanya, "Kamu ingin mengurungku di sini?""Apa kamu nggak suka tinggal di sini? Kamu ingin ting
Ketika saatnya makan siang, Evan secara pribadi mengantar makanan.Lauren masih memeluk Miumiu dan bersandar di papan tempat tidur dengan pasrah."Makanlah." Evan duduk di tepi tempat tidur.Lauren tidak menjawab, seolah-olah dia tidak mendengar Evan. Pupilnya bahkan tidak bergerak sedikit."Lauren, aku sudah bilang aku akan berubah setelah anak kita lahir. Apa begitu pun belum cukup?" tanya Evan.Lauren masih bergeming."Selesai makan, aku akan membawamu pergi dari sini. Aku akan membawamu ke rumahku yang lebih tersembunyi dan melindungimu sampai anak kita lahir," ujar Evan.Melihat Lauren tidak bereaksi, Evan langsung mencekik leher Miumiu, lalu mengangkatnya.Miumiu terkejut dan menggonggong."Ngapain kamu?" Akhirnya Lauren bereaksi dan ingin pergi merebut Miumiu. "Kembalikan Miumiu!"Evan menghalangi Lauren dengan satu tangan, sedangkan tangannya yang lain mencekik Miumiu. Anjing ini sangat kecil dan lemah. Selama Evan mengepalkan tangannya, dia bisa mencekiknya sampai mati."Makan
Evan mendekat dan memegang bahu Lauren. Mereka saling bertatapan mata, lalu Evan berkata, "Lauren, ini anak kita. Aku harus mempunyai anak ini. Kalau kamu berani menggugurkannya, aku akan membunuh Yasmin!""A ... apa katamu?" Lauren menatap Evan dengan terkejut. "Yasmin itu ... keponakanmu. Bagaimana kamu bisa ....""Menurutmu, apa aku peduli?"Lauren menatap Evan yang sinting ini dan terdiam.Setelah itu, dia ditarik keluar dari toilet oleh Evan.Mereka pergi ke rumah sakit. Selama perjalanan, Lauren merasa kedua kakinya lemas.Dia masih berharap tes kehamilan itu salah dan sebenarnya dia tidak hamil.Namun, ketika dokter memegang hasil tes darah dan berkata, "Kamu sudah hamil selama 15 hari. Gejalanya cukup awal. Sulit untuk melakukan USG sekarang, jadi aku menyarankan menunggu satu bulan lagi agar nggak terjadi apa-apa pada kandungan."Lauren sangat terkejut sehingga dia langsung terjatuh dari kursi.Evan di sebelah segera memeluknya agar Lauren tidak terjatuh ke lantai."Eh, apa ka
Lauren berhenti bernapas. Dia merasa jantungnya berhenti berdetak.Garis merah kedua itu membuat mukanya menjadi pucat pasi.Dia hamil. Pikirannya berantakan ....Kenapa dia bisa hamil? Apa tidak ada gunanya setelah dia memakan begitu banyak pil KB?Tidak mungkin. Dia tidak boleh hamil anak Evan. Dia tidak boleh melahirkannya!Dia mau menggugurkan kandungannya. Dia harus menggugurkannya ....Ada yang membuka pintu dan tubuh Lauren pun langsung mematung.Karena pintunya tidak bisa dibuka, terdengar suara ketukan."Si ... siapa?" tanya Lauren."Apa kamu sakit perut?" Itu suara Evan!Lauren terkejut. "I ... ini toilet wanita. Bagaimana kamu bisa masuk?"Dia bertanya sambil menyembunyikan tes kehamilannya."Grup Samson adalah milikku. Apa aku perlu persetujuan orang ke mana pun aku mau pergi?" kata Evan dengan sombong. "Buka pintunya.""A ... aku belum selesai." Lauren memasukkannya ke dalam bajunya, tapi dia merasa itu tidak aman. Dia pasti tidak bisa menceburkan tes kehamilan yang keras
Lauren duduk di dalam mobil. Rasa mualnya sudah menghilang.Namun, itu tidak membuatnya tenang.Ini tidak mungkin radang tenggorokan.Radang tenggorokan tidak mungkin membuatnya ingin muntah setelah minum susu.Lebih tepatnya, dia sudah tidak enak badan sebelum dia meminum susu.Kalau bukan karena Evan memaksanya minum susu, dia tidak akan muntah.Namun, meskipun begitu, muntah terlalu tidak normal.Dia tahu kalau dia tidak masuk angin.Jangan-jangan dia sudah hamil?Tebakan Lauren sendiri membuatnya ketakutan sehingga mukanya memucat. Bagaimana mungkin? Dia tidak pernah melewatkan minum obatnya. Bagaimana dia bisa hamil?Akan tetapi, reaksinya sangat mirip dengan hamil. Bagaimanapun juga, dulu dia sudah pernah hamil dan sudah berpengalaman.Lauren mengeluarkan ponselnya untuk melihat tanggal menstruasinya. Seharusnya dia sudah datang bulan kemarin, tapi dia sama sekali tidak mempunyai perasaan itu.Tangan Lauren yang sedang memegang ponsel menjadi dingin. Dirinya mulai berkeringat din
Saat Evan mendekat, Lauren merasa alasan apa pun tidak bisa menghentikannya.Rasanya seperti tidak ada alasan untuk menolak memakan daging yang diletakkan di depan mulutmu."Kamu mabuk?" Evan menyentuh wajah Lauren, kemudian menatapnya."Itu hanya satu teguk. Belum bisa mabuk," kata Lauren."Kalau begitu, tidurlah." Evan menurunkan tangannya dan berbaring di bantalnya dengan niat tidur.Jarak mereka berdua sangat dekat, terutama napas Evan mengenai rambut dan wajah Lauren.Namun, setelah Evan mengatakan itu, dia tidak melakukan apa-apa.Lauren tidak berani bergerak sedikit pun. Beberapa menit kemudian, dia merasa Evan sudah tertidur, jadi dia mendongak untuk melihat Evan.Matanya terpejam dan posisi tidurnya tidak berubah.Malam ini Lauren dapat beristirahat? Dia kira dia tidak dapat ....Evan membuka matanya, lalu bertanya, "Apa kamu ingin melakukan sesuatu?""Nggak. Cepat tidur." Lauren memejamkan matanya dengan cepat dan tidak bergerak lagi.Dia takut Evan berubah pikiran dan melaku
"Kalau aku nggak senang, apa kamu akan membiarkanku tidur?" tanya Lauren balik dengan sabar."Baguslah kalau kamu tahu." Evan menegakkan punggungnya, lalu pergi sambil membawa kopinya.Lauren menggigit bibirnya dan memelototi punggung itu. Amarah membawa di dalam hatinya.Pekerja dapat dua hari libur seminggu, tapi dia tidak!Malam hari, ketika Evan pergi ke ruang kerja, Lauren mandi.Dia ingin cepat-cepat mandi.Akan tetapi, ketika dia mandi sampai setengah, dia mendengar suara pintu ditutup di luar. Evan sudah kembali dari ruang kerja.Kenapa cepat sekali?Dia baru saja menyampo rambutnya.Lauren pun segera membilas rambutnya.Setelah itu, dia mengambil handuk di sebelah untuk mengelap tubuhnya yang basah. Itu juga menyekanya secara sembarangan.Dia memakai piama, lalu berdiri di depan kaca dan mengeringkan rambutnya.Dia mengeringkan rambut sambil memperhatikan pintu.Evan tidak mungkin selambat itu, 'kan?Dulu dia akan datang ke kamar mandi dalam tiga menit setelah dia memasuki kam
Evan berpikir sejenak. "Adik sepupunya Daniel?""Benar."Evan tahu setelah dia menangkap Rachel dan menginterogasinya, Rachel ada mengungkit hubungannya dengan Martin.Martin telah membayar mahal untuk mengeluarkan Rachel dari organisasi Akhirat.Jelas kalau Akhirat hanya mengakui uang, bukan orang.Hanya saja, Evan merasa hal ini tidak sesederhana itu."Apa Tuan Evan mencurigai Martin?" tanya anak buah."Siapa tahu? Kamu menetap di Kota Imperial dan menyelidiki Keluarga Guntur. Martin, Daniel, semuanya mencurigakan," kata Evan."Baik."Evan mengakhiri panggilan. Dia melihat waktu di komputer, kemudian menekan interkom dan bertanya, "Di mana kopiku?"Ricky langsung berdiri dari kursinya. Dia melihat Lauren yang sedang tidur di meja dari jendela kaca sebelah.Dia berjalan mendekat, kemudian mengetuk meja beberapa kali dengan jari telunjuknya. "Bangun."Lauren tersentak. Dia menyadari itu Ricky yang sedang menatapnya dengan tegas. "Pak Ricky ....""Sekarang adalah jam kerja dan waktu kop
Terutama Julian. Wajahnya terlihat galak.Yasmin juga merasa jengkel setelah melihat ekspresi anak-anak. Namun, hal ini sudah diputuskan oleh Daniel. Tidak ada yang boleh mengubahnya."Tes satu bulan." Daniel meletakkan dokumennya, kemudian berkata, "Ketika kalian datang ke sini, seharusnya kalian sudah tahu siapa yang akan kalian ajar, 'kan? Kedua putraku dan satu putriku. Kalian nggak hanya harus mengajari mereka ilmu, tapi juga harus menemukan kelebihan mereka. Kalian harus mengetahui positif dan negatif mereka dengan jelas. Aku berharap cara mengajar kalian bisa membuatku terkesan. Besok kalian akan mulai secara resmi. Sebelum itu, aku ingin melihat jadwal kalian dulu.""Baik," jawab ketiga guru itu.Daniel melihat anak-anak. "Bawa guru ke belakang.""Apa aku boleh menolak?" tanya Julian."Menurutmu?" ancam Daniel.Julian melompat turun dari sofa, begitu juga dengan Julius dan Julia. Kemudian, mereka membawa para guru ke luar.Setelah Daniel dan Yasmin keluar dari aula dan berdiri