Share

15. Habisnya Kesabaran

Keesokan paginya, Louis dan Emily masih membicarakan keseruan tadi malam. Bahkan di dalam bus sebelum berpisah dengan sang ibu, suara lucu mereka masih bergema. Kara tidak bisa berhenti tersenyum mengingatnya.

"Setelah keluar dari sini, aku harus mencari pekerjaan yang mapan. Dengan begitu, aku bisa mewujudkan lebih banyak keinginan mereka," pikir Kara sambil mengetuk-ngetuk dagu dengan pena. Ia bisa merasakan tekadnya untuk menjadi orang tua yang lebih baik semakin membara.

"Apa kau sedang kerasukan? Mengapa kau senyum-senyum sendiri tanpa sebab?" 

Kara spontan bangkit dari kursi. Ia benar-benar tidak sadar kapan Frank tiba di hadapannya. Para pengawal bahkan sudah standby di posisi masing-masing. Hanya Jeremy yang belum terlihat.

"Selamat pagi, Tuan. Sarapan Anda sudah saya letakkan di meja, begitu juga dengan rangkuman email."

Frank tidak menjawab. Ia terus mengamati Kara dari balik kacamata hitamnya.

Emily m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Sumartini
kasih koin yg banyak dong biar puas bcnya
goodnovel comment avatar
Narmah
ceritanya kereeeen abiiiis
goodnovel comment avatar
Elly Bhae
iyaak nie koin oh koin menunggu demi koinobori ajah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status