Share

Keluarga Bahagia

"Ini bubur dimakan," ucap Rendra.

"Aku nggak suka bubur. Aku kalau liat bubur pengen muntah. Yang lain ada?" Afi memilih tidak memakannya karena ia sangat jijik melihat makanan yang satu ini.

"Saya sudah berbaik hati membeli bubur spesial buat kamu, kamu malah nolak," ucap Rendra dengan nada datarnya.

"Salah sendiri nggak tanya." Afi memalingkan muka nya menghindari tatapan tajam Rendra.

"Kamu ini sebenarnya anak siapa sih? Kalau di bilangin susah amat?" Afi melototkan matanya mendengar ucapan Rendra barusan. Ia teringat tingkah jahilnya saat mereka bertengkar, pasti kata-kata itu yang keluar dari bibir Rendra.

"Anaknya Papa Sucipto. Puas?!"

Rendra tersenyum senang saat melihat wanita di depannya ngambek gara-gara ucapannya tadi.

"Mau makan tidak? Kalau tidak aku mau pulang. Ngapain nungguin orang yang udah gede tapi kelakuan kaya bocah. Nggak mau makan silahkan, palingan nanti kamu mati."

Afi tak habis pikir dengan mulut Rendra ini. Kata-kata yang dia ucapkan selalu saja bikin ia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status