Share

Tidak Masuk Akal

Rara masuk ke dalam kelasnya. Ia duduk di bangkunya.

“Lo kemana tadi?”

Rara menatap Jevan dengan rasa bersalah. “Maaf, gue tadi ke toilet. Terus gue jalan – jalan,” balas Rara berbohong.

“Gue khawatir banget sama lo sampai nelepon lo berkali – kali,” kata Jevan.

“Gue juga gak bawa HP,” balas Rara.

“Yang penting lo udah balik, gue gak masalah,” ucap Jevan.

Jevan hendak duduk di sebelah Rara untuk kembali mengobrol, tetapi guru selanjutnya sudah datang ke kelas. Jevan bergegas kembali ke bangku.

“Oke anak – anak, siapkan kertas selembar,” kata Pak Dono.

Seketika kelas langsung ribut. Mereka langsung memprotes dan panik karena belum belajar sama sekali.

“Tidak ada yang protes. Saya sudah menyiapkan soalnya, segera tulis,” ucap Pak Dono tegas.

Rara mulai fokus mendengar perkataan dari Pak Dono. Ia yakin dirinya akan mendapatkan nilai bagus karena gadis itu selalu membaca ulang materi minggu kemarin sebelum kelas dimulai.

“Tidak boleh ada yang menyontek atau bertanya. Kalau ada yang begitu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status