Share

sebelas

"Widya!" bentak Mas Anam. Sepertinya lelaki itu tidak suka aku bicara seperti itu.

"Apa?" sahutku yang sudah tersulut emosi karena teriakannya tadi.

"Kamu jangan bilang seperti itu, aku gak suka," sahutnya. Tatapan matanya tajam menghujam manik mataku.

"Lah terus kenapa tadi bisa bareng-bareng gitu sama mantanmu? Kamu pikir aku suka?" bantahku tak kala sengit.

"Tadi itu kita gak bareng, Widya! Mereka datang setelah aku baru sampai. Mereka juga gak tahu kalau semalam aku gak pulang. Dan soal perkataan Mbak Sri tadi, gak usah kamu masukkan dalam hati," pesannya. Kali ini nada bicaranya sudah mulai turun.

"Widya!" bentak Mas Anam, mungkin dia tidak suka aku bicara seperti itu.

"Apa?" sahutku yang sudah tersulut emosi karena teriakannya tadi.

"Kamu jangan bilang seperti itu, aku gak suka," sahutnya.

"Lah terus kenapa tadi bisa bareng-bareng gitu sama mantanmu? Kamu pikir aku suka?"

"Tadi itu kita gak bareng, Widya! Mereka datang setelah aku baru sampai. Mereka juga gak tahu kalau semalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status