Share

55. Para Penjaga Punden.

Energi bening menyelimuti tubuh ringkih lelaki sepuh yang penjadi pimpinan padepokan Paksi Maruta. Hawa dingin yang dikeluarkan oleh energi itu membuat tubuhnya gemetar, dan lambat laun kulitnya memucat. Menandakan jika energi yang terlontar tidaklah sedikit.

Kondisi Ajiseka sendiri sudah mulai kepayahan, pasalnya keringat mulai bercucuran di tubuhnya. Tetapi ia tidak mau menghentikan aktivitasnya. Bahkan, dirinya malah ingin menambah suplai energi yang dimiliki.

“Hentikan bocah! Tidak seperti itu caranya! Energimu sudah cukup membantu, biarkan gurumu yang menyelesaikan proses selanjutnya. Cukup kau berikan apa yang di perlukan saja!”

Tiba-tiba Kumbolo memperingatkan Ajiseka yang bersiap melakukah peningkatan penyaluran energi. Tidak ingin ada resiko yang di tanggung oleh lelaki sepuh di depannya, Ajiseka pun menuruti perkataan Kumbolo. Ia membuka mata dan menoleh pada gurunya seraya mengangguk.

“Berikan beberapa mustika milikmu, biarkan tubuhnya memilih sendiri mana yang cocok untukn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status