Share

13. Menakar tekad.

Seorang wanita nan anggun tiba-tiba muncul di tengah-tengah Ajiseka dan Galuh.

“Kenapa tidak Kau tunjukkan kepada mereka benda yang sudah saya berikan, seharusnya benda itu kau tunjukkan saat memasuki gapura padepokan,” ucap wanita yang tidak lain Dewi Panguripan.

Ajiseka baru sadar akan benda itu, lalu ia mengeluarkan dari sakunya dan hendak memberikan kepada wanita di depannya. Ajiseka juga menyadari jika wanita yang berdiri anggun itu adalah orang yang dimaksud oleh Ki Sawung. Tetapi Ajiseka butuh sedikit waktu untuk menetralisir amarahnya, terlebih ia juga merasakan keanehan yang terjadi pada dirinya. Setelah mereda barulah Ajiseka berucap.

“Maafkan saya, Nyai. Gadis itu menyapa saya dengan cara yang tidak benar, Nyai.” ucap Ajiseka sembari menunjuk ke arah Galuh. Hal itu membuat Galuh mendelik kesal ke arah Ajiseka.

Dewi Panguripan menoleh ke arah gadis kecil yang berdiri menunduk di belakang kedua lelaki penjaga gerbang. Kemudian tatapan netranya beralih ke Ajiseka yang hendak m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status