-- X mempunyai bawahan empat orang, yakni Nozomi (berambut hitam dan bola mata coklat), Ahr (berambut coklat dan bola mata coklat), Westo (berambut hitam dengan bola mata abu-abu), dan terakhir adalah Son (berambut abu-abu dengan bola mata hitam). Semuanya berusia sembilan puluh tahun, namun memang terhenti pertumbuhannya di usia tiga puluh tahun. Mereka semua nampak seperti usia tiga puluh tahun, kecuali X, yang berusia seratus tahun dan ia nampak lebih tua, karena tugasnya sangat banyak dari dulu, bahkan rambut abu-abu yang menipis, dan bola mata putihnya, selalu menatap tajam lawannya.-- "Jenderal X, jangan bilang, bahwa Ratu sedang mengandung seorang anak, dengan penduduk kita?" tanya Nozomi dengan penuh kebingungan. X mengambil nafas panjang dan membalas, "Bukan, namun manusia di dunia manusia... anak yang ada di dalam rahim ratu kita, adalah keturunan antara makhluk Dunia Musik dan manusia mortal dari dunia manusia”Dan mereka semua langsung terkejut."Hei, X, jangan bilang ba
Hari itu, suasana istana sendu sedih. Ratu Angel menangis sepanjang hari di dalam kamarnya. Ia lalu bergumam, "Aku akan menjagamu dari jauh, tapi, jika prajurit suku Bass mengetahui kau adalah seorang keturunan hybrid, mereka pasti akan menyakitimu, mengincar energi yang kuat yang ada dalam dirimu, dan menjadikan mereka suku penguasa dunia. Aku ingin kau hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang, kumohion, tetaplah bertahan hidup!”Malam itu juga, setelah semua persiapan yang dibutuhkan telah siap, X juga bersiap membawa Kenta kecil ke dunia manusia, untuk mengawalnya secara langsung. Kereta istana juga telah dipersiapkan untuk menembus portal. "Aku akan menyusul, kalau kita pergi bersama, tentu akan ada yang curiga nanti," ucap Ratu Angel yang terduduk di atas kursi rodanya, kepada X, yang sedang menggendong bayi perempuan kecil sambil bersiap masuk ke dalam kereta istana. X lalu mengucap pamit, "Aku akan pergi dahulu, Yang Mulia”Sambil menatap ke arah kereta istana yang membawa a
Pria tersebut adalah raja suku Bass, Fedrix. Ia hanya tertawa mendengar pernyataan Ratu Angel, dan membalas, "Ya, kalian memang tidak adil! Mengapa hanya suku Bass yang kalian musuhi? Bukan salahku jika aku harus mengambil energi kalian, ya karena kalian sendiri menganggap diri kalian sendiri adalah penjaga satu-satunya Dunia Musik, namun membunuh prajuritku, yang terang-terangan juga adalah penduduk Dunia Musik! Menganggap kami adalah ancaman, apa yang pernah kalian lakukan untuk suku kami? Apakah di dalam Dunia Musik hanya ada suku Simfoni dan Harmoni yang bisa memakai kekuatan musik dan lagu? Maksud kalian, kami tidak boleh dan tidak bisa?"Ratu Angel kali ini benar-benar kesal, melihat Fedrix justru tertawa lebar, ia lalu membalas, "Berhenti mengambil energi dari orang lain secara ilegal, menguras habis nyawanya dan mengambil keluarganya hanya untuk menjadi prajuritmu! Kami juga tahu bahwa yang kau incar bukanlah energi untuk bertahan hidup demi sukumu sendiri, yang kau inginkan ad
Beberapa hari kemudian, demi menjaga agar kepemimpinan suku Simfoni tidak kosong, lalu mengundang seluruh pemimpin suku-suku yang ada di dalam Dunia Musik, untuk menjadi saksi. "Sesuai amanat mendiang Ratu Angel, mulai hari ini aku akan mengambil alih pemerintahan sementara suku Simfoni, sebagai kepala suku, sampai nanti ditemukan seseorang yang cocok untuk menggantikan mendiang Ratu Angel," ucap X di hadapan semua orang yang hadir di istana suku Simfoni. Banyak yang menangis, para pelayan terutama, dan beberapa prajurit, termasuk X sendiri, yang terlihat mengepalkan tangannya, menahan amarah, sambil berucap dalam hati, "Fedrix, lihat saja. Anak itu akan membunuhmu dan menghancurkan sukumu suatu saat nanti, lihat saja!!"Sejak saat itu, Dunia Musik memang, sangat damai dan suku Bass terlihat agak terang, yang biasanya selalu gelap. Suku yang wilayahnya terbelakang dan terisolir ini, memulai pesta meriahnya. Pesta energi, sebut mereka. Di dalam istana suku Bass, Raja Fedrix memulai p
Higiri lalu merasa bingung, ia lalu bergumam dalam hati, “Aku tidak bisa pulang tanpa baju ganti, haruskah aku pulang dalam keadaan basah? Ya sudahlah, aku akan mengganti bajuku, lagipula aku masih punya kekuatan magis, baju saja itu mudah!”Higiri lalu membuka telapak tangannya dan tongkat magis berwarna merah itu muncul. Ia berusaha menggunakan kekuatan bintang untuk mendapatkan baju dan celana baru, namun.., ternyata… dengan penuh rasa kesal, Higiri menggaruk-garuk kepalanya. Ternyata ia lupa mengisi ulang kekuatan magis di dalam tongkatnya! Kali ini, mereka berdua terdiam sejenak, seperti salah tingkah. Kenta lalu memutuskan untuk membawa Higiri ke atas, ke kamarnya, dan menunjukkan kamar mandinya. "Ini, silahkan, kau bisa mengganti bajumu, maaf aku di sini sendirian, tidak punya baju yang pas untukmu, namun di sini ada baju paman-pamanku, aku harap baju itu muat dan cocok denganmu!” seru Kenta sambil berusaha mencari baju paman-pamannyaIa berhasil menemukan beberapa baju dan
Pagi menjelang, matahari juga sudah terbit agak tinggi. Udara pagi yang sangat segar. Di atas ranjang yang berantakan, mereka nampak masih tidur nyenyak, seolah malam barusan sangat melelahkan. Higiri tidur sambil memeluk Kenta. Mereka disatukan dengan selimut, dan masih tanpa busana sama sekali. Matahari semakin menunjukkan jati dirinya. Higiri tiba-tiba terbangun, karena matahari mengintip dari jendela kamar yang masih tertutup gorden. Ia menatap Kenta yang masih tidur di sebelahnya. Higiri lalu perlahan bangun, bergerak menuju kamar mandi. Ia melihat sebuah bak rendam (bathtub) yang berwarna biru muda, terletak di samping kamar mandi yang agak besar tersebut. Ada juga jendela transparan tepat di samping bak rendam tersebut. Ia lalu membuka keran air bak tersebut dan mengisinya dengan air hangat. Kenta terbangun setelah mendengar suara air yang agak keras mengalir dari sebuah keran di kamar mandinya. Ia bangun, dengan penasaran, ia lalu berjalan menuju kamar mandi, dengan menutupi
"Kenta sudah aman," ucap Ahr. X lalu berjalan mendekati Higiri yang masih berlutut sambil berseru, "Naikkan kepalamu" Higiri mengangkat kepalanya, lalu menatap X. X sendiri membalas tatapan Higiri dengan tatapan tidak senang, dan melanjutkan, "Beraninya kau ucapkan cinta kepada Kenta sementara kau sendiri menguji Kenta dengan Musical Scale yang bisa saja menolak Kenta. Kau bermain dengan kekuatanmu sendiri," ucap X. Higiri langsung dengan tegas menjawab, "Antara Musical Scale itu akan menerima atau tidak, perasaanku tidak terpengaruhi hal itu. Jika kalung itu menolaknya, aku akan mengundurkan diri sebagai pangeran. Memberikannya Musical Scale, adalah keinginanku, memberikannya kekuatan yang kumiliki, supaya ia merasa kekuatanku juga, aku ingin bisa melindunginya dengan kekuatan itu!” balas Higiri. Kali ini X tertawa kecil. "Jawaban cerdas memang, tidak salah bahwa kau adalah pangeran suku Harmoni, aku juga sangat berterima kasih bahwa suku Harmoni selalu bersedia memberikan suppor
"Apa itu? Lagipula masih ada juga ramalan yang menyatakan bahwa seorang darah campuran akan berhasil menghancurkan eksistensi suku Bass, apa maksudmu, adalah kekuatan itu?" tanya Ahr kepada X. Kali ini seakan-akan, X bertubi-tubi mendapat pertanyaan, namun ia tetap berusaha tenang dan menjawab, "Ya, Kekuatan cinta. Cinta sejati, memang, Ratu Angel dan beberapa pemimpin dari suku lain juga meyakini bahwa ramalan itu bisa berubah, karena kekuatan cinta, namun ini tidak bisa dikonfirmasi, karena jika memang kekuatan cinta bisa membuat damai Dunia Musik, sudah dari dulu Ratu Angel melakukannya," jawab X. Tiba-tiba saja, Kenta keluar kamarnya dan langsung turun ke bawah, lalu menatap paman-pamannya dengan tatapan penuh rasa penasaran dan mata yang berkaca-kaca, lalu ia bertanya, "Aku.., apakah… aku seorang keturunan darah campuran? Maksud kalian apa?"Seluruh pamannya menatap Kenta yang tiba-tiba turun, dan mereka sendiri terkejut dengan pertanyaan itu. Mereka semua langsung terkejut, da