Memang benar pertanyaannya Mia. Sebelum sang adik bertanya, Luna sudah mendapatkan pertanyaan itu di dalam hati kecilnya. Akankah mereka hidup berpindah-pindah seperti nomaden.
Sebenarnya mereka memiliki uang fantastis. Mereka bisa saja membeli rumah mewah di kawasan elit. Mereka memikirkan tentang keamanan Tuan mudanya. Andai saja Bruno dan lainnya tidak mengejar Davey, mereka hidup damai di rumah itu."Sebenarnya pertanyaan itu sudah ada di dalam hati kecilku. Aku sendiri tidak bisa melepaskan tuan muda dengan mudah. Aku bisa memutuskan kontrak dengan Tuan Dave. Kalau aku sendiri tidak kuat menghadapi mereka. Berhubung tuan muda sudah cocok bersama kita, mau tidak mau aku mengalah dan meneruskan kontrak ini. Jika kamu tidak ingin meneruskan kontrak ini, aku tidak masalah. Kamu harus melanjutkan hidup tanpa harus mengikuti aku." Luna sudah tahu resikonya.Luna tidak masalah jika Mia berpisah dengannya. Jauh-jauh hari Luna sendiri sudah memperhitungkannya. Sebelum ada Mia, Luna menjaga Davey seorang diri. Bahkan usianya yang masih 15 tahun, Luna sudah diminta oleh kedua orang tuanya Davey untuk menjaganya.Mia menundukkan kepalanya. Ia tidak ingin menyakiti hati sang kakak. Sudah lebih dari 10 tahun mereka berpisah. Semenjak diangkat menjadi anak angkat Ibunda Davey, Luna merasakan kemewahan.Akan tetapi Luna tidak akan berlarut-larut merasakan kemewahan itu dalam jangka panjang. Ia memiliki cita-cita di dalam lubuk hatinya. Yang dimana cita-cita tersebut ingin membuat kedua orang tuanya beserta nenek kakeknya bahagia."Mia, aku tidak masalah jika kamu pergi dari sini. Aku tidak mengusir. Aku tahu kamu memiliki bakat yang lain. Pekerjaan ini sangatlah berat untukmu. Aku nggak mau kamu terbunuh oleh mereka." Luna menatap sang adik sembari menahan air matanya.Mia yang mendengarnya tidak kuat merasakan sesak di dada. Sesungguhnya ia tidak ingin meninggalkan Luna. Sedari awal, Luna ikut dengan keluarga Torres, Luna bisa bersekolah hingga lulus SMA. Disisi lain, Luna juga menyekolahkan Mia. Mia lulus SMA dengan nilai terbaik. Mia teringat akan jasa-jasa sang kakak. Mia memeluk Luna lalu menangis.Melihat kedua gadis tersebut, Davey dan sang raja naga sedih. Davey yang awalnya cuek, tiba-tiba saja haru. Ternyata selama ini, dirinya salah menilai orang. Luna memiliki sifat cuek ditambah tidak memperdulikan dirinya, itu salah besar.Davey sangka kalau Luna bukanlah wanita lembut. Davey seketika menangis terharu melihat Luna. Tak disangka-sangka, sang raja naga masih bersemayam di tubuh Davey tidak menyukai drama kedua saudara itu."Apa-apaan kalian? Apakah kalian ingin membuat drama setelah rumah ini pecah berantakan seperti ini!" Sang raja naga tersebut protes habis-habisan.Mereka tersadar sambil memandang wajah Davey. Luna mendekati Davey, tangannya memegang lengannya dan matanya menatap tajam wajah Davey sangat rupawan sekali."Bisakah kamu tidak protes pada pagi ini? Bisakah kamu tidak membuat masalah supaya masalah ini cepat selesai?" Luna bertanya seakan-akan ingin memakan orang di hadapannya."Aku protes karena rumahku seperti kapal pecah," sambung pria itu."Apakah kamu tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Luna tadi?" protes Davey kepada sang penumpang raganya itu."Kamu tahu, kalau aku adalah seorang raja. Seorang raja sangat menyukai kebersihan. Tempatmu ini sangat kotor sekali. Makanya bersihkan dulu. Supaya aku tidak protes terus-terusan seperti ini." Pria itu protes habis-habisan. Bahkan saat protes mirip sekali emak-emak sedang menawar barang.Luna dan Mia bingung mau mengerjakan apa? Sedangkan mereka masih memikirkan cara, bagaimana mengeluarkan Sang raja Naga itu dari tubuh Davey.Di lubuk hati yang terdalam Luna harus melindungi Davey. Mia tahu kalau sang Kakak sedang bingung. Mia berjanji pada hari ini hingga akhir hayatnya akan membantu sang kakak untuk meringankan pekerjaannya. Mia merangkul Luna sambil mengelus-ngelus lengannya."Apakah kamu tidak bisa keluar dari sini? Jika kamu keluar dari sini, aku yang akan mencarikan jasad baru untukmu," pinta Luna merayu sang raja naga itu."Sampai dunia kiamat pun, Aku tidak akan pernah keluar dari tubuhmu itu. Tubuh itu diperuntukkan untuk aku. Sebenarnya kamu nggak berhak memakai tubuh itu. Karena tubuh itu memang sengaja diciptakan hanya untukku dari sang ratu yang selalu berada di sampingku," jelas pria itu.Luna mengerutkan keningnya. Ia bingung dengan penjelasan sang raja Naga tersebut. Lalu, siapa sebenarnya ratu sesungguhnya yang dicintai oleh sang raja naga?Andaikan Luna tahu siapa sebenarnya dia? Luna akan mencarinya hingga ke ujung dunia. Asalkan sang raja naga mau keluar dari tubuh Tuan mudanya.Sungguh ini memang terdengar konyol. Zaman sekarang yang penuh dengan teknologi, mobil terbang dan para robot sudah bekerja, ternyata masih ada cerita tentang sang raja mencari ratunya."Kalau boleh tahu, siapa ratumu sebenarnya? Aku akan membantumu menemukannya. asal kamu jangan ganggu lagi Tuan mudaku ini!" tegas Luna yang melepaskan dirinya dari Mia.Terpaksa raja Naga itu keluar. Ia sengaja menampakkan dirinya dengan memakai baju kerajaan di zaman Cina kuno. Sang raja naga tersebut menatap wajah Luna. Ada rasa rindu di pelupuk mata pria tersebut. Ingin rasanya ia memeluknya. Seketika niatnya itu diurungkan."Iya, siapa ratumu sebenarnya?" sambung Luna.Davey tidak sengaja melihat wujud asli sang raja naga. Beliau adalah seorang manusia. Wajahnya juga tidak menakutkan sama sekali. Bahkan bisa dikatakan, wajahnya sangat tampan sekali."Beritahu aku siapa dia? Jika ketemu, berjanjilah padaku jangan pernah memasuki jasad orang lain!" Luna memintanya supaya beliau tidak mengganggu manusia lainnya."Aku tidak akan mengatakannya sekarang. Aku tahu pria yang kamu jaga sangat lemah. Bertarung pun dia tidak bisa sama sekali. Jangankan bertarung, memegang senjata api pun Tuan mudamu sangat payah." Sang raja naga sengaja mengejek Davey.Mata Luna membuat sempurna. Sejujurnya Davey sangat payah. Bertarung mengalahkan dirinya selalu gagal. Jangankan bertarung, memegang pistolnya saja tidak bisa. Jika terjadi serangan mendadak. Kemungkinan Davey yang akan meregang nyawanya terlebih dahulu."Darimana kamu tahu kalau dia tidak bisa memegang senjata?" Luna bertanya dengan wajah datar."Dari mana aku tahu?" Sang raja naga itu tertawa mengejek sambil melihat Davey. "Aku tahu segalanya. Bahkan aku tahu siapa mantan pacarmu."Setelah melihat Davey, pandangan sang raja naga itu berubah ke Luna. Ia tertawa sampai membuat Luna kesal. Ingin rasanya Luna membalasnya. Tapi kekuatan sang raja naga tersebut tidak terbatas."Apakah kamu tahu siapa kekasihku?" Davey mengejeknya sambil tersenyum smirk."Hai... anak muda! Kamu itu bicara apa sih? Seumur-umur kamu itu tidak memiliki kekasih. Kamu itu jomblo mutlak. Yang dimana jomblo mutlak tidak pernah merasakan pacaran," ejek sang raja naga balik.Davey menelan salivanya dengan susah payah. Ia menganggukkan kepalanya tanda setuju. Namun Davey memutuskan tidak memperpanjang perdebatan itu."Kak Luna, apakah kamu bisa mengusir dia dari tubuhku?" tanya Davey menunjuk sang raja naga itu."Aku tidak janji bisa apa enggak," jawab Luna tidak bisa memastikan apakah bisa mengusir sang raja naga itu."Jika kakak tidak bisa memastikan, bagaimana nasibku kelak?" Davey tidak ingin berbagi raga kepada sang raja naga itu. Davey melangkahkan kakinya keluar dari dapur."Tunggu!"Davey berhenti sejenak. Ia bingung dengan keadaannya sekarang. Pernyataan demi pernyataan sudah memenuhi kepalanya. Davey menoleh demi melihat Luna. "Mau kemana kamu?" Luna bertanya lalu mendekati Davey. "Menyendiri dulu," jawab Davey membalikkan badannya sambil melangkah keluar. Luna merasakan kalau keadaan Davey tidak baik-baik saja. Pria manja itu memang tidak bisa menghadapi berat seperti ini. Ia bingung harus bagaimana? Luna segera mengejar Davey supaya tidak pergi terlalu jauh. "Aku harus mengejarnya," ucap Luna berlari ke arah Davey. Melihat Luna pergi, sang raja naga itu menatapnya. Ia berjalan mendekati Luna kemudian menarik tangannya. Ia tahu Davey akan pergi kemana. Merasa tangannya ditarik, Luna menoleh ke belakang. Ia sangat terkejut melihat wajah sang raja naga hanya beberapa centimeter saja. Luna merasakan kalau sang raja naga itu benar-benar nyata. "Apakah kamu manusia sungguhan?" tanya Luna yang merasakan suhu tubuh sang raja naga itu normal. "Aku dulu manusia
Luna tidak bisa menjawab pertanyaan dari Davey. Dikarenakan Luna sendiri Sudah menandatangani kontrak. Dimana kontrak itu menyatakan, kalau Davey tidak boleh tahu masalah ini sebenarnya.Sekarang kepalanya bertambah pusing. Luna harus melaporkan masalah ini ke tuannya terlebih dahulu. Luna tidak bisa mengatakannya secara langsung."Aku tidak bisa menjawabnya sekarang. Aku harus meminta izin terlebih dahulu." Luna menjawab hingga membuat Davey kebingungan.Davey mengalah sebab Luna sendiri masih belum bisa menjelaskannya. Pria yang memiliki tinggi badan 187 cm itu mengalah. Ia tidak akan menekan Luna.Malam pun tiba. Keadaan sudah kondusif. Luna sengaja menghubungi kedua orang tua Davey. Luna berbicara dan menjelaskan apa yang telah terjadi pada hari ini. Kecuali ia tidak akan menceritakan bagaimana sang raja naga terbangun dari tidur panjangnya.Selesai menghubungi, Luna kembali ke dalam rumah. Ia masih belum menemukan jawaban sesungguhnya. Luna harus menunggu keputusan dari mereka."
Luna sangat terkejut karena ada Chen. Bisa-bisanya Sang raja Naga itu melihat dirinya sedang berganti pakaian. Dengan cepat Luna memakai pakaiannya yang tadi. Selesai memakai pakaian, Luna menatap Cheng sedang bersantai di atas lemari.“Oh... Tuan Naga, kenapa kamu tiba-tiba saja hadir di atas lemari?” Luna mencoba menahan amarahnya.“Ratuku, apakah kamu tidak tahu kalau aku sering duduk di atas lemari ini? Hampir setiap malam kamu selalu aman bersamaku.” Cheng merubah dirinya menjadi naga lalu turun.Sontak saja Luna terkejut untuk kedua kalinya. Baru kali ini ia benar-benar melihat naga di depan matanya sendiri. Luna hanya bisa menghela nafasnya dengan kasar.“Apakah kamu akan memakanku?” tanya Luna ketakutan. Chen merubah dirinya menjadi manusia. Cheng tersenyum manis lalu mendekati Luna. Cheng menatap wajah Luna dan menghilangkan rasa takutnya itu. “Aku tidak menyukai daging manusia. Aku hanya memakan masakan ya
Luna dan Mia masuk ke dalam kamar Davey. Kedua gadis itu terkejut melihat Davey sedang duduk bersila. Mereka mengerutkan keningnya dan saling memandang.“Akak, ada apa dengan tuan muda?” tanya Mia.“Tenang saja Mia. Tuan mudamu ini tidak apa-apa. Aku hanya meminjam raganya saja. Bukan meminjam sih, tapi memang ini adalah ragaku sesungguhnya.” Cheng bangun dari ranjang.Hampir saja Mia melupakan sang raja naga. Karena beberapa hari ini Sang raja Naga tidak melakukan keonaran. Mia mundur sejenak dan mendorong Luna untuk menghadapi sang raja naga.“Sepertinya akak yang harus menghadapinya.” Mia tersenyum lalu meninggalkan Luna.“Cheng, kenapa kamu tiba-tiba saja membuat masalah? Bukannya kamu bertapa beberapa hari ini di atas lemariku? Kenapa kamu ingin memasuki raga Davey.” Luna kesal.“Panggil Mia sekarang juga. Dia harus tahu masalah ini!” Cheng memegang pundak Luna dan mendorongnya keluar.Luna mengalah lalu memanggil M
Setelah kepergian Bruno, Cheng memasukkan kembarannya ke dalam tubuhnya. Ia tertawa terbahak-bahak melihat Bruno pergi. Ia dengan cepat merubah dirinya menjadi naga. Cheng menggeliat-geliat mengumpulkan tenaganya terlebih dahulu. Cheng perlahan naik ke atas dan memanggil kedua naga lainnya. Tak lama dia naga itu datang. Mereka tidak mengubah dirinya menjadi manusia. Mereka menundukkan kepalanya sambil menunggu perintah. “Bereskan mayat itu!” titah Cheng. “Baik tuan,” sahut salah satu naga itu.Cheng perlahan naik ke atas. Ia menggeliat-geliat lalu meliukkan tubuhnya berkali-kali. Cheng mencari keberadaan mobil Bruno dari atas awan. Matanya menangkap keberadaan mobil itu yang sedang menuju ke suatu tempat.Cheng mengikuti dengan pelan. Ia sengaja memberikan pelajaran buat Bruno. Sebelum sadar dari pertapaannya, telinga Cheng berdenging hebat. Ia tidak sengaja menangkap kata-kata Bruno ingin membunuh Luna.
Luna terkejut karena mendapatkan pesan dari Dave. Ia tidak menyangka Dave memberikan kabar buruk tentang perusahaan. Luna menatap wajah Mia. Merasa ditatap, Mia mencium aroma yang tidak mengenakan. Mia mendekati Luna sambil bertanya, “Ada apa kak?”“Perusahaan semakin gawat. Tuan besar meminta kita kembali ke Jakarta. Nenek Sani ingin menghapus nama Davey dari ahli waris. Nenek Sani berencana menggantikan dengan Andika maupun Marlina.” Luna menjawab dengan hati gelisah.“Mana bisa Kak? Kakak tahu sendiri, kalau mereka bukan cucu sebenarnya. Mereka adalah cucu angkat. Kenapa mereka ingin duduk di kursi direktur Torres Group?” Mia sengaja membuka tabir rahasia yang selama ini ditutup rapat dari Davey.“Maksud Kak Luna apa? Bukankah Kak Andika dan Kak Marlina memang pantas duduk disana?” Davey tidak mengetahui masalah sebenarnya. Dari dulu Davey dan Alina sengaja menyembunyikan rahasia ini dari Davey. Pasalnya mereka sengaja memb
“Kenapa kamu berpikiran seperti itu?” Tanya Luna membalikkan badannya. “Kenapa juga harus berkamuflase?”“Tapi, di luar sana banyak orang jahat,” jawab Davey.“Nggak usah takut seperti itu. Kalau sudah berhubungan dengan orang banyak, para musuh tidak berani menyerang. Jika masih menyerang, kemungkinan besar mereka dikeroyok sama masyarakat,” jelas Luna.“Kenapa Kakak tidak melakukan itu?” Davey membuka pintu kamarnya.“Tidak semudah itu. Mereka sudah memiliki perhitungan yang matang. Mereka tidak bodoh seperti penjahat amatiran. Mereka tahu kapan masyarakat disini pada waktu sibuk melakukan pekerjaannya. Saat sibuk mereka bisa menyerang dengan seenaknya,” tambah Luna. “sebaiknya kamu nggak usah mikirin hal-hal berat dulu. Lebih baik kamu istirahat.”Sebelum mereka masuk, Mia datang dengan wajah sumringah. Pasalnya Mia mendapatkan kabar baik dari internet. Mobil yang ditumpangi oleh Bruno menabrak mobil box. Mia memberikan ponselnya ke arah Luna.“Akak,” seru Mia menyodorkan ponselnya
Dave menatap wajah Alina dan berpikir sejenak. Kejadian tadi siang membuatnya shock. Seharusnya sang ibu mendukungnya. Tapi, sang ibu berbelok arah mendukung Bruno. Hal yang membuatnya sangat terkejut saat sang Ibu mencoret nama Sang putra dari ahli waris. Ia tidak menyangka kalau sang Ibu melakukannya.“Sebenarnya aku nggak jadi masalah, jika Ibu mencoret putra kita dari ahli waris. Tapi, sebelum kepergian ayah ketika aku kuliah, Ayah meminta aku dan keturunanku meneruskan perusahaan ini. Ayah tidak mau perusahaan ini jatuh ke tangan Bruno atau lainnya. Bisa dikatakan mereka memiliki sifat serakah. Inilah yang membuat aku menjadi beban.” Dave bingung harus mengambil keputusan yang tepat. “Apakah kita harus menyuruh Luna untuk menyelidikinya?” tanya Alina.“Luna sudah memiliki beban hidup cukup besar. Pertama-tama dia harus melindungi putra kita. Kedua dia harus mencari tempat persembunyian setelah Bruno mengetahuinya. Ketiga dia sudah mengajark