Secara brutal mereka menyerang Cheng. Kali ini Cheng tidak melawan terlebih dahulu. Ia mengeluarkan kekuatan bertahan dalam serangan brutal itu. Bahkan dirinya tidak akan berubah menjadi seekor naga."Untung saja aku mempelajari ilmu ini sedari kecil. Serang saja sesuka hati kalian. Jika kalian sering-sering menyerangku akan ada level tertinggi yang aku dapatkan. Kekuatanku semakin meningkat. Akan membuka segel kekuatan abadiku." Cheng mengejek mereka satu persatu.Tanpa mereka sadari semakin lama kekuatan Cheng semakin bertambah. Tubuh Cheng merasakan ada sesuatu yang tidak pernah dirasakannya. Aliran darahnya semakin deras seperti sungai yang mengalir. Bahkan Cheng mulai tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya."Argh... Sial! Ternyata pelepasan segel tidak seindah yang aku bayangkan!" geram Cheng.Luke dan pria itu bingung dengan Davey. Karena para pengawalnya masih saja berusaha merobohkan Cheng. Mau tidak mau Luke melihat pria itu. "Yamato sebaiknya kamu saja yang merobohkan anak si
Di rumah yang sangat sederhana, terdengar jelas suara dentingan piring bersama sendoknya. Seorang pria muda sedang menikmati sarapan berada di atas mejanya itu. Entah nasi goreng milik siapa yang pastinya langsung dimakan tanpa permisi. Pria muda itu bernama Davey. Seorang ahli waris dari Torres Groups. Wajahnya sangat tampan bagaikan artis Korea. Hidungnya mancung, warna kulitnya putih bersih dan memiliki rambut sedikit panjang. Setelah makan Davey berdiri dan meninggalkan piring kotornya itu. "Akhirnya perut ini jadi kenyang. Kak Luna kalau mau masak memang enak sekali." Davey memuji masakan Luna.Tak lama matanya berkunang-kunang. Ia seakan melihat seorang pria yang memakai baju kerajaan kuno berasal dari Cina. Pria itu mendekatinya sambil membawa tombak naga. Semakin lama pria tersebut mendekatinya. Ia menatap tajam ke arah Davey sambil berseru, "Siapa yang berani memanggil sang raja naga ketika sedang tidur panjang?"Sontak saja Davey terkejut. Jarak antara dirinya dan pria te
Seorang pria berkepala plontos sedang membawa senjata masuk ke dapur. Pria itu tidak sengaja menangkap Davey duduk di lantai sambil merayu Luna.Luna dan Mia terkejut melihat pria berkepala plontos tersebut. Mereka tidak pernah terpikirkan kalau dirinya terjebak. Bayangkan saja, saat sang Tuan mudanya sedang tidak baik-baik saja, musuh sudah berada di hadapannya. Ditambah lagi, pria berkepala plontos itu membawa banyak pengawal."Ini akak orangnya yang tadi merencanakan akan menangkap tuan muda." Mia sengaja mengeraskan suaranya."Wait?" Luna berdiri kemudian mendekati Mia. "Oh jadi orang ini? Ya... Aku tahu itu." Luna semakin gelisah karena tuan mudanya tidak sadar-sadar. "Serang mereka! Bawa Davey ke Tuan Bruno." Pria itu berteriak dengan kencang.Luna hanya memutar bola matanya dengan malas. Gadis berambut panjang itu sudah mengetahui kebodohan pria berkepala plontas tersebut. Sebelum terjadi serangan, Luna memiliki informasi tentangnya."Serang! Serang! Enak saja kamu! Apa kamu
Memang benar pertanyaannya Mia. Sebelum sang adik bertanya, Luna sudah mendapatkan pertanyaan itu di dalam hati kecilnya. Akankah mereka hidup berpindah-pindah seperti nomaden. Sebenarnya mereka memiliki uang fantastis. Mereka bisa saja membeli rumah mewah di kawasan elit. Mereka memikirkan tentang keamanan Tuan mudanya. Andai saja Bruno dan lainnya tidak mengejar Davey, mereka hidup damai di rumah itu. "Sebenarnya pertanyaan itu sudah ada di dalam hati kecilku. Aku sendiri tidak bisa melepaskan tuan muda dengan mudah. Aku bisa memutuskan kontrak dengan Tuan Dave. Kalau aku sendiri tidak kuat menghadapi mereka. Berhubung tuan muda sudah cocok bersama kita, mau tidak mau aku mengalah dan meneruskan kontrak ini. Jika kamu tidak ingin meneruskan kontrak ini, aku tidak masalah. Kamu harus melanjutkan hidup tanpa harus mengikuti aku." Luna sudah tahu resikonya. Luna tidak masalah jika Mia berpisah dengannya. Jauh-jauh hari Luna sendiri sudah memperhitungkannya. Sebelum ada Mia, Luna men
Davey berhenti sejenak. Ia bingung dengan keadaannya sekarang. Pernyataan demi pernyataan sudah memenuhi kepalanya. Davey menoleh demi melihat Luna. "Mau kemana kamu?" Luna bertanya lalu mendekati Davey. "Menyendiri dulu," jawab Davey membalikkan badannya sambil melangkah keluar. Luna merasakan kalau keadaan Davey tidak baik-baik saja. Pria manja itu memang tidak bisa menghadapi berat seperti ini. Ia bingung harus bagaimana? Luna segera mengejar Davey supaya tidak pergi terlalu jauh. "Aku harus mengejarnya," ucap Luna berlari ke arah Davey. Melihat Luna pergi, sang raja naga itu menatapnya. Ia berjalan mendekati Luna kemudian menarik tangannya. Ia tahu Davey akan pergi kemana. Merasa tangannya ditarik, Luna menoleh ke belakang. Ia sangat terkejut melihat wajah sang raja naga hanya beberapa centimeter saja. Luna merasakan kalau sang raja naga itu benar-benar nyata. "Apakah kamu manusia sungguhan?" tanya Luna yang merasakan suhu tubuh sang raja naga itu normal. "Aku dulu manusia
Luna tidak bisa menjawab pertanyaan dari Davey. Dikarenakan Luna sendiri Sudah menandatangani kontrak. Dimana kontrak itu menyatakan, kalau Davey tidak boleh tahu masalah ini sebenarnya.Sekarang kepalanya bertambah pusing. Luna harus melaporkan masalah ini ke tuannya terlebih dahulu. Luna tidak bisa mengatakannya secara langsung."Aku tidak bisa menjawabnya sekarang. Aku harus meminta izin terlebih dahulu." Luna menjawab hingga membuat Davey kebingungan.Davey mengalah sebab Luna sendiri masih belum bisa menjelaskannya. Pria yang memiliki tinggi badan 187 cm itu mengalah. Ia tidak akan menekan Luna.Malam pun tiba. Keadaan sudah kondusif. Luna sengaja menghubungi kedua orang tua Davey. Luna berbicara dan menjelaskan apa yang telah terjadi pada hari ini. Kecuali ia tidak akan menceritakan bagaimana sang raja naga terbangun dari tidur panjangnya.Selesai menghubungi, Luna kembali ke dalam rumah. Ia masih belum menemukan jawaban sesungguhnya. Luna harus menunggu keputusan dari mereka."
Luna sangat terkejut karena ada Chen. Bisa-bisanya Sang raja Naga itu melihat dirinya sedang berganti pakaian. Dengan cepat Luna memakai pakaiannya yang tadi. Selesai memakai pakaian, Luna menatap Cheng sedang bersantai di atas lemari.“Oh... Tuan Naga, kenapa kamu tiba-tiba saja hadir di atas lemari?” Luna mencoba menahan amarahnya.“Ratuku, apakah kamu tidak tahu kalau aku sering duduk di atas lemari ini? Hampir setiap malam kamu selalu aman bersamaku.” Cheng merubah dirinya menjadi naga lalu turun.Sontak saja Luna terkejut untuk kedua kalinya. Baru kali ini ia benar-benar melihat naga di depan matanya sendiri. Luna hanya bisa menghela nafasnya dengan kasar.“Apakah kamu akan memakanku?” tanya Luna ketakutan. Chen merubah dirinya menjadi manusia. Cheng tersenyum manis lalu mendekati Luna. Cheng menatap wajah Luna dan menghilangkan rasa takutnya itu. “Aku tidak menyukai daging manusia. Aku hanya memakan masakan ya
Luna dan Mia masuk ke dalam kamar Davey. Kedua gadis itu terkejut melihat Davey sedang duduk bersila. Mereka mengerutkan keningnya dan saling memandang.“Akak, ada apa dengan tuan muda?” tanya Mia.“Tenang saja Mia. Tuan mudamu ini tidak apa-apa. Aku hanya meminjam raganya saja. Bukan meminjam sih, tapi memang ini adalah ragaku sesungguhnya.” Cheng bangun dari ranjang.Hampir saja Mia melupakan sang raja naga. Karena beberapa hari ini Sang raja Naga tidak melakukan keonaran. Mia mundur sejenak dan mendorong Luna untuk menghadapi sang raja naga.“Sepertinya akak yang harus menghadapinya.” Mia tersenyum lalu meninggalkan Luna.“Cheng, kenapa kamu tiba-tiba saja membuat masalah? Bukannya kamu bertapa beberapa hari ini di atas lemariku? Kenapa kamu ingin memasuki raga Davey.” Luna kesal.“Panggil Mia sekarang juga. Dia harus tahu masalah ini!” Cheng memegang pundak Luna dan mendorongnya keluar.Luna mengalah lalu memanggil M