Keesokan harinya di Kekaisaran Quntao. Setelah memberi salam kepada Kaisar, Su Yongseng, Meiyin, Yanzhen, Huanran bahkan ada Putra Mahkota juga menghadap Kaisar.
"Bagaimana Su Yongseng tentang pernikahan Meiyin dan Putra Mahkota." Su Yongseng segera berlutut dan memohon maaf karena dia baru saja mengetahui bahwa Yanzhen dan meiyin saling mencintai dan sudah menjadi kekasih yang tak terpisahkan. "Yanzhen memohon pada Kakak Kaisar untuk mengijinkanku menikah dengan Meiyin, tidak ada wanita yang aku inginkan selain Meiyin, dan Meiyin hanya satu-satunya di hidupku."Angin berhembus meniup helaian rambut meiyin, dia merasa pernah mendengar kata-kata yang mirip seperti ini tapi dia melupakannya. "Meiyin bagaimana denganmu," tanya Kaisar. "Hamba juga menyukai Pangeran Yanzhen, berharap bisa menjadi pasangan kekasih untuk selamanya." Meiyin bersemu merah. Kaisar kucing di kepalanya berkata, "dasar pembohong, peniMakasih ya My Lovely Reader
Dunia ini terbagi Menjadi 3 alam. Alam Immortal/Alam Dewa, Alam Iblis, dan Alam Manusia/Mortal.Dewi Bulan Merah di hukum dengan 1001 reinkarnasi di dunia manusia karena telah jatuh cinta dengan Calon Kaisar Iblis.Calon Kaisar Iblis pun di hukum dengan 1001 reinkarnasi sama seperti Dewi Bulan Merah. Brakk!!!!! Suara gebrakan Meja terdengar di seluruh ruangan. Jika bukan karena Meja itu tidak mengandung kekuatan yang cukup untuk menahannya, niscaya ia akan hancur lebur menjadi debu dalam sekejab. "Bagus sekali kalian berdua, Kau Dewi Bulan Merah bahkan kehilangan keperawananmu untuk nya," Pria Besar yang nampak kuat itu begitu marah saat dia menunjuk Pria yang tengah berlutut di samping Dewi Bulan Merah. "Apa kau tidak tahu bahwa Bangsa Dewa dan Iblis tidak bisa menyatu, tidak bisa menikah, bukankah sedari kecil kau sudah di beri tahu." Tekanan demi tekanan di rasakan
"Bagaimana ini, Jika Tuan Putri tidak bangun, apa yang akan kita lakukan," ujar seorang Pelayan yang terlihat cemas. Dia berlutut melihat seorang Putri yang terbaring lemah dengan perban hampir di sekujur tubuhnya. Pelayan yang lain sedang melihat pantulan diri nya di cermin dan duduk dengan tenang. Dia hanya menoleh sekilas dan berkata, "Apa yang kamu fikirkan, dia tidak akan bangun, setelah di hukum dengan 30 pukulan dan mencoba bunuh diri dengan menceburkan diri ke danau, apa kau pikir dia akan bangun," Ucap Pelayan dengan sombong. "Tapi bagaimanapun dia adalah Tuan Putri tertua, dia terlihat menyedihkan, bukankah seharusnya kita membantu dia?." Pelayan yang sebelumnya bercermin berdiri menghampiri Pelayan yang berlutut di dekat tempat tidur. "Lili, jika kau ingin hidup nyaman sebaiknya kau tidak membantunya, jika tidak Putri ketiga pasti akan membuatmu menderita, sama seperti Mili, Pelayan ya
"Bagaimana Tabib?," tanya Lili dengan cemas. "Dia akan baik-baik saja jika dia siuman, berikan ramuan ini, ini berisi obat untuk menurunkan panas," ujar Tabib. Setelah itu dia pun pergi. Ketika dia keluar dari Kamar Putri Tertua, "Kasihan sekali Putri Tertua Kediaman ini, sejak ibunya meninggal semua anggota keluarga ini mengabaikannya," batin Tabib. Pelayan Sua melihat tumpukan obat dan memasukan bubuk obat yang tersimpan di bajunya kedalam obat-obatan milik Putri Tertua. Sementara Lili memeras kain, lalu menaruhnya di kening Putri Tertua agar panasnya cepat turun. Kesadaran Meiyin perlahan pulih, dia membuka matanya. "Nona sudah bangun, Nona sudah sadar, lihatlah Kak Sua." Sua menoleh dan melihat Meiyin dengan jijik. "Seekor tikus yang sudah di pukuli bahkan menceburkan diri ke danau pun bisa bangkit dari kematian." "Dan kenapa Kau begitu bahagia dia bangun, seh
"Ini menarik, bagaimana jika kita melihat wanita ini." Mereka pergi secepat kilat ke atap rumah dan pepohonan dengan sangat cepat. Hingga tiba di kediaman Rong. "Kediaman paling buruk di sebelah barat". Setelah mereka tiba, mereka tercengang. Selain sepi tidak ada pelayan yang mondar-mandir. Halaman kediaman yang cukup luas ini tampak kering dan tidak ada hiasan sama sekali. Beberapa jendela kayu di pasangi pasak. Benar-benar buruk bahkan pelayanpun tidak akan mau tinggal di tempat ini. Beberapa sisi tiang tiang tampak berdebu, tidak ada taman, tidak ada benda-benda mahal selayaknya dimiliki Putri Tertua kediaman seorang Menteri. "Tuan, Rong Houcun ini sangat buruk memperlakukan salah satu Putrinya." Pangeran hanya mengangguk, dan memperhatikan meiyin dari jarak. Tampak Tabib terburu-buru datang dan memeriksa Meiyin yang pingsan. Beberapa saa
Kediaman Meiyin.Quest/Misi :1. Membantu Rong Meiyin balas dendam (Kemajuan 3%)* Memperbaiki hubungan dengan nenek (5%) +10 poin* Menghukum sua yang memberi racun* Membuka dalang Keracunan* Meningkatkan ilmu bela diri (5%) +10 poin2. Membantu mendapatkan cinta sejati (Kemajuan 1%)* Mendekatkan diri pada Pangeran* Membuat Pangeran Kagum3. Mendapatkan 2 anak (Kemajuan 0%)*~ "Benar-benar Quest yang menyebalkan." ujar Meiyin Kesal. "Tapi kemajuan ini sudah cukup, ahh ini buku beladiri yang di bawa Lili, untungnya ini murah hany beberapa perunggu." "Lili, tersisa berapa perunggu uang kita?" Tanya Meiyin. Lili yang sedang menghitung uang pun menjawab, "Hanya 50 perunggu, bagaimana ini tidak akan cukup membeli makanan." "Bukankah Perhiasan Emas dari Selir kedua ada, Cepat pergi gadaikan dan simpan uangnya di tempat yang aman atau buka Bank saja agar lebih mudah." L
"Kau masih ingatkan dengan Shu Wu An. Awalnya dia akan di jodohkan dengan Putri Tertua kediaman kita, tapi Dia malah menyukai dan ingin menikahi Yue You. Bagaimana pun… " Meiyin mengenggam kedua tangan Selir Hanran dan berkata dengan lembut, "Ibu bicara apa, perjodohan itu kan hanya dari mulut ke mulut tidak ada surat perjanjian pernikahan, lagi pula Yue You lebih cocok dengan Shu Wu An di banding Meiyin." Meiyin menundukkan pandangannya merendahkan diri. Selir Hanran tersenyum puas, "Lalu sebaiknya kurangi menyapa nenekmu, lagi pula dia kurang suka padamu, jika ada yang menindasmu beritahu ibu, ibu akan memberi mereka pelajaran." "Baiklah ibu,""Kalau begitu tidak ada yang akan ibu katakan lagi, ibu akan pergi." Selir Hanran beserta 2 pelayan pun pergi dari Kediaman Meiyin di susul oleh Pelayan Sua. "Hei apa yang kau berikan di tangan wanita tadi." Ucap Kaisar di
Meiyin mengikuti Mu Yun Sha saat Keluar Paviliun Bunga dia melihat seorang pria yang sangat tampan masuk ke Paviliun bunga, Penghuni di dalam Pavilun bunga semua menatapnya. Rambut hitam dan mata hitam pekat yang sangat mempesona.Semua makhluk terpesona akan ketampanannya. Terutama tubuh tinggi putih dan dada yang bidang. Baik Pria atau wanita akan terpesona olehnya.Tapi Meiyin tidak terlalu peduli dan dia melangkah hingga mereka berpapasan dan melewati satu sama lain. Rona Wajah Meiyin berubah dengan cepat."Bau ini, Penawar Racun Pelumpuh Meridian." batin Meiyin. Mu Yun Sha berhenti sebentar dan berbalik lagi. "Maafkan Mu Yunsha Pangeran Yan Zhen karena melewatkanmu."Pangeran Yan zhen menoleh dan tersenyum, "Ada hal apa yang membuat Yun Sha melewatkan Pangeran ini."Yan zhen melihat Pria muda yang cukup tampan di sebelah Yun Sha dan tersenyum nakal, "Ah, Aku menebak pastilah Yun Sha telah menemukan penghangat malam hariny
"Apa yang terjadi padamu, kenapa kau terluka sangat parah, sebelum terlambat sebaiknya kau minum ini." Meiyin mengeluarkan Pil untuk hewan Spirit agar Vitalitas tubuhnya terjaga."Setelah itu kita pergi dari sini," dia melihat beberapa ahli berkumpul tak jauh dari mereka. "Tidak bisa nyawaku sudah di akhir, aku mohon rawatlah dan jaga anakku, lalu ini Mayat Anak Harimau putih kuburkanlah dengan layak.""Saat aku melarikan diri, aku tidak bisa menjaganyanya. Anak harimau putih ini adalah anak sahabatku, Ratu Harimau Putih, sebelum kematiannya dia menitipkan anaknya dan memintaku untuk menjaganya. Percuma aku hidup dengan rasa bersalah ini."Meiyin pun bisa merasakan kesedihan Qilin itu. "Siapa yang melakukan ini padamu," Tanya Kaisar Harimau putih dengan nada cukup marah.Qilin yang terluka parah telah berbicara sebisa yang dia lakukan dengan mengerahkan seluruh tenaga. Tapi dia tidak bisa menjawab lagi, Pesona pun semakin tipis