"Bagaimana Tabib?," tanya Lili dengan cemas. "Dia akan baik-baik saja jika dia siuman, berikan ramuan ini, ini berisi obat untuk menurunkan panas," ujar Tabib. Setelah itu dia pun pergi. Ketika dia keluar dari Kamar Putri Tertua, "Kasihan sekali Putri Tertua Kediaman ini, sejak ibunya meninggal semua anggota keluarga ini mengabaikannya," batin Tabib.
Pelayan Sua melihat tumpukan obat dan memasukan bubuk obat yang tersimpan di bajunya kedalam obat-obatan milik Putri Tertua.
Sementara Lili memeras kain, lalu menaruhnya di kening Putri Tertua agar panasnya cepat turun.
Kesadaran Meiyin perlahan pulih, dia membuka matanya. "Nona sudah bangun, Nona sudah sadar, lihatlah Kak Sua." Sua menoleh dan melihat Meiyin dengan jijik. "Seekor tikus yang sudah di pukuli bahkan menceburkan diri ke danau pun bisa bangkit dari kematian."
"Dan kenapa Kau begitu bahagia dia bangun, seharusnya dia mati, maka kita bisa melayani Putri Ketiga dari pada harus menjadi pelayan Nona Tertua yang tidak berguna seperti dia."
Keberanian dan kesombongan dari pelayan ini membuat Meiyin berdecak kagum.
Meiyin mengukur penampilan pelayan ini, dia menggunakan Pakaian Putri Tertua yang lebih bagus, dan memberikan yang buruk kepada Tuannya. "Rong Meiyin ini memang benar-benar lemah dan mudah di tindas, lihat bagaimana cara aku mengajari pelayan ini," ujarnya pelan.
Lili yang di dekatnya mendengar cukup jelas gumaman Putri Tertua yang terlihat berbeda kali ini. Rong Meiyin perlahan mendekati Pelayan Sua. Tatapan Meiyin yang tajam membuat nyali Sua menciut. "Sial, hanya melihatnya aku merasa takut, tatapan lemahnya berubah menjadi menakutkan seperti ini, ah aku tidak boleh gentar".
"Kenapa kau mendekat?," dengan gaya pelayan yang seperti Tuan rumah ini membuat Meiyin Muak. Dia pun menjambak rambut Pelayan Sua dan membenturkan kepalanya berkali-kali ke dinding dengan sekuat tenaga sehingga wajahnya berubah jelek, penuh luka, dan memar.
"Beraninya kau melukaiku, seekor tikus got sepertimu berani menyentuhku." Teriak Pelayan Sua yang terhuyung - huyung berjalan mendekati Rong Meiyin. Tangannya terulur ingin mencekik Rong Meiyin, tapi segera di tangkap oleh Meiyin.
Dia menjatuhkan Pelayan itu kelantai dan berkali-kali menginjaknya. "Ahh sakit, pinggangku, perutku sakit." teriak Pelayan mengerang kesakitan.
"Bukankah kau suka menyiksaku seperti ini, aku hanya mengembalikan rasa sakitku ini padamu." Rong Meiyin lalu menendang Pelayan Sua hingga dia terlempar keluar kediaman.
Pelayan Sua bangkit perlahan menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. "A..aku akan melaporkan ini pada Putri Ketiga." dengan tertatih-tatih Pelayan Sua meninggalkan Kediaman Putri Tertua.
"Nona… Nona hebat sekali, tapi tunggu sebentar Nona masih demam, cepatlah berisitirahat," Lili gembira karena perubahan Nona Tertua, tapi dia juga khawatir dengan kesehatan Meiyin.
Meiyin hanya tersenyum melihat Lili, dia masih ingat ketika Lili dan Mili di bawa ke kediaman dan menjadi teman Rong Meiyin. Hanya mereka yang menjadi pelayan sekaligus teman bagi meiyin yang lemah lembut.
Tidak ada yang tahu bahwa Lili dan Mili sebenarnya bersaudara, mereka adalah anak Pelayan dari ibunya. Lili anak yang lemah sama Seperti Rong Meiyin, sedangkan Mili lebih kuat karena memiliki sedikit keahlian bela diri dan lebih kuat.
"Bagaimana keadaan Mili?, tanya Meiyin". Lili terlihat sedih dan akan menangis, "Tenang saja, aku pasti akan membawa Lili kembali." Meiyin memegang kedua tangan Lili, terlihat senyum mengembang dan binar di matanya.
Brak!!! Terdengar gebrakan dari Pintu pagar di depan kediaman. "Nona sepertinya Putri ketiga datang, sebaiknya biar hamba menghadangnya untuk sementara waktu," Lili terlihat begitu cemas.
"Tidak, kita gunakan rencana yang tadi sudah aku katakan."
"Tapi Nona…." Belum sempat dia meneruskan kata-kata Putri Ketiga masuk sembrono ke kamar Meiyin.
"Uhuk, uhuk, uhuk… ada apa adik ketiga kemari?" Putri Ketiga Rong Yue You menatap Meiyin dengan penuh penghinaan dan jijik enggan untuk mendekat.
"Aku dengar dari Sua kalau kakak memukulinya hingga babak belur."
Sua di sebelahnya mulai bicara dan berteriak, "Benar Nona dia yang melakukan semuanya," Sua menunjuk Meiyin. "Diam." Teriak Rong Yue You membuat Su terdiam dan hanya meringis kesakitan.
Meiyin mulai terbatuk-batuk dan mengatakan dengan lemah, "adik, bagaimana mungkin aku yang lemah ini memukulinya, untuk bicara saja ini sudah terasa berat."
"Uhuk, uhuk, uhuk, aku pun baru sadar dari koma, aku masih lemah dan hampir sekujur tubuhku penuh luka, bagaimana mungkin aku bisa memukuli Sua yang sehat dan Kuat."
Rong Yue You memicingkan matanya dan bertanya, "lalu luka Sua ini di dapat dari mana?, " Nada suaranya begitu sombong seakan Yue You bicara pada pelayan.
"Adik Pasti sering mendengar rumor bahwa Kediamanku ini berhantu, dan beberapa pelayan sering mendengar atau bertemu hantu di sekitar kediamanku."
"Itu benar adanya, aku sering di ganggu dan tadi aku melihat Sua di kerjai oleh hantu tersebut dan di tendang ke halaman, kalau adik tidak percaya, adik bisa bertanya kepada Lili."
Wajah Meiyin yang pucat dan berkeringat, apalagi sebelumnya tabib memeriksa dan membalut luka-lukanya. Memang sangat tidak mungkin jika Sua di pukuli sampai babak belur oleh Meiyin, dan tidak mungkin juga di pukuli oleh Lili yang sama lemahnya seperti Meiyin.
"Adik sepertinya harus cepat pergi, uhuk uhuk uhuk, bukan apa-apa hanya Kakak sedang sakit takut menularkan kepada adik."
"Kakak juga takut, pengaruh buruk kediaman ini akan menimpa adik atau Roh hantu itu menganggau adik." Terlihat Meiyin seolah-olah perhatian.
"Ehm, terimakasih atas perhatian kakak." Yue You melihat Sua dan menamparnya sekuat tenaga. "Kau membohongiku, Pelayan bawa Sua untuk di interogasi."
"Lihatlah Kakak, aku yang berkuasa di Kediaman Rong ini, bahkan aku bisa memukul pelayanmu sesukaku." Yue You tersenyum sinis lalu pergi dan di iringi isak tangis Sua.
Meiyin mengambil beberapa batu Kecil dan melemparnya pada Rong Yue You, Kedua pelayan setianya, dan juga Sua.
Bruk!!! Mereka jatuh bersamaan, dan kebetulan di halaman itu ada beberapa kotoran ayam yang mengotori Baju Rong Yue You, dan para pelayannya.
"Siapa,,, siapa yang melempar." Rong Yue You melihat ke kanan dan kekiri tidak ada siapapun. "Nona ketiga, jangan-jangan benar apa yang di katakan oleh tikus got itu, kalau di sini berhantu." jawab seorang pelayan.
Rong Yue You mulai merinding, bulu kuduknya berdiri tapi Sua malah bicara kalau itu perbuatan Meiyin. "Tutup mulutmu, siapa yang akan percaya kalau Tikus got tak berdaya itu bisa melakukan ini, aku lebih percaya kalau hantu yanh melakukan ini semua."
"Bau busuk apa ini?!"
"Aghhhhh Tahi Ayam, uwek,,,, uwek,,,," Beberapa kali Rong Yue You muntah karena Kotoran Ayam menempel di baju mahalnya.
"Ini semua gara-gara kau aku harus terkena sial seperti ini," Rong Yue You menjambak rambut Sua. Mereka pun segera berdiri dan berlari kembali ke kediaman Rong Yue You. Kehebohan itu pun menjadi pembicaraan semua pelayan di kediaman.
Setelah rombongan Rong Yue You pergi. Gelak tawa terdengar di kamar Meiyin. Lili dan Meiyin tertawa terbahak-bahak. Melihat kesialan Rong Yue You dan pelayannya.
"Nona, Nona menjadi seperti orang lain, jika nona yang dulu tidak mungkin akan memiliki keberanian seperti ini, apalagi Keahlian seperti tadi, bukankah Nona tidak pernah belajar beladiri?," tanya Lili penasaran.
Meiyin tersenyum lembut, "semua orang bisa berubah apalagi sejak aku selamat dari danau, selama aku koma aku bermimpi jika aku bereinkarnasi,… " Meiyin menceritakan pengalaman Rong Meiyin yang asli saat bereinkarnasi.
Meski ada beberapa peristiwa yang tidak di mengerti Lili, tapi wajahnya selalu berubah-ubah kadang senang, sedih, kaget, cemberut, terakhir menangis penuh air mata.
"Kenapa Nona di mimpi begitu menyedihkan," Lili kembali menangis, kemudian di tenangkan Oleh Meiyin. "Percayalah padaku, aku tidak akan lemah dan mudah di tindas lagi, akan berubah mulai hari ini."
Lili mengangguk lemah, meiyin menceritakan kisahnya berjam-jam hingga perut mereka berbunyi tanda Kelaparan.
Mereka lalu tertawa bersama. Tanpa mereka sadari sedang di awasi oleh 2 pria. Dari sebuah pohon di sekitar kediaman. "Tuan ini tidak masuk akal, tapi….."
Pria itu menoleh dan berkata, "Apa yang Kau lakukan, cepat selidiki, aku akan mengawasi perempuan itu dari sini."
"Baik Pangeran." Pria berpakaian serba gelap itu pergi meninggalkan Pangeran yang masih berdiri melihat kedalam kediaman Rong Meiyin.
Merasa di tatap oleh seseorang Meiyin Segera melihat jendela, beberapa puluh meter kearah sebuah pohon yang besar dan rindang.
"Seperti ada yang mengawasiku, apa perasaanku saja?,"
Pangeran bersembunyi di balik pohon. "Sial, tajam sekali penglihatan wanita ini, padahal dia tidak memiliki ilmu beladiri dan lemah seperti itu." ujar Pangeran pelan.
**
"Keluarlah," ujar Pangeran Yan zhen dengan suara yang dingin. Tapi tidak membuat pelayan itu merasa sedih melainkan tersipu malu karena dia melihat hampir seluruh tubuh Pangeran yang akan mandi berendam. Setelah selesai mengurus air untuk mandi, Pelayan itu mengintip sedikit dada sebelah kiri Pangeran sebelum pergi dan terkejut sesaat lalu segera pergi. Di tempat berkumpulnya pelayan"Ternyata ucapan kalian benar, Dada kiri pangeran memiliki nama seorang wanita, namanya Meiyin."
"Siapa meiyin yang begitu beruntung bisa mendapatkan hati pangeran." Gosip mereka dengan antusias. Tiba-tiba seorang pelayan datang dan ikut bicara. "Meiyin ini nama yang cukup langka tapi aku seperti pernah mendengar namanya, dimana ya." Pelayan yang baru saja ikut berbicara terlihat berfikir keras.Wen Ying, Tangan Kanan Pangeran Yan Zhen kebetulan lewat dan tak sengaja mendengar obrolan ini. Dia menganggapnya seru dan mendengarkannya diam-diam. Jika ada sesuatu yang penting mungkin bisa di laporkan pada Pangeran."Ahh, aku ingat," Wajah Pelayan itu tiba-tiba berubah jelek dan pesimis. "Tapi tidak mungkin dia, Rong Meiyin anak Pejabat Menteri Tingkat 2 Rong Haocun. Dia adalah Putri Tertua.""Wah, apakah dia cantik,""Apakah dia kaya?, apa dia menguasai berbagai alat musik seperti anak pejabat lainnya." Tanya Pelayan lain penasaran.
Wajah pelayan itu mengejek, dia lalu berkata, "Tidak, tidak sama sekali, Dia adalah Putri Tertua yang di kucilkan karena lemah dan sering di tindas bahkan oleh pelayan seperti kita sejak Ibunya meninggal.""Selain itu tubuhnya kurus dan pucat, bajunya lebih buruk dari pelayan, lalu kediamannya juga berhantu. Mana mungkin Putri seperti itu yang akan menjadi Nyonya kita.""Selain itu aku mendengar dia baru saja di hukum dengan 30 pukulan kayu, serta mencoba bunuh diri dengan menenggelamkan diri di danau.""Yah tidak mungkin Wanita seperti itu, Pangeran selalu dingin dan martabat, pasti akan mendapatkan Nyonya yang sepadan." ujar pelayan lainnya. Hingga obrolan mereka pun terhenti karena kemunculan Wen Ying yang memerintahkan mereka segera bekerja. "Jangan hanya bergosip saja cepat bekerja."Mereka pun membubarkan diri dan Wen Ying melaporkan pembicaraan para pelayan pada Pangeran Yanzhen."Ini menarik, bagaimana jika kita melihat wanita ini." Mereka pergi secepat kilat ke atap rumah dan pepohonan dengan sangat cepat. Hingga tiba di kediaman Rong. "Kediaman paling buruk di sebelah barat". Setelah mereka tiba, mereka tercengang. Selain sepi tidak ada pelayan yang mondar-mandir. Halaman kediaman yang cukup luas ini tampak kering dan tidak ada hiasan sama sekali. Beberapa jendela kayu di pasangi pasak. Benar-benar buruk bahkan pelayanpun tidak akan mau tinggal di tempat ini. Beberapa sisi tiang tiang tampak berdebu, tidak ada taman, tidak ada benda-benda mahal selayaknya dimiliki Putri Tertua kediaman seorang Menteri. "Tuan, Rong Houcun ini sangat buruk memperlakukan salah satu Putrinya." Pangeran hanya mengangguk, dan memperhatikan meiyin dari jarak. Tampak Tabib terburu-buru datang dan memeriksa Meiyin yang pingsan. Beberapa saa
Kediaman Meiyin.Quest/Misi :1. Membantu Rong Meiyin balas dendam (Kemajuan 3%)* Memperbaiki hubungan dengan nenek (5%) +10 poin* Menghukum sua yang memberi racun* Membuka dalang Keracunan* Meningkatkan ilmu bela diri (5%) +10 poin2. Membantu mendapatkan cinta sejati (Kemajuan 1%)* Mendekatkan diri pada Pangeran* Membuat Pangeran Kagum3. Mendapatkan 2 anak (Kemajuan 0%)*~ "Benar-benar Quest yang menyebalkan." ujar Meiyin Kesal. "Tapi kemajuan ini sudah cukup, ahh ini buku beladiri yang di bawa Lili, untungnya ini murah hany beberapa perunggu." "Lili, tersisa berapa perunggu uang kita?" Tanya Meiyin. Lili yang sedang menghitung uang pun menjawab, "Hanya 50 perunggu, bagaimana ini tidak akan cukup membeli makanan." "Bukankah Perhiasan Emas dari Selir kedua ada, Cepat pergi gadaikan dan simpan uangnya di tempat yang aman atau buka Bank saja agar lebih mudah." L
"Kau masih ingatkan dengan Shu Wu An. Awalnya dia akan di jodohkan dengan Putri Tertua kediaman kita, tapi Dia malah menyukai dan ingin menikahi Yue You. Bagaimana pun… " Meiyin mengenggam kedua tangan Selir Hanran dan berkata dengan lembut, "Ibu bicara apa, perjodohan itu kan hanya dari mulut ke mulut tidak ada surat perjanjian pernikahan, lagi pula Yue You lebih cocok dengan Shu Wu An di banding Meiyin." Meiyin menundukkan pandangannya merendahkan diri. Selir Hanran tersenyum puas, "Lalu sebaiknya kurangi menyapa nenekmu, lagi pula dia kurang suka padamu, jika ada yang menindasmu beritahu ibu, ibu akan memberi mereka pelajaran." "Baiklah ibu,""Kalau begitu tidak ada yang akan ibu katakan lagi, ibu akan pergi." Selir Hanran beserta 2 pelayan pun pergi dari Kediaman Meiyin di susul oleh Pelayan Sua. "Hei apa yang kau berikan di tangan wanita tadi." Ucap Kaisar di
Meiyin mengikuti Mu Yun Sha saat Keluar Paviliun Bunga dia melihat seorang pria yang sangat tampan masuk ke Paviliun bunga, Penghuni di dalam Pavilun bunga semua menatapnya. Rambut hitam dan mata hitam pekat yang sangat mempesona.Semua makhluk terpesona akan ketampanannya. Terutama tubuh tinggi putih dan dada yang bidang. Baik Pria atau wanita akan terpesona olehnya.Tapi Meiyin tidak terlalu peduli dan dia melangkah hingga mereka berpapasan dan melewati satu sama lain. Rona Wajah Meiyin berubah dengan cepat."Bau ini, Penawar Racun Pelumpuh Meridian." batin Meiyin. Mu Yun Sha berhenti sebentar dan berbalik lagi. "Maafkan Mu Yunsha Pangeran Yan Zhen karena melewatkanmu."Pangeran Yan zhen menoleh dan tersenyum, "Ada hal apa yang membuat Yun Sha melewatkan Pangeran ini."Yan zhen melihat Pria muda yang cukup tampan di sebelah Yun Sha dan tersenyum nakal, "Ah, Aku menebak pastilah Yun Sha telah menemukan penghangat malam hariny
"Apa yang terjadi padamu, kenapa kau terluka sangat parah, sebelum terlambat sebaiknya kau minum ini." Meiyin mengeluarkan Pil untuk hewan Spirit agar Vitalitas tubuhnya terjaga."Setelah itu kita pergi dari sini," dia melihat beberapa ahli berkumpul tak jauh dari mereka. "Tidak bisa nyawaku sudah di akhir, aku mohon rawatlah dan jaga anakku, lalu ini Mayat Anak Harimau putih kuburkanlah dengan layak.""Saat aku melarikan diri, aku tidak bisa menjaganyanya. Anak harimau putih ini adalah anak sahabatku, Ratu Harimau Putih, sebelum kematiannya dia menitipkan anaknya dan memintaku untuk menjaganya. Percuma aku hidup dengan rasa bersalah ini."Meiyin pun bisa merasakan kesedihan Qilin itu. "Siapa yang melakukan ini padamu," Tanya Kaisar Harimau putih dengan nada cukup marah.Qilin yang terluka parah telah berbicara sebisa yang dia lakukan dengan mengerahkan seluruh tenaga. Tapi dia tidak bisa menjawab lagi, Pesona pun semakin tipis
Setelah cukup jauh berpisah dari Pangeran Yanzhen. Meiyin duduk di atas batu di pinggir hutan dan membuka sistem. "Tadi Sistem muncul saat aku keluar dari Pesona buatan Qilin. Mari kita lihat berapa point yang kita peroleh."Quest/Misi Spesial1. Membantu Qilin melahirkan +500point (sukses)2. Menyelamatkn Qilin yang sekarat 0 point (gagal)3. Menyelamatkan anak Qilin dari musuh+1000point (sukses)4. Menyelamatkan anak Harimau putih 0 point (gagal)5. Menghidupkan anak harimau putih 0 point (belum terlaksana)"Hah? Menghidupkan anak harimau putih, bagaimana caranya?" Meiyin menggaruk kepalany kebingungan."Aku bisa," ucap suara di kepalanya.Meiyin, "Bagaimana caranya Kaisar?"Kaisar Harimau putih mengeluarkan mayat anak harimau. "Aku telah memberikannya minum Air Danau Kehidupan di Dunia Cermin, setelah itu aku sebagai roh akan memasuki tubuhnya dan mengen
Dia terbangun dan hari mulai siang, "Malam ini pasti akan ada keributan, hehehe" Meiyin Cekikikan mengingat dia menabur bubuk gatal ke tangan Selir Hanran."Aku akan meminta bantuan Mu Yun Sha," beberapa saat dia kemudian menjelaskan beberapa hal pada Mu Yun Sha, ekspresi Mu Yun Sha selalu beragam, terkadang terkejut, berfikir, terheran-heran, hingga terakhir tertawa terbahak-bahak."Haha aku tidak menyangka jika Tuan Muda Yinzhen berteman dengan Nona Tertua kediaman Rong, aku jadi penasaran ingin segera bertemu nona Rong."Kriettttt !!! Pintu gerbang terbuka, sepertinya Lili sudah tiba sehingga Meiyin pun segera mengakhiri panggilannya, menyembunyikan burung besi, dan menukar penampilan dari Tuan Muda Yinzhen menjadi Nona Meiyin yang pucat dan lemah."Nona ini makanannya, tadi pagi nona tertidur hingga siang dan belum makan." Meiyin benar-benar melupakan makanan yang di belinya di Pavilliun bunga dan di simpan di sistem. Makan
Pintu kamar Meiyin pun terbuka dan Meiyin keluar dipapah oleh Lili."Apa yang sedang terjadi kenapa begitu ramai, ayah, nenek, apa yang sedang terjadi. Uhuk, uhuk, uhuk,"Darah hitam keluar dari mulut Meiyin membuat orang-orang kasihan.Rong Hao Cun lalu melihat wajah wanita yang yang pakaiannya berantakan. Itu bukanlah Meiyin tapi adalah Sua."Sialan," Rong Hao Cun segera menghampiri Selir Hanran dan menamparnya dengan cukup keras. "Memalukan, lihat siapa dia, itu adalah Pelayanmu.""Apa yang terjadi, aku benar-benar tidak tahu Tuan." ujar Selir hanran berlutut dan menangis di depan Haocun."Lili cepat ambilkan dua selimut untuk menutupi tubuh mereka." ujar Meiyin dengan lemah.Lili bergegas ke kamar dan mengambil 2 selimut, salah satunya di berikan pada Pelayan Nyonya shu untuk menutupi tubuh Shu An Wu, sementara satunya lagi untuk menutupi tubuh Sua."Siram mereka dengan air