"Apa dia menjelek-jelekkan aku?" Pieter langsung memberondong Cakra dengan pertanyaan begitu tiba di rumah. Suaranya tajam, penuh tuntutan."Ck! Walau sudah sukses, dia masih membenciku. Sekarang, ditambah lagi dengan memiliki menantu tidak berguna sepertimu," lanjut Pieter, suaranya sarat dengan kekesalan. Wajahnya mengeras, matanya yang tajam menatap Cakra seolah menelanjangi setiap kekurangannya.Pandangannya menyapu dari ujung kepala hingga kaki sang menantu, seakan mencari sesuatu yang layak dihargai—tetapi tidak menemukannya. Dalam pikirannya, Cakra hanyalah seorang pria biasa, tidak memiliki keistimewaan apa pun, seseorang yang tidak pantas berdiri di samping Anne.Cakra menelan ludah, tetapi tetap diam. Ia sudah terbiasa menerima tatapan seperti itu dari Pieter.Pieter mendengus kecil, lalu berbalik, melangkah menuju kamar. "Andai saja Anne menikah dengan Bimo, mungkin aku punya kesempatan untuk kembali," gumamnya, lebih ditujukan pada dirinya sendiri, tetapi cukup keras untuk
Last Updated : 2025-02-03 Read more