All Chapters of Pengantin Remaja: Dijodohkan dengan Pewaris Tahta : Chapter 51 - Chapter 60

146 Chapters

51. Komentar Cemburu

Atala kewalahan menanggapi Citra. Kenapa? Sejak tadi gadis itu meminta dirinya menemaninya berbelanja berkeliling ke sana ke mari, memilih dan memilah baju yang ingin dia beli, dia menanyakan pendapat Atala pakaian mana yang bagus untuknya.Namun, ketika Atala sudah memberi penilaian, Citra malah tak setuju. Ujung-ujungnya pakaiannya itu tidak jadi dibeli, dan kembali memilih pakaian lain. Dan begitu seterusnya.Bagaimana Atala tidak kewalahan?"Dari tadi perasaan keliling-keliling, bajunya cuman segini?" kesal Atala melihat enam helai dress pilihan Citra di dalam troli. "Udah deh nggak usah dipermasalahin juga," jawab Citra cuek sambil mengscroll ponselnya. "Gue bingung soalnya bajunya bagus semua.""Ya udah beli semuanya aja."Citra tak menanggapi."Sekarang kita ke mana, nih?" tanya Atala kemudian.Citra menoleh. "Kita belanja keperluan make-up dan skincare gue, aja, ya?" Gadis itu tersenyum."Oke." Atala mengangguk-angguk.Selama berkeliling Mall bersama Citra, Atala merasa berbed
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

52. Bertengkar dengan Sang Kekasih

Citra mondar-mandir di kamar dengan perasaan gelisah. Sejak tadi dia menelepon pacarnya, Dimas, berulang kali. Namun, telepon itu tak kunjung diangkat.Berbagai prasangka buruk menyerang pikirannya. Namun, yang paling mungkin adalah Dimas tidak mengangkat teleponnya karena marah, bukan karena sibuk. Tidak pernah Dimas begini. "Seenggaknya angkat, dong, telepon gue. Biar gue bisa jelasin." Citra mulai kesal.Sepanjang perjalanan tadi dia lebih banyak diam. Ketika Atala mengajaknya bicara, dia hanya menjawab sekenanya. Di pikirannya hanya satu. Dia ingin cepat-cepat sampai rumah. Agar bisa menelepon Dimas dengan leluasa. Dan dia tak ingin Atala tahu kalau mereka kini sedang ada masalah.Karena Dimas tak kunjung mengangkat teleponnya terpaksa Citra mengirimi pesan panjang lebar. To Dimas Sayang: Dimas kamu nggak marah karena lihat foto aku sama Atala tadi kan? Kamu jangan salah paham, ya, Sayang. Foto itu aku tunjukkin buat keluargaku. Biar mereka percaya kalau aku dan Atala bahagia. B
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

53. Curhat

Belakangan ini Citra merasa agak stres. Tiba-tiba banyak masalah yang menghampiri hidupnya sejak dia menikah. Terutama masalah Dimas yang cemburu. Belum lagi dia yang terbebani dengan amanah papa mertuanya yang memintanya mengubah perilaku Atala. Dan yang tak kalah memusingkan adalah menghadapi tingkah eyang dan menjaga sikap di depan eyang. Itu semua benar-benar melelahkan.Dia merasa amat sangat butuh teman curhat, tapi dia tidak mungkin curhat dengan eyang tentang masalah itu. Karenanya hari itu dia keluar, mengajak Tasya bertemu di sebuah kafe yang tak jauh dari kediamannya. Hanya Tasya yang bisa dia ajak curhat tentang masalah ini. Kebetulan juga mereka sudah lama tak bersua."Sumpah gue nyaris nggak ngenalin lo tadi, makanya agak bingung gue. Kalau lo nggak lambai, gue nggak akan sadar kalau itu lo," cerocos Tasya setelah dia duduk di hadapan temannya itu. Iya, waktu pertama kali datang ke kafe ini, gadis itu agak bingung mencari keberadaan temannya.Citra memutar bola mata. "Leb
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

54. Curhat (2)

Seminggu berlalu setelah hari di mana Citra curhat dengan Tasya.Hubungan Citra dan Dimas pun sudah menemukan titik terang. Setelah bersusah payah Citra membujuk pacarnya untuk percaya dan memintanya tidak cemburu dengan Atala, akhirnya Dimas melunak. Mereka baikan dengan syarat Citra harus menjaga jarak dari Atala. Dimas tak mau lagi melihat Citra posting foto bersama lelaki itu di sosial medianya. Dan Citra menyetujuinya.Dan selama seminggu itu, Citra lebih banyak menghabiskan waktu dengan berbelanja di Mall, mengatur anggaran belanja. Dia juga jadi sering ke klinik kecantikan. Dia pergi sendiri tanpa ditemani Atala ataupun Dimas.Sesekali Kak Shinta datang ke rumahnya untuk menjenguk keadaan eyang putri. Dan Citra semakin pamer pada kakaknya. Selain wajahnya yang makin glowing, Citra juga mengubah penampilannya--itu permintaan Atala juga. Dia mengenakan pakaian branded. Baju, tas, sepatu dan aksesoris semuanya branded. Singkat kata penampilannya yang sekarang bak artis terkenal.Me
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

55. Terima Kasih Citra

Siang itu para karyawan dan pekerja di perusahaan papa Johan tampak heboh, saling lirik, berbisik-bisik.Bagaimana tidak?Hari itu, Atala datang ke kantor, dia tak sendiri. Anak semata wayang pemilik perusahaan itu datang didampingi istrinya, Citra.Citra yang penampilannya kini telah berbeda bak artis Korea menjadi pusat perhatian orang-orang di sana.Beberapa karyawan yang ramah tak sungkan menyapanya seiring dengan dia yang melangkah masuk menuju ruang kerja Papa Johan."Halo Mas Atala dan istri ....""Hai istrinya Mas Atala ....""Istrinya Mas Atala cantik, ya.""Hai, kalian seperti pasangan artis Korea, deh. Seperti siapa dia? Yang di film Goblin itu ...."Macam-macam komentar orang tunjukkan. Atala dan Citra menyahuti sapaan dan pujian itu dengan senang dan tak kalah ramah.Tapi diam-diam Atala tak suka dirinya disamakan dengan pemeran pria di film Korea Goblin itu. Karena usianya yang jauh berbeda dengan dirinya yang masih sangat remaja, sedangkan pemeran pria di film Korea Gobl
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

56. Menghadiri Acara Ulang Tahun

Hari terus berlalu. Sambil menunggu kabar dari papa yang mengurusi kampus dan pendaftarannya, Atala sering menghabiskan waktu berdua bersama Citra, entah itu di luar atau di rumah. Ya, tak lain demi sandiwara di depan eyang.Hari ini mereka akan menghadiri acara ulang tahun anak sulung Kak Shinta yang ke empat tahun. Acara itu dirayakan besar-besaran di rumah Kak Shinta. Sebagai keluarga tentu mereka juga diundang. Tapi waktu itu eyang putri hanya tinggal di rumah, ditemani para dayang.Berhubung mereka belum ada kesibukan, mereka pun menyempatkan diri untuk datang. Citra sudah menyiapkan kado untuk keponakannya, yakni satu set boneka berbi cantik beserta baju dan kelengkapan lainnya. Bocah itu pasti senang dibelikan berbi, pikir Citra.Begitu mereka tiba di rumah Kak Shinta, acara itu sudah berjalan setengah. Mereka sedang bernyanyi bersama. Kebetulan acara itu diadakan di teras samping rumah Kak Shinta yang kini dimodif sedemikian rupa menjadi ruang berpesta anak-anak. Di sana juga r
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

57. Ajang Pamer

"Senang aja dipanggil sayang sama kamu," jawab Atala dengan suara agak keras.Citra memutar bola matanya malas. "Cuman sandiwara, ya. Jangan ge-er!" bisik Citra."Oke, tepuk tangannya yang meriah buat Nuri mana?!" Suara panitia di depan sana terdengar membahana dari mikrofon. Setelah tadi acara diisi dengan nyanyian si kecil, Nuri. "Hadiah buat Nuri yang udah berani nyanyi, anak pintar."Tepuk tangan pun terdengar bergemuruh. Atala dan Citra ikut bertepuk tangan."Sekarang kita masuk ke acara intinya, ya. Yaitu nyanyi lagu selamat ulang tahun. Kita nyanyi bareng-bareng, yuk, kita nyanyi buat Nuri." Kembali, suara sang panitia terdengar mengisi.Citra dan Atala fokus menikmati pesta yang dipenuhi pekikan riang bocah itu.***Ketika acara ulang tahun itu sudah selesai, para tamu undangan yang merupakan orang tua teman Nuri langsung pulang. Tapi tentu tidak dengan keluarga dekat yang lain. Mereka berkumpul ke ruang tengah rumah Shinta, tak terkecuali Atala dan Citra. Sebenarnya Citra mal
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

58. Onty dan Uncle

Citra dan Atala belum juga pulang dari rumah kakaknya itu. Setelah mengobrol, menjawab pertanyaan-pertanyaan aneh kakaknya, Atala yang tak kuasa ditanya lagi memilih menjauh dari sana. Citra ikutan. Kini mereka berdua malah menghabiskan waktu duduk-duduk berdua di area pesta tadi sambil menikmati makanan yang ada. Yakni kue brownies coklat dan kue ulang tahun Nuri yang sudah dipotong-potong."Onty Citra ...." Gadis mungil berambut panjang, mengenakan bando dan baju kembang itu berlari-lari kecil ke arah Citra."Hei, keponakan Onty yang paling cantik ...," sambut Citra riang.Gadis kecil itu duduk ke pangkuan Citra dan tersenyum semringah menatapnya."Kangen ya sama Onty?""Onty lama nggak ke sini," balas bocah itu."Iya, Onty sibuk soalnya." Ya, dulu setiap kali main ke rumah Kak Shinta, apalabila dia ada di rumah, gadis kecil itu menyambut kedatangan Citra, dia senang mengajak Citra bermain. "Btw kamu cantik banget hari ini. Kayak princess kecil.""Ya iyalah cantik, kan aku baru aja n
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

59. Sunset Cafe

"Ciee ... senyum-senyum sendiri liatin foto kita ...."Citra sedikit tersentak mendengar suara Atala begitu dekat di telinganya. Cepat dia menelungkupkan ponselnya di pangkuan dan menoleh ke Atala.Pria itu memasang tampang menyebalkan sambil menaik-turunkan kedua alisnya. Citra benci melihat ekspresi itu.Tangan Citra spontan melayang ke pipinya. Tidak sakit tamparan itu, tapi cukup membuat kepala Atala bergerak. Atala yang sedang menyetir melotot menatapnya kemudian, ekspresinya berubah. "Kok gue ditampar?""Biarin." Citra mengulurkan lidahnya, mengejek Atala."Malu, ya, ketahuan liatin foto gue?" Citra mendelik. "Gue nggak liatin foto lo ya, di sini juga ada muka gue dan Nuri." Citra menunjuk-nunjuk layar ponselnya."Sama aja.""Beda, dong. Karena di sini ada muka gue dan Nuri yang lucu banget. Itu yang membuat gue senyum-senyum sendiri.""Terserah, deh." Atala malas berdebat. Lelaki itu lalu memilih fokus menyetir.Sejatinya mereka sama. Sama-sama gengsi.Citra pun memilih sibuk
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

60. Sunset Cafe (2)

"Ada apa gerangan lo ke sini? Nggak mungkin kalau cuman mau pesan kopi."Atala tertawa mendengar pertanyaan itu. Belum sempat dia menjawab, Romi yang baru selesai mengantar pesanan muncul dan ikut bertanya. "Hai, La, sama siapa lo? Cewek mana lagi nih yang lo embat bawa ke sini?" tanyanya saat memperhatikan gadis yang berdiri di samping Atala sejak tadi, Citra.Tristan menatap Citra juga dengan pandangan serupa, dalam hati mengagumi kalau gadis di hadapannya ini manis, cantik natural. Tidak seperti cewek-cewek yang Atala bawa sebelumnya."Nah, inilah tujuan gue sekarang ke sini," ucap Atala kemudian sambil melirik Citra yang terdiam sejak tadi. Gadis itu tampaknya sibuk dengan pikirannya sendiri."Gue mau memperkenalkan istri gue ke elo pada." Atala semringah.Wajah Tristan dan Romi langsung berubah. Tristan tampak tersenyum sedangkan Romi tampak segan saat menatap Citra, entah kenapa."Kenalan dulu, Sayang," bisik Atala pada Citra.Citra pun mengulurkan tangannya pada Tristan lebih du
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more
PREV
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status