Semua Bab Gairah Panas sang Model: Bab 21 - Bab 30
89 Bab
21. Kejutan
Untung saja Chacha berpakaian dengan layak karena Andrew tadi menghubunginya. Tadinya Chacha takut Andrew menemukan sesuatu yang aneh ditubuhnya saat panggilan video, maka itu Chacha berpakaian cukup tertutup untuk ukuran di rumah saja. Dengan memakai kaos kebesaran dan celana pendek yang kaosnya menutupi lebih dari setengah paha Chacha.“Kamu kenapa kayak kelihatan kaget gitu? Kamu nggak senang aku datang?” Tanya Indira dengan pakaian rapi dan membawa kotak makanan.“Enggak, aku kaget aja dengan kamu yang tiba-tiba datang tanpa kasih tahu aku.” Indira berdecak.“Aku dari tadi udah hubungi kamu, tapi kamunya aja yang nggak jawab telepon aku. Mau sampai kapan kamu nahan aku di sini? Kamu nggak mau kasih aku masuk?” Tanya Indira lagi, akhirnya Elang sadar dan membuka pintu lebih lebar dan membiarkan Indira masuk.“Hai Indira, selamat pagi.” Sapa Chacha ramah begitu Indira masuk.“Hai Cha, udah bangun juga ternyata. Aku pikir kamu masih tidur, kalian kompak ya dua-duanya udah bangun.” Ka
Baca selengkapnya
22. Kangen
Sesampainya di hotel Chacha mengirimkan pesan sebuah nomer kamar dan nama hotelnya agar Elang bisa mengirimkan barangnya. Wanita itu tak lagi menanggapi pesan yang dikirimkan Elang padanya. Chacha langsung saja menghapusnya setelah membacanya. Pintu tertutup, Andrew langsung saja menariknya menuju ranjang.Tanpa pikir panjang, Andrew langsung saja membuka pakaian Chacha dan menanggalkan pakaiannya juga. Chacha tahu ia tak lagi bisa menolak keinginan pria itu, karena sudah beberapa saat mereka tidak melakukannya. Untung saja ia bisa menahan Elang untuk tidak meninggalkan bekas ditubuhnya.Maka itu ia aman dan Andrew tidak tahu apa yang sudah dilakukannya di belakang Andrew selama ia berada di Indonesia. Andai saja Andrew tahu, maka hidupnya akan hancur. Andrew akan menyiksanya dan tidak akan memberi ampun padanya. Lagi pula saat ini ia juga sangat merindukan kekasihnya itu. Karena ini pertama kali bagi keduanya berpisah cukup lama setelah menjalin hubungan.&ldqu
Baca selengkapnya
23. Ciuman
“Hai, Kak Andre,” sapa Chacha pada Andre yang duduk di ruang tunggu.“Hai,” balas Andre ketika melihat adiknya datang dengan seorang pria bule yang ia tahu itu adalah kekasih adiknya. Andre sudah pernah bertemu dengan Andrew sebelumnya. “Hallo Andrew, apa kabar?” tanya Andre dengan ramah.“Hai Andre, kabarku baik. Bagaimana denganmu?” tanya pria itu balik.“Kabarku juga baik,” jawab Andre.“Bagaimana keadaan Bryan apakah ada perkembangan?” tanya Andrew lagi.“Belum, kita berharap dia bisa segera kembali,”“Bagaimana jika Bryan dibawa ke tempatku? Aku tahu dokter terbaik di sana, kupikir dia bisa segera sembuh jika dibawa ke sana. Aku yang akan menjamin semuanya, kau tak perlu memikirkan banyak hal. Aku yang akan menanggungnya, keluarga Chacha akan menjadi keluargaku juga,” Chacha senang mendengar hal itu.“Tidak perlu Andrew, terima k
Baca selengkapnya
24. Hukuman 18+
“Aku tak percaya apapun, aku hanya percaya pada bukti yang kutemukan. Menjauhlah, jika kau memang tak takut,” Chacha melangkah mundur, ia takut terkena amarah dari Andrew.Pria itu memeriksa handphone Chacha, sedangkan wanita itu berharap bahwa Andrew tak menemukan apa-apa dari handphonenya. Setelah itu Andrew melempar handphone Chacha ke atas ranjang dan menatap Chacha dengan tajam membuat wanita itu takut.“Buka pakaianmu,” desis Andrew membuat Chacha mendongakkan kepalanya menatap Andrew.“Kau ingin memeriksaku? Kau tak percaya padaku? Aku melakukannya hanya denganmu, bahkan sampai tadi kau lupa?” tanya Chacha.“Bukalah atau aku akan menariknya paksa!” desis Andrew lagi membuat Chacha akhirnya tak bisa melawan. Wanita itu mulai meloloskan pakaian yang digunakannya satu persatu. “Buka semua sampai kau tak menggunakan apa-apa,” kata Andrew lagi. Chacha menuruti perkataan Andrew dan membuka semua
Baca selengkapnya
25. Affair
Pria itu kaget saat menemukan Chacha tak menggunakan apapun di balik pintu. Mata pria itu langsung saja berubah dan Elang tak bisa pungkiri bahwa ia sangat bergairah melihat Chacha saat ini. Namun saat melihat tubuh telanjang Chacha, kening pria itu mengernyitkan.“Kamu kenapa bisa sampai kayak gini? Ini semua kenapa?” tanya Elang khawatir sambil menyentuh setiap bercak merah bahkan luka yang ada di tubuh Chacha.“Menurut kamu aja kenapa?” tanya Chacha balik. “Kamu kenapa berani datang ke sini? Gimana kalau Andrew sampai tahu? Lebih baik kamu keluar sekarang.” Chacha saat ini lebih takut Andrew datang dan tahu keberadaan Elang saat ini. Sudah cukup Andrew menghukumnya tadi malam dan lukanya masih ada sampai sekarang.“Kamu tenang aja, Andrew masih lama di rumah sakit. Tadi aku yang lihat sendiri dia baru pergi ke sana. Apa ini semua perbuatan Andrew?” tanya Elang memastikan.“Menurutmu siapa yang bisa
Baca selengkapnya
26. Menghindar
“Kau yakin tak ada lagi barangmu yang tertinggal?” tanya Andrew memastikan pada Chacha.Wanita itu hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Kini keduanya sudah dalam perjalanan menuju bandara, Chacha melihat keluar jendela dan mengabaikan Andrew. Pria itu tahu jika Chacha masih saja kesal padanya karena memaksanya untuk pulang bersamanya.“Aku bisa mengirimkan Bryan ke Paris nanti untuk bersama kita, jika kau mau. Kalau kau merindukan mereka, kita bisa meminta mereka untuk datang. Kita juga bisa datang membawa anak-anak, bukankah kita sudah janji kepada mereka untuk membawa mereka pada keluargamu?” Andrew berusaha membujuk Chacha saat ini agar tak marah padanya.“Ya terserahmu saja, aku tak bisa memberikan pendapat karena semua keputusan ada padamu bukan?” Chacha hanya menatap Andrew sekilas membuat pria itu menghela napasnya panjang. Andrew menarik Chacha ke dalam pelukannya dan wanita itu hanya bisa pasrah saat Andrew
Baca selengkapnya
27. Menggoda
Perjalanan yang sangat melelahkan bagi Chacha karena harus berada di pesawat dalam dua puluh satu jam lebih. Begitu sampai di rumah wanita itu langsung saja masuk ke dalam kamar untuk tidur. Untung saja Andrew tidak mengganggunya. Begitu sampai rumah pria itu langsung saja masuk ke dalam ruangan kerjanya untuk langsung bekerja.Setelah tidur beberapa jam, wanita itu terbangun saat mendengar suara Andrew yang sedang sibuk di telepon sambil mengancingkan kemejanya. Wanita itu hanya melihat saja dari belakang tanpa berniat membantu. Namun Andrew melihat Chacha sudah bangun melalui kaca yang ada di depannya. Sehingga pria itu mendekat dan duduk di tepi ranjang.Andrew menggenggam tangan Chacha dan mencium punggung tangan wanita itu. Hal itu membuat Chacha tersenyum, wanita itu senang dengan perlakuan manis Andrew padanya. Chacha akhirnya meletakkan kepalanya di paha Andrew membuat pria itu tersenyum dan mengusap pipi Chacha dengan lembut.“Baiklah, lakukan sem
Baca selengkapnya
28. Masalah
Waktu terus saja berjalan, Chacha menikmati waktunya bersama dengan Andrew dan menjalani aktivitasnya seperti biasa. Wanita itu sudah mendapat kabar jika keadaan Bryan sudah sadar dan sudah dipindahkan ke ruangan biasa. Walaupun masih perlu perawatan lebih, tetapi Chacha lega mendengar kabar baik tersebut.Chacha sering menghubungi Bryan untuk menanyakan bagaimana keadaannya dan meminta Bryan untuk segera datang. Karena Andrew melarangnya untuk kembali lagi ke Jakarta karena ada Elang. Namun Chacha akan memikirkan cara lain untuk bisa bertemu dengan saudaranya itu. Sampai saat ini tak ada komunikasi yang mereka lakukan.Terakhir kali bertemu saat di Jakarta dan melakukan hal gila, setelah itu Elang tak ada menghubungi Chacha begitupun sebaliknya. Keduanya sibuk dengan peran mereka masing-masing. Terkadang Chacha berharap jika Elang mencoba menghubunginya, wanita itu tak tahu apa maksud dari hubungan mereka dari pembicaraan terakhir.“Kau melamun?” ta
Baca selengkapnya
29. Hamil
Elang sedang bermain dengan kedua anaknya di ruangan bermain yang memang disediakan oleh Elang untuk anak-anaknya. Pria itu memang menyiapkan banyak hal jika itu sudah mengenai anak-anaknya. Elang memberikan yang terbaik untuk kedua anaknya. Sama seperti yang dilakukan oleh Papanya dulu untuknya.Jadwal pria itu memang sedang tidak padat, maka itu Elang bisa pulang dengan cepat dan bermain dengan kedua anaknya. Elang tak pernah mau anak-anaknya kehilangan sosok Ayah. Maka itu sesibuk apapun, Elang berusaha mempunyai waktu untuk anak-anaknya.“Mas!” panggil Indira pelan saat masuk ke dalam ruangan bermain anak-anaknya. Elang langsung saja menoleh kearah pintu dan melihat Indira memanggilnya.“Kenapa?” tanya Elang.“Sini bentar deh ikut aku.” ajak Indira. Elang langsung saja bangkit berdiri dan mencium puncak kepala anak-anaknya sebelum akhirnya keluar.“Kamu mau bawa aku ke mana?” tanya Elang bingung s
Baca selengkapnya
30. Di Mobil 18+
Jalanan yang lancar kini menjadi objek penglihatan Chacha. Wanita itu sedang berada di dalam mobil bersama Andrew. Keduanya baru saja selesai makan malam dengan rekan kerja Andrew. Sejak bersama dengan Andrew, wanita itu memang sering di ajak untuk makan malam dengan rekan kerja pria itu.Kini semua orang tahu jika Chacha menjalin hubungan dengan Andrew. Sehingga banyak yang tak berani mendekati Chacha lagi seperti dulu. Karena semua orang tahu siapa Andrew dan tak berani mengganggu pria itu. Maka kini tak ada lagi yang bisa menggoda bahkan melecehkan Chacha seperti dulu.Andrew mengelus paha Chacha saat wanita itu sibuk dengan pikirannya. Wanita itu menoleh dan menatap Andrew yang sedang sibuk menerima telepon itu. Sudah lebih sepuluh menit pria itu menerima telepon dan mengabaikannya. Maka itu Chacha memilih melamun sambil melihat kearah luar jendela.“Kenapa?” tanya Chacha pelan.“Kau melamun?” tanya Andrew berbisik nyaris tanpa suara.“Kau terlalu sibuk,” protes Chacha. Namun Andr
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status