Semua Bab Istri 500 Juta: Bab 31 - Bab 40
76 Bab
Chapter 31
Istri 500 juta chapter 31Brak!Kenzo membuka pintu kamar dengan kasar. Ia melonggarkan dasinya yang terasa mencekik leher. Ia kesal dan tak sabar ingin memberikan pelajaran pada Richardo, sepupunya."Lihat saja, sebentar lagi, kamu akan mendapatkan akibatnya!"Kenzo mencengkeram erat kedua tangannya dengan emosi yang menggebu. Segera menanggalkan pakaiannya dan duduk di pinggir ranjang. Namun, suara derit pintu kamar mandi terbuka mengalihkan pandangannya.Kaylee yang tak kalah terkejut melihat suaminya baru saja pulang hanya mampu mematung. Perlakuan Kenzo sebelum pergi membuatnya sakit hati. Dan itu membekas sampai saat ini"Ayo kaylee, bersikap seperti biasa. Jangan menaruh harapan lagi padanya. Dia tidak menyukaimu!" batin Kaylee menghibur diri.Wanita itu menghirup napasnya dan mengeluarkannya dengan pelan. Kemudian ia berjalan ke arah Kenzo yang msih memperhatikannya."Tuan sudah pulang?""Bagaim
Baca selengkapnya
Chapter 32
"AAARGGH!"Richardo menjerit keras ketika mendengar suara tembakan yang menghantam keheningan. Tubuhnya membeku sejenak, namun dia tidak merasakan apapun dalam dirinya."Hah, aku masih hidup!""Aku masih hidup!"Ternyata, peluru itu tidak mengenainya, melainkan menembus dinding gedung di belakangnya. Kenzo tersenyum sinis saat melihat si pecundang yang begitu lega karena ia baik-baik saja."Jangan senang dulu!"Suara Kenzo di depannya membuat Richardo tersadar, jika bahaya masih mengintainya. "Padahal aku ingin sekali membunuhmu sekarang! Tapi, kasian peluruku harus menembus tubuh pecundang sialan sepertimu!""Lepaskan aku, Kenzo! Lepas!""Aku menyerah! Aku mohon, lepaskan aku!"Tubuh Richardo mulai menegang ketakutan. Kenzo tidak pernah main-main dengan ucapannya. Bodohnya, dia mengatakan semua rahasia yang sudah berhasil di tutupi kedua orang tuanya rapat-rapat. Membangkitkan amarah singa ya
Baca selengkapnya
Chapter 33
"Tapi, aku bukan Pela__""Lebih baik kita bicara di ruang kerjaku!" ajak Kenzo pada Gabriella memotong ucapan Kaylee."Baiklah, sayang! Yuk!" Dengan suara manja, wanita itu tersenyum."Heh, kamu! Jangan lupa bawa koperku ke kamar tamu!" perintahnya seolah dia adalah Nyonya di rumah itu."Sialan! Apa-apaan ini. Kenapa Tuan lemari es itu diam saja. Siapa wanita itu?" geram Kaylee menghentakkan kakinya emosi.Dua orang yang membuatnya muak itu kini sudah masuk ke dalam ruangan kerja. Dengan kasar Kaylee menarik koper milik Gabriella dan menyeretnya ke kamar tamu. Bibirnya terus saja bersungut-sungut menahan segala emosi."Beraninya dia membawa wanita lain ke rumah ini! Dasar pria egois!"Kaylee tak berhenti mengumpat kesal melihat tingkah Kenzo yang diam saja dan tak membelanya. Ia semakin yakin jika pria itu tak tertarik sekditpun padanya dan hanya menganggapnya istri di atas kertas."Rasanya sudah tidak sabar Tuh
Baca selengkapnya
Chapter 34
Kaylee yang hendak keluar setelah menangis itu pun mengurungkan niatnya saat melihat Kenzo dan Gabriella baru keluar dari rumah kerja.Ia mengintip di balik pintu kamar, masih dengan perasaan kesal yang menyelimuti dirinya."Istirahatlah, kamu pasti lelah!" titah Kenzo pada wanita yang ada disampingnya."Baiklah, aku mau ke kamar. Ngomong-ngomong dimana pelayan tadi. Suruh dia mengantarku!" tanya Gabriella mengedarkan pandangannya."Dia bukan pelayan!" sahut Kenzo.Kaylee yang ada dibalik pintu itu pun terkejut dengan jawaban suaminya. Sementara Gabriella mulai melipat baginya karena heran."Bukan pelayan? Lalu?" tanyanya."Dia istriku!" jawab Kenzo.Dan Kaylee yang ada di dalam kamar bersorak girang hingga melompat-lompat stelah mendengar pengakuan Kenzo."Istri, istri kontrak itu!"Sontak saja Kaylee menghentikan aksinya ketika Gabriella mengatakan itu. Ia kembali mengintip di balik pintu."Ya, istri kontrak. Sebentar lagi kontrak itu berakhir!" ucap Kenzo."Bagus lah, sebaiknya sege
Baca selengkapnya
Chapter 35
Kaylee baru saja menyelesaikan sarapannya. Malam tadi, dirinya tidur sendirian dan tak tahu Kenzo tidur di mana. Kedatangan Gabriella membuatnya benar-benar tidak nyaman."Enak ya, jadi istri kontrak! Cuma menemani di atas ranjang saja. Bisa-bisanya Kenzo memilih wanita sepertimu untuk menjadi istrinya!"Kaylee yang hendak beranjak langsung mengurungkan niatnya ketika Gabriella berkata seperti itu. Tentu saja ia sangat tersinggung dengan ucapannya, yang pasti ditujukan hanya untuknya."Masalahmu apa? Apa kamu punya masalah denganku? Bahkan kita tidak saling mengenal," jawab Kaylee menatap Gabriella dengan santai."Aku memang tidak punya masalah denganmu, tapi aku tidak suka saja padamu. Kamu sangat tidak pantas untu Kenzo yang tampan dan kaya. Well, ya sudahlah, sebentar lagi juga kamu akan dibuang olehnya!"Gabriella mengupas buah jeruk dengan senyum sinis karena berhasil membuat wajah Kaylee memerah. Sekuat tenaga Kaylee menahan emosin
Baca selengkapnya
Chapter 36
"Lepaskan kami! Apa-apaan ini, kalian siapa?"Yola dan Bryan berteriak histeris ketika dipaksa masuk ke dalam gudang kosong yang berada di pinggir laut. Beberapa orang berpakaian hitam itu tak menjawab pertanyaan mereka, membuat keduanya bertambah kesal."Jawab brengsek! Siapa kalian, hah? Lepaskan kami, atau kami laporkan ke ....""Richardo!"Keduanya terpaku di tempat ketika sudah masuk ke dalam gudang. Richardo, sang anak tengah terikat di sebuah kursi dengan keadaan yang menyedihkan. Pakaiannya berlumuran darah, disebelah tangannya ada luka memanjang. Dia tidak sadarkan diri."Richardo, anakku!""Siapa kalian? Apa yang kalian lakukan padanya?" jerit Yola tak tertahankan melihat anaknya yang tak berdaya.Dua polisi yang menjaga Richardo segera membantu empat anak buah Kenzo untuk mengikat tubuh wanita dan pria tua yang sedari tadi tidak berhenti berteriak tersebut."Richardo, Richardo! Apa yang terjadi padamu, Nak! Ini Mama!" jeritnya menoleh ke samping namun, pria itu tetap tak ber
Baca selengkapnya
Chapter 37
"Kami mohon jangan lakukan ini, Kenzo, kami mohon!"Yola dan Bryan terus mengiba meminta ampun. Sedangkan Richardo sudah mulai sadar dan terkejut melihat kedua orangnya juga menjadi sandera seperti dirinya."Kenzo, apa yang kamu lakukan pada mereka?" tanyanya dengan napas tertahan karena luka di lengannya masih terasa sakit."Apa yang aku lakukan, tak seberapa dengan apa yang kalian lakukan pada kedua orang tua ku."Bryan mulai tersulut emosi karena Kenzo tak kunjung melepaskan dirinya. Ia pun tiba-tiba tertawa hingga Kenzo menolehkan wajahnya dengan dahi berkerut."Itu memang pantas di dapatkan oleh kedua orang tuamu. Mereka sudah cukup hidup bahagia, sedangkan kami, kami harus selalu hidup susah. Dia kaya, sedangkan kami, kami kekurangan. Dan aku sengaja melakukan itu karena aku membenci mereka. Saat mereka mati, aku adalah orang yang sangat bahagia. Andai kamu ikut mati, pasti semua harta itu jatuh ke tangan kami?"Bryan terus tertawa seolah perkataannya itu adalah sebuah lelucon. S
Baca selengkapnya
Chapter 38
Mobil itu meluncur masuk ke halaman rumah dengan kemewahan yang tak terbantahkan. Kenzo melangkahkan kakinya keluar dengan langkah panjangnya.Ketika pintu rumah terbuka, senyuman Kaylee adalah pemandangan pertama yang dia lihat. Wajahnya yang cantik tercermin dalam cahaya senja, membuat Kenzo sejenak terdiam.Senyum merekah di bibirnya saat Kenzo mendekatinya. "Kamu sudah pulang, sayang?" tanyanya dengan lembut, sambil memeluknya erat.Lagi-lagi Kenzo hanya mampu tertegun di tempat. Ada apa dengan istri kontraknya? Tidak biasanya ia bersikap seperti ini? Tetapi, Kenzo menyukai momen itu. "Ya, aku baru saja pulang!" jawab Kenzo salah tingkah karena mata indah dengan bibir merah muda itu berada di hadapannya dengan jarak yang sangat dekat.Untuk sesaat mereka berdua saling bertatapan, membiarkan suasana mengalir dalam keheningan senja yang indah. "Lebih baik kita masuk! Udara diluar sangat dingin!"Kaylee meraih tas kerja milik Kenzo dan menarik lengannya untuk masuk ke dalam rumah. K
Baca selengkapnya
Chapter 39
"Boleh aku bertanya, Tuan?" ucap Kaylee yang berada di samping Kenzo. Mereka masih berada di bawah selimut setelah selesai melakukan hubungan suami-istri."Tanya apa?" Kenzo menolehkan wajahnya dan tersenyum sangat manis. Senyumnya mampu membuat getaran di hati Kaylee. Untuk pertama kalinya, wanita itu sangat merasa bahagia berada di sisi suaminya."Apa yang Tuan katakan tadi serius? Kalau tidak ada lagi pernikahan kontrak! Lalu bagaimana dengan kita!""Kapan aku tidak pernah serius dengan ucapanku?"Kenzo mengatur posisi. Ia membalikan tubuhnya hingga berhadapan dengan Kaylee yang masih berada disampingnya."Aku sungguh-sungguh dengan ucapanku! Mari kita akhiri pernikahan kontrak ini. Kita sudah sah di mata hukum dan agama. Jadi lupakan saja kesepakatan itu!" jawab Kenzo begitu tenang mampu membuat Kaylee meneteskan airmata matanya."Apa itu artinya, Tuan....."Kaylee tak melanjutkan perkataannya. Ia terlalu takut mendengar jawaban dari pria itu. Takut jika jawabannya tak sesuai deng
Baca selengkapnya
Chapter 40
"Kenzo!"Gabriella mendekat ketika melihat Kenzo yang baru saja keluar dari kamarnya. Wanita itu langsung bergelayut manja di lengan Kenzo membuat Kenzo tidak nyaman dan langsung melepaskan pegangan tangannya.."Ayolah, kamu kan, sudah janji mau menemaniku hari ini!" bujuk Gabriella merajuk."Ini kan, sudan malam. Kenapa tidak besok saja. Bukankah sudah kubilang tadi, aku tidak bisa!" jawab Kenzo dengan tegas.Gabriella mengerucutkan bibirnya kesal mendengar Kenzo yang kembali menolaknya.Padahal sebelumnya, Kenzo terlihat bisa saja dan tak banyak menolak."Ada apa denganmu? Kenapa kamu berbeda?" tanya Gabriella."Jadi benar, wanita itu sudah mencuci otakmu, sampai kamu tidak mau menerima permintaan ku! Bahkan hanya untuk sekedar menemaniku saja kamu menolaknya.""Cukup, Gabriella! Tidak ada yang mencuci otak siapapun. Tolong hargailah, dia istriku ...."Gabriella terpaku, matanya membelalak dalam kekecewaan mendalam. Ketika akhirnya pemahamannya menemukan pijakan, gelombang sesak teru
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status