Semua Bab KARMA BERDARAH SANG CEO: Bab 21 - Bab 30
98 Bab
KARMA - 21
Zetta terpaksa mengabaikan telepon dari Jason karena dia tidak mau memancing keributan yang akan membuat Jason salah paham. Kepergiannya yang tiba-tiba tanpa pemberitahuan dan bersama Alva Alexander pasti akan membuat Jason marah. Nanti saja saat kembali dia akan memberi tahu Jason dan menerima kemarahannya. Dihelanya napas panjang, mengambil handuk kecil yang dia letakkan di dahi Alva yang tubuhnya terasa panas dan membasahinya lalu meletakkannya lagi di sana. Entah akibat pukulan atau kaget karena bertemu lagi dengan luka masa lalunya yang membuat Alva sakit seperti ini membuat Zetta terenyuh. Laki-laki playboy yang selalu saja iseng dan menggoda orang itu ternyata menyimpan luka yang mendalam. Kepergian wanita Bernama Amira itu ternyata masih mempengaruhinya hingga saat ini. Zetta jadi tahu seberapa besar Alva mencintainya dan juga membencinya.“Kenapa harus saya sih pak yang susah sekarang?” gumam Zetta, membasahi leher dan dada Alva dengan air agar suhunya tidak semakin naik. Be
Baca selengkapnya
KARMA - 22
“Jason mencarimu sejak tadi karena tidak mengangkat telepon darinya.” Zetta diam, Jeremy menghela napas. “Dia nampaknya sangat khawatir.”“Tidakkah menurut Om dia terlalu berlebihan mengkhawatirkanku?” tanya Zetta, mencoba mengatakan kegusarannya tentang sikap Jason yang dia anggap berlebihan. “Aku tidak perlu dikhawatirkan sampai seperti ini.”“Kau tahu sendiri jika dari dulu dia selalu peduli padamu lebih dari yang kau pikirkan. Terlebih lagi ternyata dia menyimpan perasaan untukmu selama ini dan kau menyambutnya. Dia pasti tidak ingin kehilangan dirimu.”Tetap saja Zetta merasa kalau sikap Jason berlebihan terhadapnya. Zetta tidak tahu apakah hal itu sudah termasuk ke dalam obsesi atau memang hanya kekhawatiran biasa. Zetta memijit kepalanya yang agak berdenyut karena kejadian hari ini sungguh mengejutkan dan berlalu dengan cepat. Tiba-tiba saja dia ada di Las Vegas, menemani Alva berjudi hingga berkelahi entah dengan siapa dan akhirnya kembali pulang. Rasanya seperti mimpi yang te
Baca selengkapnya
KARMA - 23
“Zetta, Alva memberimu cuti.”“Hah?” Zetta belum sepenuhnya paham dengan ucapan Omnya yang siang ini meneleponnya. “Cuti?”Jason yang sedang menonton televisi di sampingnya menoleh ingin tahu.“Kenapa?”“Ada beberapa kekacauan yang harus diselesaikan Alva jadi untuk beberapa hari ini om yang akan menemaninya.”“Dia tidak memecatku?”“Untuk apa dia memecatmu,” decak Omnya. “Lain ceritanya kalau kau yang memang mau mengundurkan diri—”“Tidak,” sela Zetta.Omnya terdengar menghela napas, “Dengar, Arzetta. Kau tahu sendiri keadaan Alva saat ini yang sedang berusaha melepaskan diri dari pertunangan jadi dia ingin menyelesaikannya dulu agar kau tidak dilibatkan. Kau mengerti maksudnya kan?”“Kenapa bukan dia yang menghubungiku sendiri?”“Dia sedang memulangkan Cherry ke London.”“Oh.” Zetta tidak bisa berkata-kata. Mungkin posisinya akan berbahaya jika semakin memprovokasi Cherry. Terlibat skandal dengan Alva bukanlah hal yang bagus. “Baiklah kalau begitu,Om.”“Bagus kalau kau mengerti. Al
Baca selengkapnya
KARMA - 24
"Aku ingin kita saling menjauh.""Kenapa?" Tanyanya dengan tatapan nanar dan kaget."Kau terlalu posesive, Alva. Sudah cukup bertahun-tahun sebelum ini kita bersama. Aku ingin bebas melakukan apapun di luar sana.""Tidak!! Kau tidak boleh jauh-jauh dari aku, Amira. Kau itu calon istriku dan aku tidak pernah mengekangmu untuk melakukan apapun yang kau sukai tapi tetaplah di sampingku."Amira menggelengkan kepala, "Aku belum siap untuk menikah. Aku masih memiliki impian menjadi model.""Aku tidak pernah melarang keinginanmu itu, aku hanya tidak suka kalau kau terlalu memamerkan tubuhmu untuk lelaki di luaran sana," desisnya."Aku tidak mau di batasi. Jika aku masih bersamamu, aku tidak bisa menggapai impianku."Amira tersenyum sendu.Alva mengepalkan tangannya. Matanya berkilat oleh kecemburuan dan kemarahan. Seharusnya dari awal Amira tahu, kalau Alva hanya menginginkannya bukan yang lain. Sebelumnya mereka dalam keadaan baik-baik saja sampai Amira mendapat tawaran menjadi model untuk b
Baca selengkapnya
KARMA - 25
"Kalian datang untuk mengancamku?!" Desis Alex,Papanya Cherry.Alva duduk tenang di tengah-tengah Zafier dan Jeremy. Cherry menatap lekat Alva dengan pandangan benci di samping Papanya."Pak Alex, kita harus meluruskan sesuatu di sini." Alva duduk tegak memandang Alex lekat menunjukkan bahwa dia tidak takut dan terintimidasi. "Sejak awal, saya sama sekali tidak tertarik dengan Cherry dan tidak berniat untuk menjadikannya calon istri."Alex terlihat berusaha menahan amarahnya. Alva melanjutkan bicaranya."Tapi, anda tetap memaksa. Saya menyetujuinya dan mencoba tapi ternyata putri anda yang terhormat ini sama sekali tidak memiliki sopan santun. Jadi, akhirnya saya memutuskan untuk menghentikan perjodohan ini."Alex nampak meradang mendengar penjelasannya."Saya rasa tidak perlu saya jelaskan panjang lebar di sini. Saya hanya ingin menyelesaikannya dan pergi dengan cara kekeluargaan. Menurut saya, penarikan sejumlah saham di AlexanderCorp bukan sesuatu yang bijak di lakukan terlebih And
Baca selengkapnya
KARMA - 26
"Ah,ini baru yang namanya hidup lagi." Zetta menyendok es krim strawberry, memasukkannya ke dalam mulut dan mendesah nikmat. Jason yang duduk melipat lengan di depannya hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkahnya. "Makanan manis memang terbaik." Duduk berdua di balkon kamar, menikmati sarapan nyaman dengan pemandangan menara Eiffel di kejauhan setelah insiden Zetta yang memuntahkan sarapannya dan malah menginginkan es krim.“Zetta, kau yakin sudah tidak apa-apa?”Jason menatap khawatir, Zetta menggelengkan kepala karena perutnya yang tadi terasa bergejolak dan kepalanya yang sedikit pusing mulai menghilang setelah makan es krim.“Apa sebaikanya kita periksakan saja?"“Tidak usah. Sekarang aku merasa jauh lebih baik. Mungkin efek kelelahan karena seharian kemarin setelah dari rumah Kenzi, kita berkeliling Paris sampai malam.”"Kalau kau masih merasa tidak enak badan, kita periksakan ke dokter." Zetta mengangguk. Jason memajukan duduknya, meletakkan kedua lengan di atas meja dan
Baca selengkapnya
KARMA - 27
Flashback OnLangkah Alva terhenti tepat di depan kamar inap Arzetta di Vancouver. Lewat tengah malam setelah berbicara dengan kedua orang tuanya, dia memang kembali lagi ke Vancouver pagi-pagi buta hanya untuk memastikan keadaan sekretarisnya.Dia tidak mau menunggu sampai seseorang memberitahunya dan ingin melihatnya sendiri. Dia resah dan di sinilah dia sekarang. Berdiri dengan tatapan nanar, sebelah tangannya bertumpu pada pinggiran pintu yang bahkan belum dia buka sedangkan tangan lainnya yang membawa seikat bunga rose pink langsung lemas dan terkulai di samping tubuhnya.Melalui kaca bening di pintu dia bisa melihat jelas adegan intim antara Zetta dan Jason yang saling tertawa mesra melemparkan candaan. Jason dengan sabar menyuapi Zetta yang nampak bahagia sekali. Ternyata mereka memang sepasang kekasih. Puncaknya, Alva melihat Jason yang mengelus rambut Zetta, mencium keningnya dan keseluruhan wajah Zetta seperti yang dulu pernah coba dia lakukan.Bedanya, Alva mendapatkan hal
Baca selengkapnya
KARMA - 28
“El, kapan kau kembali?”Zetta yang baru saja keluar dari kamarnya kaget mendapati Eliana duduk di sofa depan televisi. “Tadi malam. Apa kau merindukanku?” ujarnya seraya mengedip genit.Zetta mendekat, memeluk Eliana dengan erat,”Tentu saja aku merindukanmu. Apa kau baik-baik saja?”Zetta mengurai pelukannya, menatap Eliana yang nampak terlihat seperti biasanya. “Tenang , aku baik-baik saja. Aku hanya butuh waktu sendiri.”Zetta menggenggam tangan Eliana dan mengelusnya,”Kalau kau butuh teman bicara, aku siap mendengarkan.”“Baiklah. Tapi sepertinya kau yang membutuhkan teman berbicara.” Zetta menaikkan alisnya. “Aku bertemu Jason pulang larut tadi malam. Kalian sedang bertengkar ya?”Zetta menghela napas, “Yah, hanya kesalahpahaman saja. Kau tahu, dia terlalu cemburu dengan Alva Alexander.”“Alva?” Zetta mengangguk. “Apa kau sangat dekat dengannya?”Zetta menggelangkan kepala,”Tidak. Yah hanya sebatas pekerjaan tapi Jason selalu beranggapan kalau aku kapan saja bisa tergoda dengan
Baca selengkapnya
KARMA - 29
Zetta duduk diam di sofa ruang tamu sembari melihat ke arah luar di mana hujan turun cukup lebat saat waktu menunjukkan lewat tengah malam. Sejak pulang dari kantor tadi, Zetta sudah khawatir dengan sikap Jason yang pastinya saat ini sedang marah. Mungkin sebuket bunga dan makanan penutup yang dia buat tidak akan berarti apapun. Zetta berharap Jason akan pulang ke apartemen tidak peduli jam berapa pun itu agar mereka bisa berbicara berdua. Zetta sudah memikirkannya sejak tadi, sepertinya kali ini dia diharuskan memilih karena kalau tidak hubungannya dengan Jason akan benar-benar berakhir.Zetta menghela napas, menunggu dengan tidak sabaran meski sejak tadi dia diam di tempatnya sembari memikirkan banyak hal.Apakah mengundurkan diri memang pilihan yang tepat?Zetta menoleh saat mendengar bunyi suara pintu terbuka, dilihatnya Jason berdiri di depan pintu kaget melihat keberadaannya dengan tubuh yang basah kuyup. Suasana hatinya nampak cukup berantakan dan itu pasti karenanya. "Jason,"
Baca selengkapnya
KARMA - 30
Tidak ada kerjasama yang tidak akan berhasil jika Alva yang menanganinya. Dia baru saja menandatangani perjanjian bisnis dengan salah satu perusahaan mega konstruksi asal Paris untuk proyek lima negara mereka. Alexander Corp bekerja sama dengan perusahaan Vinci, membangun beberapa gedung pencakar langit, Flyover dan hotel di Negara bagian Eropa. Perwakilan Vinci, Aldric Albela sebagai pemilik perusahaan mengajaknya makan malam di restoran Le Meurice, restauran mewah yang terletak di jantung kota Paris, menyajikan dekorasi yang spektakuler. Mosaik lantai, lampu-lampu kristal, tirai damas berat di jendela yang menghadap ke taman Tuileries di sebrang jalan. Sangat mewah dan glamor."Jadi, Alva Alexander. Bagaimana keadaan New York saat ini?" Aldric menuangkan wine ke gelas kaca Alva dan membuka obrolan."Dingin, kadang-kadang hujan, lengkap dengan daun yang berguguran. New York yang padat dan bising," Alva tersenyum, mengambil gelasnya dan mereka bersulang dan meletakkannya kembali ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status