Semua Bab Pesona Liar Suamiku: Bab 41 - Bab 50
96 Bab
Penyebab Trauma
“Terima kasih, aku harus menemani Aletta dulu. Aku terpaksa membuatnya tidak sadarkan diri, wanita itu teriak histeris seolah aku mau memperkosanya saja. Jadi tolong bantu aku menghapus foto dan rekaman video dari turis-turis tadi.”“Tunggu, kau memang tidak sedang berusaha memperkosa istrimu sendiri kan?” tanya Leuis.“Astaga! Seperti aku kekurangan wanita saja! Tentu saja aku tidak akan melakukan hal serendah itu. Sudah jangan banyak tanya, sebaiknya cepat bantu aku sebelum turis-turis itu menghilang!”“Tenang saja, serahkan itu pada kami.”Leon kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya, lalu mengeluarkan ponsel Aletta yang ternyata terkunci.Ia menekan Ibu jari Aletta ke layarnya hingga kuncinya terbuka dan Leon melihat panggilan terakhir yang Aletta terima tadi,‘Suster Mary?’ gumamnya setelah melihat nomor terakhir yang menghubungi istrinya itu.Dan Tanpa pikir panjang lagi, Leon segera menekan nomor itu, setelah tiga kali dering suster Marypun mengangkatnya,“Letta, a
Baca selengkapnya
Menjadi Pelindungnya
“Mendengar cerita dari anak berusia delapan tahun tidaklah mudah, tapi dari yang bisa saya tangkap dari ceritanya itu, Aletta mengaku dia teriak sekencang-kencangnya sekaligus meminta tolong pada pengawal yang kemungkinan besar berada di luar labirin, tapi ternyata tidak ada satupun pengawalnya yang datang.” Leon dapat menangkap ketakutan dalam nada suara suster Mary saat kembali menjelaskan, “Hingga sambil menggenggam pisau yang telah bersimbah darah, keempat pria itu mendekati Aletta. Apa anda melihat bekas luka di perut kanan Aletta?” tanya suster Mary. Bekas luka? Bagaimana Leon dapat mengetahuinya kalau tidak pernah sekalipun ia melihat perut wanita itu. Well, mungkin ia pernah melihatnya saat Aletta menanggalkan semua pakaiannya di depanny
Baca selengkapnya
Aletta Ngidam
“Masih belum sadar juga?” tanya Leon ketika ia kembali ke kamarnya, dan Aletta masih juga terkulai lemah di tempat tidurnya.“Menurutmu?” Leia balik nanya dengan nada kesal. Bagaimana tidak, saat istrinya sedang tidak sadarkan diri kakaknya itu malah sibuk menghubungi seseorang di luar.“Bisakah kalian semua keluar?” “Tidak mau! Aku mau terus di sini menemani Letta!” Leia menolak tegas.“Aku akan memberitahu kalian kalau Letta sudah sadar, sekarang tolong keluar lah, aku butuh waktu berdua dengan istriku!”“Butuh waktu tapi kamu tadi malah keluar begitu saja!” sungut Leia.“Leia, please … “Aurora berdiri dari kursinya lalu menghampiri Leia untuk membantu sepupunya itu berdiri juga,“Kita tunggu di luar saja, Leia. Biarkan Leon menjaga istrinya, biar dia belajar bertanggung-jawab, belajar menjaga wanita dan bukan cuma hanya mempermainkan wanita saja,” bujuknya.Sambil menyipitkan kedua matanya, dengan enggan Leia pun keluar dari kamar Leon, sekaligus menunggu suaminya yang entah menda
Baca selengkapnya
Aletta Cemburu
“Aku sedang ngidam sekarang!”Leon mengerjapkan kedua matanya, terlihat sekali kalau pria itu tengah bingung dengan maksud Aletta barusan,“Ngidam?” Ulangnya.“Ya, ngidam. Aku mau kamu tidur di luar! Entah kenapa semenjak aku tahu kalau aku hamil aku jadi muak melihat wajah kamu!”Leon tahu betul kalau Aletta tidak sedang hamil. Bagaimana bisa hamil kalau melakukan hubungan intim dengan wanita itu saja belum. Tapi, Kalau Leon menyangkalnya, berarti ia telah membongkar kebohongannya sendiri. Jadi demi bisa mengerjai Aletta lebih lama lagi, ia pun turut serta ke dalam drama istrinya itu.Aletta tidak dapat menghindar lagi ketika Leon mengusap perutnya dengan lembut saat berkata,“Baiklah, demi anak kita ini aku akan mengalah. Tapi hanya malam ini saja, besok aku tidak mau tidur di luar lagi, banyak nyamuk.”Aletta kembali mendengus pelan, “paling juga kamu masuk ke kamar Deandra.”“Astaga … Kenapa kamu selalu berpikiran negatif terus sih padaku? Aku tidak seburuk itu, tidak lagi," sang
Baca selengkapnya
Buaya Konyol!
Ternyata Leon serius dengan dinner yang telah pria itu rencanakan untuk mereka berdua. Karena tepat jam tujuh malam, ponsel Aletta bergetar karena ada pesan singkat masuk dari pria itu yang mengirim lokasi tempat dinner mereka. “Cih, jadi aku harus jalan sendiri ke sana gitu? Dia yang maksa, dua juga yang ngerjain aku!” sungut Aletta sambil menatap dongkol layar ponselnya. Enggan menuruti permintaan Leon itu, Aletta memutuskan untuk mencari Leia atau Aurora, ia mau mengajak mereka ke kafe yang tadi siang mereka datangi. Namun baru saja satu langkah keluar dari kamarnya, ponsel Aletta bergetar lagi, pesan singkat dari pengirim yang sama kembali masuk. ‘Sebaiknya kamu ke sini, atau aku yang akan menjemputmu dan membawa paksa dirimu!’ Isi pesan Leon yang berupa ancaman, disusul dengan dikirimn
Baca selengkapnya
Kamu Penyebabnya
“Ya! Aku tahu semuanya! Kamu telah membuatku terlihat bodoh di depan Leia! Tiap kali Leia menceritakan malam pertamanya dengan sangat detail, tiap itu pulan aku merasa dipecundangi olehmu! Apa selama ini kamu menertawai kebodohanku itu?”  Aletta tertawa pahit sebelum kembali melanjutkan, “Ya, sudah pasti kamu akan menertawainya. Betapa bodohnya aku yang dengan sangat mudahnya kamu tipu! Apa kamu puas?” “Tidak, Letta. Bukan seperti itu … “ “Kenapa kamu tidak mengatakan yang sebenarnya pada Mommy Ana dan Daddy Rick kalau kita tidak pernah melakukan itu? Kenapa kamu membiarkan pernikahan ini terjadi?” cecar Aletta. “Bisakah kamu tenang? Aku berani bersumpah
Baca selengkapnya
Bukan Masalahmu!
Aletta meletakkan garpu dan Pisau steaknya dengan kesal,  “Yang mengatakan kita telah melakukan hubungan intim itu kamu, bukan aku! Kenapa malah menyalahkan aku?”  “Kamu ingat kejadian saat kamu terjatuh di tangga darurat kantor dan kami harus membawamu ke rumah sakit?” “Ya, kamu yang mendorongku saat itu! Bagaimana aku bisa melupakannya!” “Aku tidak mendorongmu, sialan!” Sanggah Leon. “Ya, kamu yang mendorongku!”  Leon mengibas tangannya dengan tidak sabar, “Aku bisa pastikan kalau aku tidak mendorongmu. Tapi bukan itu yang menjadi inti masalahnya, tapi saat kamu telah sadar itulah yang menjadi pangkal masalah kita sebenarnya.”
Baca selengkapnya
Belah Duren
Kesedihan, dan romantisme tempat mereka berada saat ini, juga berbagai macam perasaan yang bercampur menjadi satu, membuat Aletta terbuai, terhanyut pada suara lembut Leon tadi, juga pada tatapan matanya yang menjanjikan kepuasan untuknya. Jadi, saat Leon mendekatkan dirinya untuk mengecup bibirnya, Aletta pun membiarkannya dan malah turut serta berpartisipasi di dalam ciuman mereka. Jemari Aletta mencengkram erat kemeja Leon tepat di area dada Leon yang keras dan berotot. Mengingat betapa liarnya wanita itu Leon tidak dapat menebak, apakah cengkraman Aletta bertujuan untuk menahan Leon agar tetap di tempatnya, atau akan mendorongnya menjauh secara tiba-tiba? Berhubungan dengan wanita yang tidak dapat ditebak seperti Aletta membuat kesenangan tersendiri untuk Leon. Campuran antara gairah dan waspada pada serangan tiba-
Baca selengkapnya
Kenikmatan Dunia
“Aku akan membunuhmu!” Ancam Aletta, meski begitu Leon dapat merasakan denyut menuntut di bagian intim wanita itu, yang membuat senjata Leon semakin menegang karenanya, rasanya sungguh luar biasa. “Ya, kamu boleh membunuhku. Tapi sebelumnya, izinkan aku memberikan kepuasan lebih padamu, aku akan menunjukkan bagaimana rasanya surga dunia yang sesungguhnya,” balas Leon sebelum mulai menggerakkan dirinya di dalam sana. Meski sebagian jiwa primitifnya ingin mempercepat dan memperdalam hujamannya, Leon tidak dapat melakukannya. Ia mengatur irama percintaan mereka dengan lembut, agar tidak menyakiti Aletta. Sementara itu, tubuh Aletta yang semula menegang sejak Leon memasukinya, perlahan terasa santai lagi, bahkan erangan pelan mulai mengalir keluar dari mulutnya di setiap hujaman Leon. Dan Leon kemba
Baca selengkapnya
Serangan Fajar
Cahaya matahari yang masuk melalui jendela besar yang tidak dilengkapi tirai itu menyilaukan mata Aletta yang masih terasa berat untuk di buka, ia berniat menarik selimutnya untuk menutupi wajahnya tapi ternyata tangan kekar seseorang menahannya, melingkari pinggangnya lebih tepatnya. “Ya Tuhan! Ini?” Dengan ngeri Aletta membalik badannya dan mendapati Leon yang masih terlelap tidur. “Arghh! Sedang apa kamu di sini?” teriak Aletta membuat Leon terbangun dari tidurnya.  Belum sepenuhnya jiwanya kembali ke raganya, Leon sudah di dorong Aletta hingga terjatuh ke lantai dan menimbulkan bunyi berdebum yang kencang, “Aww! Kamu kenapa mendorongku?” pekik Leon yang merasakan sakit di bo
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status