Semua Bab Terjerat Cinta Fotografer Pribadiku: Bab 51 - Bab 60
120 Bab
Bab 51
Ansel melangkah dengan ringan memasukki pusat perbelanjaan itu. Tentu saja, ia senang sekali karena Clara mengajaknya berkencan. Entah apapun sebutannya, Ansel akan menganggap ajakan ini sebagai kencan.Ansel meraih tangan Clara dan menggenggamnya erat. Clara terhenyak dan refleks menarik tangannya dari genggaman Ansel. Pria itu menatap Clara dengan bingung."Ada apa? Kamu tidak mau berpegangan tangan denganku?" Tanya Ansel bingung.Clata tertawa kikuk."Tidak, bukan begitu Ansel. Hanya saja tanganku baru terkena eksim. Aku takut akan menularkannya kepadamu." Ucap Clara berbohong secepatnya.Ansel makin heran. Alasan macam apa itu?"Sejak kapan kamu terkena eksim? Karena apa?" Tanya Ansel khawatir.Ansel meraih tangan gadis itu. Berusaha memeriksanya sendiri namun Clara buru-buru mencegah Ansel melakukannya. Bisa gawat kalau Ansel mengetahui kebohongannya."Ah, baru. Mungkin baru tiga hari ini. Gara-gara sabun yang baru aku beli. Kulitku menjadi sangat kering dan eksim. Tapi jangan kh
Baca selengkapnya
Bab 52
"Ayo, Ansel, kita menonton berdua saja. Biarkan Clara menyelesaikan urusannya."Elsa bergelayut manja di lengan Ansel padahal wajah pria itu sungguh tampak masam. Clara hanya tertawa canggung dan langsung pamit pergi pada kedua temannya itu.Tanpa menoleh ke belakang lagi, Clara mempercepat langkahnya. Meninggalkan Ansel dan Elsa yang akan segera berkencan hari itu. Namun aneh, kenapa Clara merasa hatinya begitu sesak? Rasanya seperti emosi tidak jelas memenuhi perasaan Clara.Clara menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba. Ia terduduk di pinggir jalan karena terengah-engah. "Ada apa denganku? Kenapa hatiku merasa sesak melihat Ansel dan Elsa?" Gumam Clara bingung.Clara memukul-mukul dadanya sendiri. Berusaha menyadarkan dirinya agar rasa aneh itu segera hilang."Sadar, Clara! Sadar! Kamu tidak seharusnya merasa seperti ini! Kamu melakukan ini semua demi kebahagiaan Ansel!" Ingat Clara pada dirinya sendiri.Gadis itu terdiam sejenak. Ia bingung harus apa sekarang. Karena ia tidak mer
Baca selengkapnya
Bab 53
Nick beranjak mendekati Clara yang duduk di sampingnya. Ia segera mengangkat kekasihnya itu ke atas pangkuannya. Clara dengan cepat melingkarkan tangannya ke leher Nick. Keduanya berpagutan dengan mesra seolah tak ingin melepaskan satu sama lain.Sementara kedua bibir mereka masih menempel satu sama lain, tangan Nick mulai masuk ke dalam pakaian Clara. Menjelajahi dua gunung kenyal yang sangat Nick sukai. Kedua tangannya meremas dada Clara dari luar branya. Membuat gadis itu menggeliat manja di pangkuan Nick."Ahh... Nick... mmm..."Nick tersenyum tipis. Jemarinya mula membuka satu persatu kancing pakaian Clara. Memamerkan dua dadanya yang menegang. Clara dengan sigap membuka atasan dan bra yang menahan dua gunungnya. Menunjukkan bagian yang paling disukai Nick sepersekian detik kemudian.Nick menatap dada Clara dengan liar. Membuat Clara terkekeh pelan."Ini bagian favoritmu kan?" Tanya Clara sambil membenamkan kepala Nick ke dadanya.Tanpa basa basi pria itu langsung menciumi setiap
Baca selengkapnya
Bab 54
Clara mengambil posisi dengan duduk di pangkuan Nick. Ia lalu mensejajarkan kejantanan Nick yang terhunus dengan bagian intimnya yang sudah menghangat sejak tadi. Dan tanpa ragu, Clara langsung memasukkan milik Nick ke dalam liangnya. Clara dengan mantap duduk di atas pangkuan Nick dengan kejantanan Nick yang mengisi penuh bagian bawahnya."Mmmm... penuh sekali, Nick..." desah Clara pelan sembari memberikan waktu agar miliknya menyesuaikan dengan milik Nick yang besar.Setelah keduanya menyatu sepenuhnya, Clara kembali memeluk leher Nick dengan kedua tangannya. Bibirnya langsung menyergap Nick yang memangkunya dengan ciuman yang memabukkan. Keduanya saling membelit lidah dalam ciuman basah yang terdengar berisik.Clara mulai menggerakkan panggulnya ke depan dan belakang. Membuat kejantanan Nick menjamah seluruh bagian dalam kewanitaannya tanpa terlewat sedikit pun. Bibirnya terus mengeluarkan desahan sensual sembari irama keduanya semakin memanas."Ahhhh... Nick... ahhh... ahhh..."Ke
Baca selengkapnya
Bab 55
Clara melepas sebelah airpod yang ia pakai. Ia merasa mendengarkan keributan asing dari luar kamarnya. Hal yang amat jarang terjadi di rumahnya. Dan hal ini membuat Clara bertanya-tanya tentang apa yang terjadi."Siapa yang ribut-ribut?" Gumam Clara bingung.Ia beranjak dari kasurnya dan melangkah keluar kamarnya dengan hati-hati. Semakin ia mendekati pintu kamarnya, semakin ia yakin bahwa salah satu suara yang sedang bertengkar itu adalah suara Ansel. Tapi Clara kurang mengenali suara wanita yang menjadi lawan Ansel.Karena rasa penasarannya, Clara membuka pintunya sedikit dan mengintip kekacauan apa yang terjadi di luar kamarnya. Matanya mengintip dari celah pintu dan melihat Ansel yang berkelahi dengan Elsa. Pria itu mendorong Elsa keluar dari kamarnya dengan wajah yang tidak senang."Keluar kamu dari kamarku sekarang!" Seru Ansel sembari mendorong Elsa dengan kesal.Gadis itu tampak tergopoh-gopoh memakai pakaiannya dan melihat Ansel dengan wajahnya yang baru bangun tidur."Tapi k
Baca selengkapnya
Bab 56
Elsa tampaknya selalu saja ingin mengandalkan Clara dalam hubungannya dengan Ansel. Entah karena gadis itu yang terlalu terobsesi dengan Ansel atau mungkin memang Clara berbakat menjadi mak comblang. Entahlah. Tapi Clara memantapkan dirinya bahwa ini akan menjadi kali terakhirnya membantu Elsa. Bagaimanapun juga Clara memiliki kehidupannya sendiri.Begitu pula hari ini. Elsa kembali mengajak Clara bertemu tak tahu apa tujuannya. Walaupun sebenarnya Clara sangat malas meladeni Elsa, tapi ia sudah berjanji kepada gadis menyebalkan itu untuk selalu membantunya. Jadi disinilah Clara. Duduk sendirian di kafe demi menunggu Elsa.Clara mengecek arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Jam tangan ini adalah pemberian Nick. Satu set jam pasangan dengan milik Nick sebagai pelengkapnya.Clara berdecak kesal karena Elsa yang lagi-lagi terlambat. Terkadang Clara sampai bingung, padahal yang orang Indonesia adalah Clara tapi mengapa Elsa yang lahir san tumbuh di Singapura malah sangat suka d
Baca selengkapnya
Bab 57
Ansel menggendong Clara ke dalam kamar gadis itu. Rasanya sudah begitu lama ia tidak berada di kamar Clara. Clara memagut bibir Ansel sementara kedua tangannya melingkar di leher Ansel dan kakinya di pinggang Ansel. Persis seperti koala. Keduanya berciuman dengan panas dan suara kecupan basah terdengar sangat nyaring di udara.Keduanya tiba di kamar Clara dan bahkan Ansel tidak terpikir untuk menutup pintu kamar tersebut. Ia membaringkan Clara di kasurnya tanpa sedikitpun melepaskan bibirnya dari bibir Clara. Tanpa basa-basi, Ansel langsung membuka bajunya, begitu pula dengan Clara. Sepersekian detik kemudian keduanya sudah bertelanjang bulat tanpa ditutupi sehelai benang pun.Ciuman Ansel menuruni leher dan menuju dua gunung kenyal milik Clara. Mulutnya melumat puncak dada Clara yang menegang. Menghisapnya dan sesekali menjilatinya bak sebuah es krim. Sementara tangan Ansel mulai merayap ke bagian intim Clara. Jemarinya membuat gerakan menggunting dan bergerak naik turun di sepanjang
Baca selengkapnya
Bab 58
Dua koper besar milik Clara sudah tersusun rapi di dekat pintu apartemennya. Gadis itu berdiri di dekatnya dan menatap kembali apartemennya. Tempat yang selama ini ia tinggali bersama Ansel. Tempat segala pertama baginya dimulai. Petualangan pertama di negeri orang, pemotretan pertama, dan bahkan seks pertamanya.Entah bagaimana Clara bisa sampai pada keputusan untuk meninggalkan tempat ini dan meninggalkan Ansel. Bahkan Clara tidak mengerti mengapa ia begitu mementingkan perasaan Elsa saat itu. Mungkin karena Clara hanya ingin yang terbaik untuk Ansel. Karena Clara tidak ingin Ansel berharap pada sesuatu yang tak pasti seperti hubungan mereka berdua.Beberapa langkah darinya, Ansel berdiri menatap Clara. Mata pria itu berkaca-kaca. Air mata sedikit merembes di sudut matanya. Badannya terasa kaku untuk memeluk Clara namun Ansel sadar benar apabila ia melewatkan kesempatan ini, maka ia akan menyesalinya seumur hidupnya.Ansel melangkah dan menutup jaraknya dengan Clara. Gadis itu mendo
Baca selengkapnya
Bab 59
Makan malam sederhana yang disiapkan Clara sudah selesai. Clara langsung mencuci piring dan berberes seperti yang ia biasa lakukan. Sementara Nick berdiri di sampingnya dengan senyum lebar yang tidak henti menghiasi wajahnya sejak tadi."Apakah kamu tidak bosan memperhatikanku terus, Nick?" Tanya Clara iseng.Bibir Nick merekah dalam tawa. Ia lalu memeluk Clara dari belakang dengan kedua tangannya. Lagi-lagi Nick benar-benar tidak bisa mengendalikan dirinya jika ia berada di sekitar Clara."Tidak akan pernah, Sayang. Bagaimana mungkin aku bisa merasa bosan memandang wajah cantikmu?"Pelukan Nick semakin erat seolah tidak ingin Clara berlari dari sisinya. Tangan Nick lalu dengan cepat mulai menggerayangi tubuh Clara. Mengelus perut Clara dan merayap ke kedua dada Clara. Gadis itu dengan cepat menyelesaikan apa yang tengah ia lakukan. Sangat tidak nyaman rasanya digoda seperti ini saat melakukan pekerjaan rumah.Clara segera membalik tubuhnya dan menatap Nick dengan senyuman iseng."Apa
Baca selengkapnya
Bab 60
Dering alarm terdengar memekakkan telinga. Ansel terhenyak dan bangun dengan jantung yang berdegup begitu cepat. Bangun dengan perasaan terkejut memang sangat tidak enak. Ditambah lalgi suasana hatinya akhir-akhir ini yang tidak terlalu baik. Ah, rasanya hidup terasa begith buruk sekarang.Dengan malas Ansel melangkah keluar dari kasurnya. Ia berjalan dengan gontai sembari mengusap matanya yang masih mengantuk. Ansel meraih kenop pintu kamarnya dan menekan besi itu hingga terbuka. Ia bergerak ke arah dapur dan matanya mencari-cari makanan yang bisa ia santap sebagai sarapan."Clara, apakah kamu tidak memasak sarapan?" Seru Ansel sembari melihat ke dalam kulkas.Hening. Tidak ada jawaban."Clara? Kamu dimana?" Ulang Ansel lagi karena ia tidak mendengar jawaban dari gadis yang ia panggil.Ansel terdiam. Ia baru sadar dengan situasi sebenarnya. Sudah tidak ada lagi teman serumahnya yang bernama Clara itu. Ia kembali teringat bahwa Clara sudah pindah dari apartemennya sejak kemarin. Dan A
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status