Semua Bab Bayi Asing itu Milik Suamiku: Bab 21 - Bab 30
74 Bab
Wanita Kedua
"Aku tahu kok dalam hancurnya sebuah pernikahan aku tidak bisa hanya menyalahkan kamu, aku juga bersalah dalam hal ini, mungkin ada kekurangan aku yang tidak bisa kamu terima." Tiara menyesap coklat panas yang telah dia pesan, rasa minuman yang manis, gurih dan sedikit pahit membuatnya memejamkan mata sejenak, menikmati apa yang menjadi favoritnya ini. Tak banyak membantu memang, tapi setidaknya dia lebioh rileks dengan meminum minuman ini. Kata orang minum atau makan coklat membuat pikirannya menjadi rileks, dan dia percaya hal itu, dan dia berjanji pada dirinya sendiri setelah pulang dari sini dia akan membeli coklat terenak yang bisa dia temukan. "Kamu tidak bersalah dalam hal ini, aku yang-" "JIka begitu kenapa aku yang dihukum!" kata Tiara dengan sedikit ketus. Tiba-tiba saja saat keluar dari kelasnya pagi ini, salah satu guru piket mendatanginya dan mengatakan ada tamu untuknya, dan itu sudah membuat perasaan Tiara tak nyaman. Entah mengapa akhir-akhir ini tamu yang
Baca selengkapnya
Brondong
Berdebat dengan nada tinggi dengan Farhan adalah hal yang paling dihindari oleh Tiara, da tahu meski belum bisa menjadi sosok istri yang sempurna, paling tidak dia harus menghormati suaminya, laki-laki yang mengemban tanggung jawab dunia dan akhiratnya. Akan tetapi saat ini perasaanya benar-benar kacau, Farhan memang hanya diam saja, tak mengatakan ya atau tidak, tapi sepuluh tahun hidup bersama membuat Tiara sedikit hapal gelagat Farhan. Ya Tuhan.... bahkan rasanya lebih sakit dari pada diputusin pacaranya di SMA dulu. Dia butuh minum coklat panasnya lagi, tapi tangannya bergetar dengan hebatnya. Tiara tak yakin akan mampu memegang galas itu dengan benar, terpaksa Tiara menggenggam tangannya dengan erat, berharap itu juga bisa menahannya untuk berbuat anarkis di tempat umum. “Aku minta maaf ini pasti membuatmu terkejut, tapi aku berani bersumpah kalau hanya kamu wanita yang aku cintai dan inginkan untuk menjadi ibu anak-anakku.” “Jadi baby sister maksudmu,” kata Tiara dengan ket
Baca selengkapnya
Keinginan Karin
Kalau dia mundur dari pernikahan ini akan banyak wanita di luar sana yang bisa menggantikan posisinya sebagai istri Farhan, tapi belum tentu bisa menggantikan posisinya sebagai ibu anak-anak Farhan. Hal itu disadari benar oleh Tiara, meski banyak orang yang bilang kalau dia sangat bodoh jika mau bertahan, Tiara akan menutup telinga, dia dan anak-anak menderita sedangkan Farhan bisa bahagia dengan istri barunya. Kesalahan dalam pernikahan memang tidak terjadi satu arah, tapi perselingkuhan adalah sesuatu yang fatal, dan Tiara tidak sudi, Farhan yang sudah membuatnya dan anak-anak menderita tidak akan mendapat balasan darinya, meski Tiara sadar dia akan merasakan hidup bagai di neraka. Sampai Tiara sendiri yang akan menyerah atau dibuang seperti sampah. “Bu Tiara baik-baik saja, kita akan menghadapi para auditor kalau ibu ada masalah pribadi tolong jangan mempengaruhi kinerja ibu di sini.” Astaga Si brondong marah. Tiara langsung berdehem dan menatap kertas-kertas yang tadi di sod
Baca selengkapnya
Perang?
Kelemahan terbesar Farhan adalah dia mudah kasihan pada orang lain dan tidak berpikir panjang untuk menolongnya. Sikap yang baik memang andai saja sikap itu tidak membuat Tiara dan anak-anaknya terluka, dan TIara memutuskan tetap di sini bukan untuk dijadikan babu oleh wanita itu. "Punya hak apa dia ingin merawat Alena juga?" Tiara menatap dingin dan datar, dia yang biasanya lemah lembut dan menghadapi semuanya dengan senyuman telah hilang sepenuhnya. Memikirkan kalau sekarang suaminya bukan lagi miliknya seorang lagi sudah cukup sulit, apalagi memikirkan kalau wanita itu akan seenaknya berkeliaran di rumah ini, selama Tiara masih sah istri Farhan itu tidak akan terjadi. "Tiara kamu tidak lupa kalau dia itu-" "Kamu dan perempuan itu juga tidak lupa bukan kalau Alena secara hukum anakku, dan dia yang telah membuang anak itu di depan rumahku dengan tidak bertanggung jawab, ah aku tahu itu memang rencanamu tapi kamu lupa satu hal...." Tiara menatap Farhan dengan seringai sini
Baca selengkapnya
Sahabat Lama
"Apa kamu sibuk hari ini, Riz? apa kita bisa bertemu sebentar? mungkin setelah mbak pulang sekolah?" Pesan itu Tiara kirimkan pada nomer Fariz, dan berharap adik iparnya itu akan segera membalas. Ini sebenarnya ide dari Keysa, satu-satunya sahabat tempat dia menceritakan semua keluh kesahnya, meski sahabatnya yang judes itu langsung memakinya setelah dia selesai bercerita semua yang terjadi dan juga keputusannya untuk bertahan saat ini. Meski setelah puas membodoh-bodohkannya, Keysa langsung mengatakan kalau Tiara perlu mencari tahu siapa sebenarnya Karin dan juga wanita bernama Nina yang sering menghubungi Farhan. "Jangan sampai ada Alena-Alena yang lain yang nanti suamimu minta untuk kamu besarkan, dekati wanita bernama Karin itu, untuk mengalahkan musuh kamu harus mengenalnya seperti kamu mengenalku." Yah dan hal pertama untuk mencari tahu semua itu adalah Fariz, karena Tiara tak yakin kalau Farhan sebenarnya mengenal perempuan yang menjadi istri keduanya itu dengan baik,
Baca selengkapnya
Kejadian Sebenarnya
Fariz pertama kali bertemu denga Karin saat di tahun kedua SMP nya, gadis manis yang ceria dan mungil, sedangkan Karin baru masuk tahun pertama.Waktu itu sang gadis sedang menangis ketakukan karena tidak bisa membawa salah satu syarat yang diberikan panitia mos, Fariz sangat iba karena gadis itu begitu takutnya dihukum. Akhirnya Fariz meminta temannya sesama panitia mos untuk memberikan hukuman yang ringan pada gadis itu, mengetahui hal itu Karin sangat berterima kasih pada Fariz dan sejak itu mereka berteman. Saat tahun ajaran berikutnya Fira masuk ke sekolah yang sama dengan mereka, Fariz mengenalkan Karin padanya dan terbukti kedua gadis itu begitu cocok hingga bersahabat, dan saat Fariz sudah memasuki SMA, dia sedikit tenang karena Fira ada yang menjaga. Akan tetapi bencana itu tak dapat ditolak, Fira yang memang pendiam dan jarang memiliki teman hari itu pulang sekolah sangat terlambat entah dari mana, sedangkan Fariz sendiri terserang demam dan tidak dapat keluar rumah un
Baca selengkapnya
Tragedi Es Cendol
Tiara mengendarai motornya dengan pikiran penuh, sedikit penyesalan di hatinya karena menolak tawaran Fariz yang ingin mengantarnya pulang. Mungkin mukanya terlihat menyedihkan setelah pertemuan itu. Malu sebenarnya saat masalah rumah tangganya diketahui oleh orang lain, apalag itu atasannya sendiri yang nantinya akan sering bertemu dengannya. Meski Tiara yakin kalau Ilham bukan tipe orang yang suka mencampur adukkan masakan pribadi dan pekerjaan, akan tetapi tetap saja aibnya diketahui orang asing membuatnya sangat tak nyaman.Akan tetapi Tiara juga tidak bisa menyalahkan Fariz, dia hanya ingin Tiara percaya dengan apa yang akan dia sampaikan. Kenapa hidupnya jadi serumit itu, padahal dia sudah sangat hati-hati jangan sampai jatuh pada kesalahan yang membuatnya kesulitan. Seumur hidup Tiara belum pernah berurusan dengan polisi, bahkan dia tidak pernah ditilang saat berkendara di jalan, entah memang karena dia terlalu taat atau para polisi itu tak tega menilangnya.Karena itu di
Baca selengkapnya
Beda Arah
Perjalanan mereka pulang, terasa sangat lambat, Tiara menyetir dengan kehati-hatian yang berlebihan, bahkan beberapa pengendara yang menyalipnya sempat menatapnya kesal karena sepeda biasa pun bisa menyalip laju motor yang dikendarai Tiara, untunglah motor yang digunakan adalah motor matic yang membuatnya tak perlu menggunakan kaki untuk mengemudi. Demi membuat Arkan yang selalu diam-diam menatapnya penuh kekhawatiran, Tiara memutuskan untuk bermain dengan anak-anak setelah mengganti bajunya.Ada luka di kakinya yang terasa nyeri, tapi nanti saja sebelum tidur dia akan minum obat yang tadi dia tanyakan pada Keysa dan melarang keras temannya itu untuk datang ke rumahnya, karena Tiara tahu keysa tidak akan datang sendiri, dia akan membawa serta semua kehebohan yang akan membuat semua orang tahu apa yang baru saja dia alami. Pukul lima sore Farhan pulang seperti biasa, laki-laki itu tersenyum lebar saat melihat Tiara sedang menyanyikan lagu anak-anak bersama Araz dan Alena, sedangkan A
Baca selengkapnya
Amarah
Tiara tak menyangka rumah tangganya akan jadi seperti ini. Baginya sebagai seorang istri, kepercayaan dan perhatian dari pasangan adalah hal yang sangat penting, jika hal itu sudah tidak ada lagi tidak akan ada lagi keharmonisan yang didambakan oleh pasangan tersebut. Sekarang Tiara bahkan ragu mereka punya hal itu satu sama lain. Tiara bahkan takut untuk membuka ponselnya sendiri, khawatir kalau dia akan menemukan bukti kecurangan suaminya dan membuatnya makin sakit hati. “Apa maksudmu tentu saja aku memperhatikanmu dan juga percaya padamu?” Farhan berdiri menatap Tiara dengan kesal. “Maaf soal kamu yang terjatuh tadi, tapi aku benar-benar sedang ada meeting penting dan tidak bisa ditinggal, lagi pula kamu dan Arkan baik-baik saja, itu yang penting.” Tiara mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri, benarkah dia yang kurang bersyukur pada apa yang telah terjadi padanya, haruskan dia selalu tersenyum gembira, padahal dia tahu ada bara yang siap menghanguskan seluruh bangunan rumah
Baca selengkapnya
Salah Kaprah
”Ibu marah.” Tiara merasa menjadi ibu paling buruk sedunia, saat mendengar tangis kedua anaknya, sedangkan Arkan memilih diam membisu menatapnya. Telapak tangannya masih terasa panas saat menampar pipi Farhan tadi. Salahkan Tiara yang hilang kendali mendengar perkataan suaminya dan membuat anak-anaknya ketakutan. Ini bukan kehidupan yang ingin dia berikan pada anak-anaknya tentu saja, dia yang sejak kecil hidup sederhana tapi bergelimang kasih sayang tentu merasa sesak, tak bisa memberikan hal yang sama untuk anak-anaknya. “Ibu tidak marah, ibu hanya sedikit bicara lebih keras saja,” jawab Tiara berharap anak-anaknya lebih tenang. Araz melepaskan pelukan ibunya dan dengan mata basah menatap Tiara dengan pandangan polos. “Apa ibu dan ayah akan berpisah dan aku akan punya ibu dan ayah baru?” Pertanyaan itu disampaikan dengan biasa saja oleh Araz, bahkan Tiara tak yakin kalau anak itu tahu dengan jelas apa arti kalim
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status