Semua Bab Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir: Bab 91 - Bab 96
96 Bab
91. Goa Meditasi
Pagi itu, matahari terbit dengan lembut di langit cerah Pulau Persik Kecil, menyinari hutan lebat yang dipenuhi pepohonan hijau dan bunga-bunga berwarna cerah. Guru Zhao Zeming melangkah dengan langkah mantap di depan, sedangkan Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin mengikuti di belakangnya dengan penuh kekaguman.Guru Zhao Zeming memandang ke sekitar dengan senyum lembut di bibirnya. "Ho Xiuhuan, Guang Mei-Yin, perhatikanlah keindahan yang mengelilingi kita," ujarnya dengan penuh kagum.Ho Xiuhuan, seorang pria muda dengan mata yang cerdas, melirik sekeliling dengan penuh kekaguman. "Guru, ini luar biasa. Hutan ini penuh dengan kehidupan dan keindahan yang tiada tara. Saya benar-benar terpesona."Guang Mei-Yin, seorang wanita bersemangat dengan rambut panjang yang terurai, menghela napas dalam. "Aroma segar dari laut yang dihembuskan angin membuat suasana ini semakin mempesona, Guru. Saya tidak sabar untuk mengetahui apa yang menanti kita di depan sana."Guru Zhao Zeming tersenyum bijaksana.
Baca selengkapnya
92. Melawan Alam
Pada suatu malam yang gelap, Pulau Persik Kecil diguncang oleh badai yang hebat. Angin kencang dengan kekuatan yang mengerikan menerbangkan daun-daun pohon ke udara, menciptakan tarian liar di antara cabang-cabang yang bergoyang dengan ketakutan. Langit dipenuhi dengan petir yang menyambar, mengejutkan langit malam dengan cahaya yang membelah kegelapan.Di tengah kekacauan alam ini, Pulau Persik Kecil menjadi medan pertempuran bagi elemen-elemen alam yang marah. Ombak besar dengan amarahnya memecah di tebing, memuntahkan semburan air yang menggulung dan menerjang dengan kekuatan yang menghancurkan.Guru Zhao Zeming melangkah dengan mantap di depan, melindungi wajahnya dari hembusan angin yang deras. Dia menoleh ke belakang, memandang Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin yang berdiri dengan tegar di tengah hantaman angin yang liar."Kalian berdua harus tetap fokus dan mengendalikan tubuh dan pikiran kalian," kata Guru Zhao Zeming dengan suara yang terdengar lemah karena terbawa angin.Ho Xiuhu
Baca selengkapnya
BAB 93. Hutan Angan.
Setelah melalui perjalanan yang panjang, Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin akhirnya tiba kembali di tempat yang dulu mereka anggap sebagai Istana Kaisar Xu, tetapi mereka terkejut mengetahui bahwa keadaan telah berubah drastis. Istana Kaisar Xu telah ditinggalkan dan Kaisar Feng, yang dulu dikenal sebagai Jenderal Feng Zhui, telah mengambil alih kekuasaan dan menjadi penguasa baru. Guang Mei-Yin berdiri di tepi danau yang jernih, wajahnya yang pucat tercermin dalam air tenang. Angin sepoi-sepoi menerpa rambutnya yang panjang dan melambai-lambai di sekelilingnya. Dia menggenggam kalung perak yang diberikan oleh ibunya, satu-satunya kenang-kenangan yang ia miliki dari Ayahnya."Dalam kegelapan yang menyelimuti hatiku, Ayah, di mana kau berada?" gumam Mei-Yin dengan suara perlahan, tetapi penuh dengan kepedihan. "Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, dan aku juga tidak tahu keberadaan saudara-saudaraku, Chen Xuan dan Chen Yuan. Feng Zhui telah menggulingkan Ayah dari takhta, dan dunia yan
Baca selengkapnya
BAB 94. Kuil Hutan Angan.
Mei-Yin dan Ho Xiuhuan berdiri di persimpangan tiga jalan yang misterius, pandangan mereka terhenti pada kabut tebal yang menyelimuti setiap arah yang mereka hadapi. Hatinya berdebar kencang di dadanya, mereka merasakan kekuatan magis yang mengisi udara di sekitar mereka.Mei-Yin merapatkan langkahnya ke samping Ho Xiuhuan, matanya memancarkan tekad yang tak tergoyahkan. "Kabut ini menghalangi kita, tapi aku merasa ada petunjuk yang tersembunyi di dalamnya," bisiknya dengan penuh keyakinan.Ho Xiuhuan mengangguk setuju, tatapannya terfokus ke arah pertama jalan. Dalam keheningan, mereka melangkah maju dengan perlahan, mencoba merasakan aura yang tersembunyi di balik kabut yang pekat.Kabut menyelinap di sekitar mereka, menyembunyikan setiap detail dan mendorong mereka untuk bergantung pada naluri mereka. Langkah Mei-Yin dan Ho Xiuhuan bergerak seiring, indera mereka menjadi lebih tajam saat mereka memperhatikan setiap getaran energi yang muncul.Namun, setelah beberapa langkah, mereka
Baca selengkapnya
BAB 95. Pintu Gerbang Hutan Angan
Guang Mei-Yin dan Ho Xiuhuan berada di depan sebuah danau yang tenang. Di tengah danau terdapat pulau kecil dengan pohon-pohon yang tinggi dan rimbun. Mereka menyadari bahwa ujian kedua mereka adalah untuk mencapai pulau itu tanpa menggunakan perahu atau jembatan yang terlihat. Mereka melihat batu-batu yang tersusun rapi di sepanjang tepi danau. Mereka harus menjaga keseimbangan dan ketepatan gerakan untuk mencapai pulau tersebut. Ujian ini mengajarkan mereka tentang kepercayaan pada diri sendiri dan kemampuan untuk menghadapi tantangan fisik yang tak terduga.Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin melompat dengan penuh keahlian dari batu ke batu di sepanjang tepi danau. Namun, tiba-tiba sebuah angin kencang menerpa mereka, mengganggu keseimbangan mereka. Batu-batu yang biasanya stabil menjadi licin dan bergerak-gerak. Angin kencang menerpa tubuh mereka dengan keras, menggoyangkan langkah dan mengancam untuk mendorong mereka ke dalam danau yang dalam. Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin saling berp
Baca selengkapnya
BAB 96. Misi Menyelamatkan Guang Xu
Ho Xiuhuan melangkah dengan hati-hati, rasa tegang memenuhi setiap serat tubuhnya. Matanya memelototi setiap sudut hutan yang mengelilinginya, mencari tanda-tanda kehadiran yang misterius. "Ada sesuatu yang besar di sini, Guang Mei-Yin," bisiknya dengan penuh kehati-hatian.Guang Mei-Yin memegang erat pedangnya, matanya berbinar-binar ketika ia mendengar kata-kata Ho Xiuhuan. "Ayahku dan saudara-saudaraku, mereka ada di sekitar hutan ini," katanya dengan suara bergetar, penuh keingintahuan dan kegembiraan.Perlahan, mereka melangkah lebih dalam ke dalam hutan yang mempesona ini. Daun-daun pepohonan mengelus lembut wajah mereka saat angin berhembus perlahan, menciptakan aura misterius di sekitar mereka. Cahaya matahari yang menembus celah-celah daun menciptakan bayangan-bayangan yang menakutkan, membuat perjalanan mereka semakin menegangkan."Apakah kau merasa energi yang kuat di sekitar kita, Ho Xiuhuan?" Mei-Yin bertanya sambil menarik napas dalam-dalam. "Aku yakin kita semakin dekat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status