Semua Bab Istri Kontrak Tuan Nathan: Bab 41 - Bab 50
123 Bab
41. Memutuskan Tali Darah
"Gudang? Untuk apa Anda membawa saya ke gudang, Nona Bella?"Meskipun Zaline tidak suka dengan sikap Bella, dia tetap mengikuti ke manapun sang kepala pelayan itu melangkah. Mereka pun tiba di depan pintu gudang yang berada di halaman belakang mansion Nathan. "Halo, Nona Bella!"Seorang pelayan wanita keluar dari gudang dan menyapa Bella. Pelayan tersebut pun menundukkan kepala. "Ryuna, tolong berikan Zeline pekerjaan! Mulai sekarang, dia akan menemanimu melakukan pekerjaan di gudang."Perintah Bella barusan, sontak membuat Zeline terkejut. Dia lantas berseru, "Tidak! Saya tidak mau! Sejak 2 tahun terakhir, tugas saya di dapur dan melayani Tuan Muda ketika sedang berada di ruang makan."Zeline menolak dengan keras. Dia memicingkan kedua mata ketika menatap Bella. "Dan ternyata, selain melayani Tuan Muda Nathan, kau pun mencampuri urusan pribadi kedua majikan mu."Kali ini, Bella bersikap lebih berani dari sebelumnya. 'Sebagai kepala pelayan di mansion Tuan Muda Nathan, aku akan ber
Baca selengkapnya
42. Makanan Favorit Alicia
Alicia tersenyum ketika Bella menatapnya dengan cemas. Dia menjawab, "Tidak, Bella. Saya baik-baik saja." Setelah itu, Alicia berjalan menuju tangga. Dia tidak lagi menahan air mata yang sejak tadi ingin keluar. "Oke, Cia. Kau bukan lagi seorang anak di bawah umur yang masih memerlukan orang tua sebagai wali. Kau bahkan sudah dewasa dan menikah." Alicia menghentikan langkah di anak tangga ke-4. Dia menghela napas panjang seraya mengusap air mata. "Yes, aku akan datang menghadapi Mom dan Dad Harry. Meskipun aku tidak pernah menyukai Dad Harry karena dia mengambil perusahaan Dad-ku ... namun, aku menghormatinya karena sekarang Beliau adalah Suami Mom." Ada perasaan menyesal juga geram yang dirasakan oleh Alicia. "Aku menyesal karena hingga kini tidak bisa menerima pernikahan Mom dan Dad Harry. Aku juga geram karena dia mengambil perusahaan Dad-ku dan membuatnya hampir bangkrut." Alicia kembali berjalan. Dia tidak tahu jika sepasang mata milik Gavin mengekorinya ke manapun. "B
Baca selengkapnya
43. Lucky, Kau Tahu Harus Melakukan Apa, Bukan?
Lindsay terdiam. Wajahnya merah padam. Entah apa yang sedang dipikirkan olehnya!Lindsay memaksakan diri untuk tetap tersenyum. Dia menatap Alicia. 'Sial! Bisa-bisanya aku lupa makanan favorit anak tidak tahu diri ini!' serunya kesal. "Uhm, jadi, ada apa Mom meminta saya datang ke sini?"Harry melirik Alicia. Dia menghela napas berat. "Katakan to the point, Lindsay!" perintahnya kepada Lindsay."Alicia, begini ... kau tahu bisnis Papamu sedang berada di ujung tanduk, kan?"'Papa? Apakah yang Mom maksud adalah Dad Harry?' tanya Alicia di dalam hatinya. Alicia mengerutkan kening. Lindsay melihatnya. Lindsay tersenyum. "Ya, perusahaan mendiang Papamu, Cia. Perusahaan tersebut sedang berada di ujung tanduk," ujar Lindsay menjelaskan. Lindsay menggeser posisi duduknya lebih mendekati Alicia. Dia tidak berhenti menatap putri kandung satu-satunya hasil pernikahan terdahulu."Kau tahu, Cia? Mom harus mengurus perusahaan mendingan Papamu dengan bantuan Harry. Dan, kami akan membayarkan gaj
Baca selengkapnya
44. Bukan Lagi Bagian Dari Keluarga Wood
Harry tercengang mendengar seruan Nathan. Dia merasa ada yang salah yang di sini. "Menantu, bahkan sejak datang tadi, kau belum menyapa kami!" tegur Harry. Dia menoleh ke arah Lindsay berharap istrinya tersebut akan mengatakan sesuatu yang membenarkan pernyataannya. Nathan yang semula hendak membawa Alicia pergi dari ruang VIP terpaksa mengurungkan niatnya. Dia berbalik tanpa melepaskan genggaman tangan Alicia. Dia menatap sinis Harry. "Bagaimana saya harus memanggil Anda, Tuan Harry? Anda bahkan tidak pantas mendapatkan pengakuan dari saya sebagai Papa Mertua!" balasnya dengan berseru. Harry ternganga, begitu juga dengan Lindsay. Harry mengangguk ketika Lindsay menatapnya. "Menantu, ini hanyalah kesalahpahaman," ujar Lindsay mencoba memenangkan hati Nathan. "Maksud Anda adalah kesalahpahaman yang berakhir dengan menampar Istri saya, Nyonya Wood?!" tanya Nathan dengan satu tarikan napas. Nathan menyeringai ketika menyadari perubahan raut wajah Lindsay dan Harry. Kedua orang
Baca selengkapnya
45. Mengakuisisi Perusahaan Keluarga Wood
Lindsay mengambil tablet milik Lucky. Dia membuka lebar kedua matanya dan menyodorkan tablet tersebut kepada Harry. "Lihatlah, Harry!" Harry segera meraih tablet tersebut dari tangan istrinya. Lucky mengambil satu potong pizza kesukaannya. Dia memakannya sambil melihat sepasang suami istri yang kebingungan. "Duduklah, Tuan dan Nyonya Wood!" Harry dan Lindsay mengikuti arahan Lucky. Keduanya duduk berhadapan dengan Lucky. Harry menjauhkan tablet di tangannya. Dia menatap Lucky dengan kedua mata memerah. "Bisakah Anda jelaskan, apa maksud semua ini?!" serunya tegas. Sementara Lucky sibuk mengunyah pizza di mulutnya, Lindsay mengambil alih tablet tersebut. Dia bertanya dengan menggebu-gebu, "Di tablet ini terdapat diagram saham perusahaan Wood. Dari mana Anda mendapatkannya, Lucky? Dan, apa maksudnya harga-harga di bawah diagram itu?" Lucky mengusap bibirnya yang basah. Dia meletakkan gelas kosong di tempat awalnya. "Perusahaan Wood sedang berada di ambang kebangkrutan, benar?" tany
Baca selengkapnya
46. Alicia Menangis?
"Harry, apakah itu artinya kita sudah tidak memiliki hak apapun lagi di perusahaan Wood Company?" Harry terdiam. Dia sangat enggan menjawab pertanyaan Lindsay. "Harry, jawab aku! Bukankah biaya hidup di Leith sama mahalnya seperti di London?" Belum juga pertanyaan pertama dijawab oleh sang suami, kini Lindsay kembali bertanya. "Tidak bisakah kau diam, Lindsay?! Kepalaku berdenyut dibuatnya." Lucky mendengar samar-samar suara di belakangnya. Namun, dia berpura-pura tidak mendengarnya. Dia terus melangkahkan kakinya keluar dari ruangan VIP. Tidak butuh waktu lama, Lucky sudah berada di tempat parkir alun-alun kota Birmingham. Dia membuka pintu mobil mewah keluarga Czarford. "Bagaimana, Lucky?" tanya Nathan yang duduk di kursi belakang bersama Alicia. "Semua rencana Anda berjalan dengan baik, Tuan Muda. Saya sudah mengatur pemindahan kuasa kepada penerus sah perusahaan Wood," jawab Lucky disertai dengan senyuman. "Jadi, kapan Anda akanー" "Jalan sekarang!" Lucky lantas terdia
Baca selengkapnya
47. Permintaan Pertama Alicia Kepada Zachary
Nathan dan Alicia tiba di ruang makan mansion utama. Semua anggota keluarga Czarford sudah menunggu mereka."Silakan, Tuan Muda!""Silakan, Nona Muda!"Alicia duduk berhadapan dengan Ainsley. Dia menatap seorang pelayan wanita yang berdiri di belakang kursi Ainsley. Alicia mencermati pakaian pelayan wanita. 'Hmmm? Rupanya seragam para pelayan telah ganti,' gumam Alicia di dalam hatinya. 'Sekarang mereka memakai seragam kemeja putih dengan perpaduan rok hitam panjang tepat di bawah lutut.'Alicia tidak sadar bahwa Nathan sedang memperhatikannya. 'Namun, belahan rok para pelayan yang panjang hingga ke paha membuatku merasa sedikit risih,' lanjutnya di dalam hati."Apa yang ingin kau makan, Istriku?"Suara Nathan membuat Alicia terkejut. Wanita itu segera berpaling ke arah Nathan. "Suamiku, apa yang ingin kau makan sebagai hidangan pembuka?" tanyanya diakhiri dengan senyum paksa."Ainsley, bagaimana persiapan acara resepsi pernikahan Nathan dan Alicia?"Zachary menyela pembicaraan Natha
Baca selengkapnya
48. Wanita Asing
"Kembali ke kursi masing-masing!" perintah Zachary dengan nada tinggi. Dia menatap semua anggota keluarga Czarford. "Kau dengar itu, Alicia? Duduklah!" seru Nathan. Usai istrinya duduk, Nathan pun duduk kembali di sisi Alicia. Suasana ruang makan menjadi lebih kondusif daripada sebelumnya."Ainsley, batalkan acara resepsi pernikahan Nathan dan Alicia!"Semua orang terkejut. Semua orang tidak mengerti jalan pikiran Zachary. 'Apa mau Papa sebenarnya?! Apakah Alicia telah berhasil menguasai hati dan pikiran Papa sehingga Beliau mengubah keputusannya?!' pikir Thomas dengan penuh curiga."Apa maksud Papa?!" tanya Thomas dengan nada sedikit tinggi.Merasa ada yang janggal, Thomas lantas bertanya. Dia menatap Alicia dengan wajah merah padam. "Membatalkan acara resepsi pernikahan? Apakah Anda yakin, Pa? Padahal keluarga Czarford dapat mengenalkan Cucu menantu melalui acara tersebut, Pa." Ainsley mencoba menenangkan hati Thomas. Dia mengusap lengan suaminya seraya berkata, "Thomas, sudahl
Baca selengkapnya
49. Kedatangan Chloe Wood
"Perkenalkan!" Si wanita asing mengulurkan tangan kepada Lucky disertai dengan senyum sinis. Mau tidak mau, Lucky menyambut uluran tangannya. "Chloe Wood."Pupil mata Lucky lantas membesar. Dia menganga karena tidak menduga, siapa wanita asing yang berdiri di hadapannya!"Astaga! Anne Marie Antoinette Ashe Ashe! Jadi, Anda? Anda adalahー""Ya, benar. Saya adalah Saudari Istri Bosmu," ujar Chloe bangga. Dia memotong kalimat Lucky seenaknya.Lucky dan Janice saling pandang. Mereka melihat Chloe berjalan menuju pintu ruang kerja Nathan sambil mengibaskan rambut. "Nona, tunggu! Anda tidak bisa masuk sembarangan!" teriak Lucky. Dia segera berlari menyusul Chloe, sedangkan Janice berdiri terpaku menatap tingkah Chloe yang buruk. "Lepaskan tangan saya!" Chloe berusaha menepis tangan Lucky. Keningnya berkerut. Dia berkata, "Jangan sentuh saya, pria jadi-jadian! Kau membuat saya merasa jijik!"Kalimat makian seperti itu sudah sering didengar oleh Lucky. Namun, dia tidak pernah ambil pusing.
Baca selengkapnya
50. Alicia, Wanita Penggoda?
'Oh, apa ini? Bukan situasi seperti ini yang aku harapkan, melainkan sambutan hangat dari Nathan,' keluh Chloe di dalam hatinya. 'Kau memang sangat dingin, Nath! Namun dari artikel tentangmu yang aku baca tempo hari, kau memiliki empati yang besar dan aku akan membuktikannya sekarang.'Puas mengeluhkan sikap Nathan, Chloe ternganga. Dia juga membuka kedua matanya lebar-lebar. "Apa yang kau lakukan?"Chloe melihat Nathan sedang membersihkan meja kerjanya dan tidak terganggu sama sekali dengan pertanyaan Chloe. "Apakah kau menganggapku seperti virus ataupun kuman? Apakah kau selalu memperlakukan semua orang seperti ini?"Chloe merasa terhina. Dia tidak bisa bersabar lagi. Dia berjalan menghampiri Nathan. "Berdiri di sana!"Baru saja maju satu langkah, Chloe terpaksa diam. "Nath, akuー""Saya tidak memiliki banyak waktu untuk meladeni wanita asing seperti Anda. Jadi, jika tidak ada yang ingin Anda katakan, sebaiknya pergi dari sini!"Masih dengan nada ketus, Nathan berseru hingga berhas
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status