Waktu berjalan dengan cepat. Lima hari berlalu sejak terakhir kali Brina bertemu dengan Evan di ruang arsip perpustakaan. Tak ada kabar dari Evan sejak hari itu. Tak ada lagi pertemuan-pertemuan rahasia di ruang arsip atau ruang seni. Jangankan bertemu, Evan bahkan tak membaca pesan-pesan yang ia kirimkan. Ia seolah hilang ditelan bumi begitu saja, lenyap tanpa ada jejak.Padahal mereka berada di sekolah yang sama. Brina tentu ingin menemui Evan langsung, tapi pasti bakal menimbulkan kecurigaan. Hubungan yang mereka jalani secara diam-diam makin mempersulitnya untuk menghampiri cowok itu, apalagi mereka tidak pernah berada dalam satu kelas atau klub yang sama. Bakal terlalu menarik perhatian kalau ia mendekati Evan secara terang-terangan.Siang ini, untuk kesekian kalinya, Brina mengecek ponsel. Barangkali Evan sudah mengirimkan balasan. Tapi nihil, justru chat dari ibunya yang ia terima, mengingatkannya untuk tidak melewatkan les hari ini."Ngelihatin ponsel mulu Na, itu baksonya ent
Read more