Ketika David memikirkan Lufian, kilatan sedingin es melintas di mata David sekilas.Dalam sekejap, semua orang di Planet Gorgon merasakan hawa dingin yang tidak dapat dijelaskan dan gemetar tanpa sadar.Saat mereka ingin mengetahui apa itu, kesejukan sudah hilang tanpa bekas.Di luar Kota Kecil Pescado, Peri Eden dan lainnya masih belum bisa mencapai kesimpulan.Tidak ada yang mau menyerah.Oleh karena itu, mereka tidak punya pilihan selain mengambil tindakan pada saat yang bersamaan.Peri Eden adalah orang pertama yang memasuki wilayah udara di atas Kota Kecil Pescado, diikuti oleh tiga lainnya karena mereka tidak ingin ketinggalan.Ketika Peach dan Jade melihat empat petarung genius teratas bergerak pada saat yang sama, mereka mengatupkan tangan dan berdoa untuk David di dalam hati.Pada saat ini, cahaya keemasan muncul dari tanah ke langit.Berhenti di udara, David hanya mengucapkan dua kata saat melihat Peri Eden dan yang lainnya, “Enyahlah kalian semua!”BOOM!!Sebelumnya, angin d

Orang-orang yang sadar akan nilai binatang laut gemetar karena senang.Adegan ini membenarkan sebuah pepatah. Mereka yang selamat dari bencana pasti mendapat rejeki di kemudian hari.Setelah David menemukan Batu Luar Angkasa, dia langsung pergi ke luar Planet Gorgon. Kemudian, dia membuka Batu Luar Angkasa, mengeluarkan perangkat komunikasi cadangan, dan memodifikasinya dengan sistem untuk memverifikasi informasi identitasnya.Kemudian, dia menerima pesan yang tak terhitung jumlahnya dari Celia dan orang lain di Bumi.Dulu, ke mana pun David pergi, dia bisa menerima pesan dari Celia dengan bantuan sistem. Pada saat yang sama, David sering mengobrol dengan mereka untuk melaporkan bahwa dia aman.Sekarang setelah dia menghilang selama 6 atau 7 tahun, orang hanya bisa membayangkan betapa khawatirnya Celia dan yang lainnya.David segera menghubungi Celia dan memberitahukan bahwa dia baik-baik saja. David mengatakan padanya bahwa dia tidak menjawab saat itu karena dirinya telah memasuki are

Cy dan Peach juga menoleh dengan rasa ingin tahu saat mendengarnya.Tentu saja mereka juga ingin tahu seberapa kuat David.Karena David mengatakan dia berasal dari Alam Semesta, dia pasti lebih kuat dari orang terkuat di Planet Gorgon.David terdiam, bukan karena dia menyembunyikannya, tapi karena dia tidak tahu harus menjawab apa.Haruskah dia menyebut dirinya sebagai Yang Maha Agung Menengah?Dengan pengetahuan Jade dan yang lainnya, bagaimana mereka bisa tahu seberapa kuat Yang Maha Agung Menengah?Melihat tatapan penasaran di mata ketiga orang itu, David hanya bisa mengubah penjelasannya.“Aku memang kuat, dan sulit bagiku untuk menjelaskan seberapa kuatnya aku. Kamu hanya perlu tahu bahwa Planet Gorgon hanyalah seekor semut di depanku, dan kalau aku ingin menghancurkannya, aku bisa melakukannya dengan sangat mudah.”Apa dia bilang dia bisa menghancurkan Planet Gorgon dengan mudah?Ketiganya kembali terkejut.Planet Gorgon adalah planet hidup dengan banyak pusat kekuatan yang hidup

Lufian menyeringai setelah mengatakan itu.Seolah-olah dia telah melihat ekspresi penyesalan Elora dan yang lainnya.Kemudian, dia bergabung ke dalam kehampaan, menghilang, dan menuju ke Leila.Dia tidak sabar untuk memberi tahu Elora dan yang lainnya betapa seriusnya konsekuensi dari mengkhianatinya.Di tepi Leila.Ketika Lufian muncul kembali, dia menutup matanya rapat-rapat dan meraih tempat di depannya. Ruang di depannya hancur.Setelah itu, sesosok muncul. Itu adalah salah satu dari Penguasa Menengah Leila.Setelah ditemukan oleh Lufian, Penguasa Menengah tampak ngeri dan ingin melarikan diri.Namun, sekeras apa pun dia berusaha, dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya.Bagaimana mungkin seorang Penguasa Menengah bisa lolos dari Penguasa Surgawi?“Kaisar L-Lufian, tolong lepaskan aku!” Seorang Penguasa Menengah memohon sambil gemetar.“Apakah Sylvio mengirimmu untuk mengawasiku?” Lufian bertanya tanpa ekspresi.“T-Tidak! A-aku baru saja lewat! B-Beraninya aku mengawasimu, K-Kaisar Lu

“Sylvio, kalau kamu tidak ingin mati sekarang, diam saja dan tunggu sampai David dan Elora tiba. Kalau tidak, aku tidak keberatan membunuhmu segera! Jangan berpikir bahwa aku tidak akan melakukannya. Tidak ada lagi yang penting bagiku, termasuk menghancurkan Leila!”Begitu dia mendengar bahwa Lufian ingin menghancurkan Leila, Sylvio menjadi cemas dan segera mencoba menenangkannya, “Lufian, kamu tidak bisa melakukan ini. Leila adalah kampung halamanmu, tempat di mana kamu dilahirkan dan dibesarkan. Kamu tidak bisa bersyukur karena menghancurkan kampung halamanmu!”"Haha! Tempat di mana aku dilahirkan dan dibesarkan? Konyol sekali! Kalau aku tidak sekuat ini, aku mungkin sudah terbunuh sejak lama!” Lufian mencibir.“Apa pun yang terjadi, Lufian, Leila selalu menjadi kampung halamanmu. Kamu bisa mendatangi mereka kalau kamu memiliki dendam terhadap seseorang! Tidak perlu melibatkan makhluk hidup lain.”“Sylvio, tahukah kamu siapa yang paling aku benci?”Lufian berhenti sejenak sebelum ber