All Chapters of Gadis Simpanan Ayahku: Chapter 51 - Chapter 60
85 Chapters
51. Namanya Dirga
"Dara, hey! Buka matamu." Dirga terus menepuk-nepuk pipi Dara agar sadar. Dia baru menyadari kalau pipi gadis itu lebih tirus dari saat terakhir kali mereka bertemu. Tepatnya seminggu yang lalu. Entah apa yang sebenarnya terjadi pada Dara hingga membuatnya setres dan kehilangan beberapa kilo berat tubuhnya."Dara, bangunlah!" Dirga terus menepuk-nepuk pipi Dara. Kepanikan terpancar jelas di wajah tampannya karena Dara masih setia memejamkan kedua matanya."Sial!" Dirga membopong tubuh Dara yang terkulai lemas menuju mobilnya. Dia akan membawa gadis itu ke rumah sakit agar mendapat penanganan yang tepat.Tanpa Dirga sadari ada sepasang mata yang melihatnya sedang menggendong Dara. Tatapan cowok bermata abu-abu itu tidak pernah lepas dari Dara yang sedang tidak sadarkan diri dalam gendongan Dirga.Apa terjadi sesuatu dengan gadis itu?Keynan memutuskan untuk kembali masuk ke dalam Mercedes Benz G65 miliknya. Entah setan apa yang sudah masuk ke dalam
Read more
52. Permintaan Maaf
"Kenapa? Terkejut?"Dara mengangguk polos karena dia memang terkejut mendengar ucapan Dirga barusan. Pantas saja Dirga tinggal di apartemen mewah yang sama seperti dirinya karena lelaki berkaca mata itu memiliki perusahaan besar."Padahal kita tidak begitu kenal, tapi Mas Dirga baik banget sama aku.""Bagaimana kalau kita mulai berteman lebih dekat sekarang?""Maksud, Mas?" tanya Dara tidak mengerti.Dirga tersenyum lantas mengulurkan tangan kanannya pada Dara. "Namaku, Dirga. Apa kamu mau menjadi temanku, Dara?"Mau tidak mau Dara ikut tersenyum karena Dirga mengulangi lagi perkenalan mereka. Tanpa menunggu waktu lama, dia pun menyambut uluran tangan lelaki itu."Apa kita sudah berteman sekarang?"Dara mengangguk. "Mas Dirga besok berangkat ke kantor jam berapa?""Mungkin sekitar jam tujuh pagi. Memangnya kenapa?""Nggak kenapa-napa. Cuma pengen tahu aja.""Sungguh?" Dirga menatap Dara dengan lekat. Entah
Read more
53. Hati yang Terluka
Dara dengan cepat mengangguk. Dia benar-benar sudah jatuh hati pada Keynan. Bahkan mungkin dia sudah jatuh sedalam-dalamnya karena Keynan telah berhasil membuatnya sadar kalau hubungan yang dia jalani selama ini dengan Tama salah sekaligus menghapus nama lelaki itu dari dalam hatinya.Dara tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada hidupnya jika tidak ada Keynan di sampingnya. Tanpa Dara sadari, dia sudah bergantung penuh pada cowok itu.Namun, Keynan sekarang sedang marah pada dirinya. Dan dia pun menyadari apa yang menyebabkan Keynan marah. Semua masalah ini timbul karena kesalahannya yang menjalin hubungan dengan Tama.Hana menatap Dara dengan lekat. Tidak ada keraguan yang terpancar di wajah cantik gadis itu. Sepertinya Dara memang benar-benar tulus mencintai Keynan.Akan tetapi putra semata wayangnya itu sedang dilanda amarah setelah mengetahui kalau Dara ternyata pernah menjadi simpanan ayahnya. Sebagai seorang ibu, Hana memahami betul apa y
Read more
54. Hati-Hati di Jalan
"K-kau ...?" Lidah Dara mendadak kelu. Apa Melisha tahu kalau dia pernah menjalin hubungan dengan ayah kandung Keynan.Melisha mengambil ponselnya dari tas lantas menunjukkan sebuah foto yang ada di galery-nya pada Dara."Apa kau tahu dua orang dalam foto ini?"Wajah Dara berubah semakin pucat melihat fotonya dan Tama ketika mereka sedang bertengkar hebat di pusat perbelanjaan beberapa minggu yang lalu.Dari mana Melisha mendapatkan foto tersebut? Apa mungkin Melisha ada di sana saat dia bertengkar dengan Tama?"Ini fotomu dan om Tama, kan?"Dara terdiam karena orang yang berada di dalam foto tersebut memang dirinya dan Tama.Melisha menyeringai senang karena berhasil membuat Dara mati kutu. "Bagaimana bisa kau mengencani Keynan setelah putus dengan ayahnya? Kau benar-benar tidak tahu malu, Dara.""Jangan bicara sembarangan kalau kau tidak mengerti apa-apa, Melisha," desis Dara terdengar penuh peringatan.Harga dirinya s
Read more
55. Kabar Buruk
"Shasa apa yang terjadi? Kenapa mereka semua menatapku seperti itu?"Shasa cepat-cepat merogoh ponselnya yang berada di dalam saku celana. Lalu membuka situs web yang berisi informasi atau berita tentang kampus mereka."Ada seorang anonim yang mengunggah fotomu dan Tama di base akun kampus kita."Dara pun melihat ponsel milik Shasa. Gadis itu merasa sangat terkejut ketika melihat postingan tersebut hingga tanpa sadar menjatuhkan kota makan yang dibawanya.'Andara diam-diam berkencan dengan pria beristri untuk mendapatkan uang'Berbagai komentar seketika memenuhi postingan tersebut. Mereka menghina Dara dengan kata-kata yang sangat kasar dan pedas. Mereka bahkan menyebutnya pelacur karena menjual tubuh demi mendapatkan uang.Namun, beberapa dari mereka ada juga yang berkomentar tidak sopan hingga membuat siapa pun yang membacanya
Read more
56. Positif (+)
Dara merasa agak enak badan karena dia semalam tidak bisa tidur. Wajahnya pun terlihat sedikit pucat. Namun, Dara memaksakan diri untuk bangun karena jam tujuh nanti dia harus pergi ke Sand Box University untuk memenuhi undangan dari para petinggi kampus.Entah kenapa Dara memiliki firasat buruk akan dikeluarkan dari kampus karena rumor tentang dirinya yang menjalin hubungan dengan Tama yang notabenya adalah donatur terbesar di kampusnya.Namun, dia akan meminta keringanan agar tidak sampai dikeluarkan karena ibunya ingin sekali melihatnya lulus sebagai sarjana."Ugh!" Dara membekap mulutnya, lantas cepat-cepat berlari ke kamar mandi karena perutnya terasa sangat mual.Dara tidak tahu apa mungkin ada yang salah dengan tubuhnya karena dia akhir-akhir ini sering sekali merasa lelah. Jantungnya pun sering berdebar hebat dan kedua kakinya kadang-kadang gemetar.Dara membasuh wajahnya agar terasa lebih segar lantas mematut bayang dirinya di dalam cermin
Read more
57. Pengakuan Dara
"Iya, Tuan." Dokter tersebut mantap mengangguk. "Usia kandungan Nona Dara sudah tiga minggu."Dirga menatap gadis yang sedang tidak sadarkan diri di atas brankar itu dengan pandangan terkejut sekaligus tidak percaya. Dia tidak pernah menyangka kalau sekarang ada janin yang sedang tumbuh di dalam rahim Dara.Bayi siapa itu? Apakah bayi tersebut darah daging Keynan? Atau mungkin Tama?"Saya sarankan Nona Dara untuk banyak beristirahat dan jangan terlalu banyak pikiran karena kondisi kehamilannya masih sangat lemah."Dirga tergagap mendengar pesan dokter barusan, lantas mengangguk pelan. Dia pasti akan mengikuti saran yang dokter tersebut berikan."Terima kasih banyak, Dokter."Lelaki berjas putih itu mengangguk. "Sama-sama, Tuan. Kalau begitu saya permisi karena harus memeriksa pasien lain."Dirga mengangguk lantas berjalan menghampiri Dara dan mendudukkan diri di kursi kosong yang berada tepat di samping tempat tidur gadis itu.
Read more
58. Melenyapkan Janin
Keynan terenyak, jantungnya seolah-olah berhenti berdetak selama beberapa saat. Kedua matanya menatap Dara dengan pandangan tidak percaya."Hamil?" gumamnya tanpa sadar."Iya." Dara mengangguk penuh semangat. Rasanya seperti ada ribuan bunga sakura yang bermekaran di dalam dadanya. Jumlahnya begitu banyak hingga membuat dadanya terasa sesak karena rasa bahagia.Dara yakin sekali Keynan pasti akan merasa senang mendengar kabar kehamilannya. Semoga hadirnya calon buah hati mereka membuat Keynan luluh dan mau memaafkan kesalahannya.Dara pun meraih tangan Keynan, lalu membawa ke perutnya yang masih terlihat datar. "Di sini ada buah hati kita. Apa kamu bisa merasakannya?"Keynan terenyak. Wajahnya seketika berubah pucat. Darah di dalam tubuhnya seolah-olah berhenti mengalir. Dia bergeming. Kaku.Benarkah bayi yang sedang tumbuh di dalam rahim Dara adalah darah dagingnya?Tidak mungkin!Dara tersentak karena Keynan tiba-tiba menyent
Read more
59. Pamit
"Untung saja kau datang, kalau tidak aku pasti kualahan menghadapi Pak Suseno."Dirga hanya tersenyum menanggapi ucapan sahabat sekaligus orang kepercayaannya barusan. Beberapa jam yang lalu Aksa menelepon dan menyuruhnya untuk cepat-cepat datang ke kantor karena Pak Suseno memajukan jadwal pertemuan mereka.Untung saja saat itu dia sudah mengantar Dara sampai ke apartemennya. Jika tidak, dia pasti tidak akan bisa mempresentasikan proyek terbarunya pada Pak Suseno dengan tenang."Aku tidak mempunyai jadwal lagi kan, setelah ini?" tanya Dirga sambil membaca berkas kerja sama perusahaannya dengan perushaan milik Pak Suseno dengan teliti. Sebagai seorang pengusaha muda, Dirga sangat disiplin dan terus melakukan evaluasi agar perusahaan yang didirikan oleh almarhum ayahnya semakin berkembang."Tidak ada," jawab Aksa.Dirga mengangguk lantas menutup berkas yang ada di tangannya setelah memastikan kalau tidak ada hal yang perlu dia benahi lagi."Baiklah kalau begitu. Oh, iya. Di mana ponselk
Read more
60. Kembalikan Anakku!
"Tidak ...." Dara terlihat gelisah di dalam tidurnya. Setitik keringat dingin pun keluar membasahi keningnya."Tolong jangan tinggalin, mommy ...." Kristal bening itu keluar begitu saja dari sepasang mata Dara yang terpejam. Isakan kecil pun sesekali lolos dari bibirnya.Dirga yang sedang tidur di sofa mengerjapkan kedua matanya perlahan karena mendengar suara Dara. Dia pun cepat-cepat beranjak menghampiri Dara yang terbaring di atas ranjang tidak jauh darinya."Jangan pergi. Tolong jangan pergi!" Kedua tangan Dara tanpa sadar mencengkeram selimut dengan erat. Keringat dingin keluar deras membasaahi tubuhnya."Dara, hey. Bangun, buka matamu!" ucap Dirga sambil menepuk kedua pipi Dara yang sedang mengigau dengan pelan. Kekhawatiran tergambar jelas di wajah tampannya.Namun, Dara tidak kunjung membuka kedua matanya. Sepertinya Dara sedang mengalami mimpi buruk. Dirga pun mencoba untuk membangunkan gadis itu lagi."Dara, bangun.""Tidak! Jangan pergi!" Dara tersentak. Jantungnya berdetak
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status