All Chapters of Perjalanan Waktu Xie Tianlan: Chapter 21 - Chapter 30
88 Chapters
20. Aku tidak ingin makanan lagi.
"Shixiong, menurutku kasus hari ini sangat tidak biasa. Kau tahu? orang-orang mengatakan bahwa sebelumnya mayat-mayat yang terinfeksi umumnya mati di waktu malam. Namun, peristiwa hari ini sangat berbeda dengan apa yang aku dengar, ini sungguh aneh. Bagaimana menurutmu, Shixiong?" Qixuan duduk di tepi ranjang sambil memperhatikan Jiangwu yang tengah mengganti pakaiannya. "Hm." Hanya gumamam ambigu itulah yang lolos dari mulut Jiangwu sebelum ia memposisikan tubuhnya dengan nyaman di atas ranjang dan menutup kedua matanya. Qixuan yang kembali mendapatkan sikap dingin Jiangwu hanya bisa menghembuskan napas lelah. Ia merogoh saku kemejanya dan memberikan sebuah amplop putih ke arah Jiangwu. "Shifu mengirimkan ini. Aku tidak tahu apa yang ingin Shifu sampaikan karena aku belum membukanya." Kedua mata Jiangwu terbuka dan ia segera meraih amplop di tangan Qixuan sebelum membuka dan mendapati sebuah surat yang terlipat rapi di sana. Jiangwu segera me
Read more
21. Keluarga Jiang.
"Keluarga Cheng?" Pelayan penginapan tersebut menatap Tianlan dengan pandangan ragu, "Bagaimana aku harus memberitahumu Tuan? Keluarga itu sudah tidak ada lagi di dunia ini? Apa lagi yang kau inginkan?" Kenapa nada suara pelayan ini terdengar agak meremehkan bagi Tianlan? "Apa yang kau ketahui tentang Cheng Di?" Tianlan memutuskan untuk mengabaikan perkataan pelayan tersebut dan kembali bertanya. "Cheng Di? Cheng Di dari keluarga Inti?" Tianlan hanya diam tidak menjawab. Cheng Di ini sebenarnya berasal dari keluarga cabang. Ayahnya, Cheng Yu hanya memiliki sedikit garis keturunan keluarga Cheng. Walaupun mereka tinggal di Mansion Keluarga Cheng, kehidupan mereka tidak bisa dikatakan cukup. Mereka terbilang sangat kesulitan dengan uang. Hidup mereka hanya bergantung dengan beberapa karung beras yang dibagikan Mansion Cheng untuk setiap Kepala Keluarga. Cheng Yu yang sangat mengerti dengan keadaan mereka memutuskan untuk bekerja
Read more
22. Mayat Di Depan Kediaman Jiang.
Cheng Di awalnya berasal dari keluarga cabang, lalu karena kejeniusannya dia diangkat ke keluarga inti. Sejak awal keluarganya hidup dalam keadaan miskin, walaupun Cheng Di telah meningkatkan derajat keluarganya, tetap saja kebutuhan keluarganya masih tidak mencukupi. Ayah Cheng Di, Cheng Yu menghilang secara tiba-tiba dan menimbulkan tanda tanya besar di benak orang ramai. Pada malam setelah kehilangan Cheng Yu salah satu anggota keluarga Cheng terinfeksi sebuah penyakit misterius, dan setelah itu, satu-persatu anggota keluarga Cheng terinfeksi penyakit ini dan mati. Tidak ada yang tersisa dari keluarga tersebut kecuali Cheng Di, namun Cheng Di juga sudah mati, tidak ada yang tersisa dari keluarga itu. Kasus ini ternyata sangat rumit, semua yang terjadi di Desa ini pasti memiliki penyebabnya, tapi kenapa hanya keluarga Cheng?  Tianlan memperhatikan benda di genggamannya. Itu adalah sebuah kain yang memiliki corak di beberapa titik. Kain ini terlihat sep
Read more
23. Teknik Sambung Bendera Pemanggil Arwah.
Keesokan harinya Tianlan kembali ke kediaman keluarga Cheng, kali ini dia membawa Zhaoyang ikut serta dalam penyelidikannya. Tianlan memilih untuk pergi di malam hari karena sepertinya dia akan menimbulkan kecurigaan di benak warga desa jika dia terus berkunjung ke kediaman Cheng. Tianlan kembali memasuki halaman Mansion keluarga Cheng, ia melangkahkan kakinya ke beberapa titik acak dan menggali. Setelah lima menit menggali, Tianlan akhirnya selesai dan berhasil mengumpulkan tujuh buah bendera pemanggil arwah. Jika dugaannya benar, masih ada ratusan bendera arwah yang ditanam di berbagai tempat. Tianlan hanya membutuhkan tujuh bendera arwah, jadi dia tidak perlu mencari lagi.  "Tuan ini ... ." Saat Tianlan tengah sibuk dengan bendera-bendera di tangannya, suara seorang pemuda terdengar dari arah punggungnya. Tianlan berbalik dan melihat dua orang pemuda berpakaian seragam berdiri berdampingan. Tianlan sudah cukup sering melihat dua orang
Read more
24. Mayat Ganas.
Sebuah geraman menggema di seluruh kediaman Cheng. Suara itu berasal dari tengah formasi array bendera pemanggil arwah."Berhasil." Tianlan menyeringai di balik kegelapan. Di sana, di tengah formasi, berdiri sesuatu yang sangat mengerikan, bahkan Tianlan tidak akan memperlihatkan sesuatu itu kepada Zhaoyang.Qi Tianlan telah terkuras setengahnya, karena untuk membuat array membutuhkan Qi yang cukup banyak. Tianlan cukup kesal dengan tubuh baru ini, dulu dia hanya perlu menggunakan satu persen Qi dari tubuhnya untuk membuat array, dan array itu lebih besar daripada array ini.'Benar-benar lemah,' gerutunya dalam hati.Karena Qi nya sepertinya tidak akan cukup untuk melawan makhluk di bawah sana, maka Tianlan akan menggunakan cara lain. Yaitu dengan melihat dan menunggu Qi nya kembali pulih. Lagipula ada dua manusia yang juga merupakan Kultivator di sana.Tidak mungkin mereka tidak tahu makhluk apa itu dan membiarkannya begitu saja, dan benar saja, t
Read more
25. Melarikan Diri Ke Mansion Jiang.
Qixuan mengernyit, tidak ia sangka jimat itu tidak berkesan pada mayat ganas tersebut. Dia menoleh ke arah Jiangwu yang sepertinya juga memiliki pikiran yang sama dengannya. Di saat Qixuan dan Jiangwu hanya berdiri diam di sana, sebuah suara mengintrupsi mereka dari kegelapan."Kediaman Jiang."Tiga jimat sekaligus tidak berkesan sama sekali. Itu artinya pengendali mayat ini sangatlah kuat, namun tidak cukup cerdas untuk melarikan diri.Pengendali mayat ini pasti berasal dari keluarga Cheng, karena hanya keluarga Cheng sajalah yang mengalami kerugian besar akibat dari peristiwa ini. Alasan lain kenapa Tianlan sangat yakin bahwa mayat ini akan kabur ke kediaman keluarga Jiang adalah karena satu-satunya keluarga yang memiliki kekerabatan dengan keluarga Cheng hanyalah keluarga Jiang, dan orang yang mati di malam sebelumnya di depan gerbang kediaman Jiang adalah salah satu anggota dari keluarga Jiang.Tidak perlu di perintah dua kali, Qixuan dan Jiangwu lang
Read more
26. Iblis
"Kau ... ." ... "Qixuan, aktifkan seluruh jimat yang masih ada." "Tapi Shixiong, jimat tidak berpengaruh kepadanya." Jiangwu menangkis serangan dari mayat tersebut menggunakan pedangnya dan memotong lengan kanan mayat tersebut hingga terputus. Pada saat itu mayat tersebut tidak menyerang lagi. Qixuan dan Jiangwu memasang pose bertahan dan memperhatikan mayat tersebut. Mayat itu pada awalnya hanya berdiri diam sambil menundukkan kepalanya, namun tiba-tiba mayat itu meraung dengan suara melengking yang sangat mengerikan, kulitnya terkelupas dan pemandangan selanjutnya benar-benar tidak pernah Qixuan dan Jiangwu bayangkan. Daging mayat tersebut membesar dari waktu ke waktu, seluruh pakaian lengkap yang mayat itu kenakan sudah tidak berbentuk. Rambutnya memanjang hingga ke pinggang, kulitnya semerah darah, taring serta kuku-kukunya juga ikut memanjang, yang lebih anehnya lagi, terdapat gumpalan-gumpalan merah pekat berukura
Read more
27. Gege Sangat Hebat.
Gumpalan darah terus berdatangan dari segala arah. Gumpalan ini bukan hanya sekedar gumpalan darah, di dalam gumpalan tersebut, terdapat sebuah bulatan hitam yang jika mengenai makhluk hidup, maka akar itu akan merambat dan menghisap  seluruh inti sari dari makhluk hidup tersebut. Tianlan mengetahuinya saat melihat bagaimana gumpalan itu mengenai salah satu pohon di dekatnya sebelum pohon itu kering secara tiba-tiba dan mati. Setelah memastikan bahwa Zhaoyang aman dan orang yang ia bawa ke sini beberapa saat yang lalu tidak akan bisa kabur dari sini, Tianlan dan dua pemuda lainnya mulai mengatur strategi untuk melumpuhkan Iblis tersebut. Tianlan sudah menyusun rencana dan tinggal menunggu waktu yang pas untuk menjalankannya. Melihat dari kekuatan yang Iblis itu miliki, sepertinya hujan darah ini tidak akan berhenti dengan cepat. Jadi Tianlan meminta Qixuan untuk melemparkan seluruh jimat yang ia miliki ke arah Iblis tersebut. Tujuh jimat
Read more
28. Kena Kau.
"Katakan apa tujuanmu?"Iblis sudah tidak bergerak, namun Tianlan tahu bahwa Iblis itu masih belum mati, maka dia dengan cepat memerintahkan Jiangwu dan Qixuan mengurus sisanya."A-aku hanya ingin menemui Tabib Tuan, istriku sakit parah dan tidak sadarkan diri. Itu sebabnya aku harus keluar untuk menjemput dokter.""Kau sendiri sangat tahu aturan di Desa ini, bukan? Xiao Yuan?"Mata Xiao Yuan membola, tak ia sangka bahwa orang ini masih ingat dengannya. Ia melirik ke sana kemari, memutar otak agar dia bisa lepas dari situasi ini.Jiangwu dan Qixuan sudah selesai dengan tugas mereka untuk menghambat penyembuhan sang Iblis dan melihat Xiao Yuan.Pada saat bersamaan, penduduk Desa sudah ikut berkumpul di kediaman Jiang dan ikut melihat Xiao Yuan yang saat ini tengah berlutut di hadapan seorang pemuda bercadar yang mereka lihat saat di pasar beberapa hari yang lalu.Ada apa lagi sekarang? Apa lagi yang akan pemuda itu lakukan?Berbag
Read more
29. Dendam Memulai Segalanya.
"Nyonya Cheng?""Nyonya Cheng? Nyonya Cheng yang mana?"Riuh rendah dari para penduduk Desa terus terdengar di kediaman Jiang. Malam ini benar-benar merupakan malam yang sangat ramai di kediaman Jiang, bukan karena ada perayaan atau pun pesta, melainkan adanya peristiwa yang tidak pernah dibayangkan oleh siapa pun.Seorang pria berpakaian pelayan duduk di tengah-tengah kediaman Jiang dengan keadaan yang cukup berantakan, rambutnya tergerai acak-acakan.Seluruh anggota keluarga Jiang juga sudah berkumpul di halaman dalam dan menyaksikan semuanya."Ada apa ini? Kenapa ramai sekali?" Itu adalah suara dari kepala keluarga Jiang.Semua orang hanya terfokus pada Tianlan yang saat ini sudah berjongkok di hadapan pelayan tersebut, dia menunjukkan dua potong pakaian ke depan wajah pria tersebut."Ini adalah milikmu, bukan? ... Nyonya Cheng?"Sekali lagi, ucapan Tianlan membuat semua orang kebingungan. Jelas-jelas yang ada di hadapannya
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status