Semua Bab Membalas Perselingkuhan Suamiku: Bab 31 - Bab 40
51 Bab
BAB 31: Berusaha Mengontrol Emosi
Mobil berjenis van itu meluncur menuju pengadilan tempat sidang perceraian Leona dan Mark digelar. Wanita itu duduk dengan West di belakang, sedangkan Cassie dan Shaun di depan. Perjalanan diisi dengan berbagai percakapan seputar rencana yang akan mereka jalankan setelah sidang selesai.Leona menoleh ke bagian belakang van yang dibatasi kaca tebal. Di sana terlihat stelan blazer berwarna hitam bermerek dengan bahan kualitas terbaik. Pakaian itu akan dikenakan olehnya ketika bertemu dengan Mark nanti siang.“Kau yakin dia tidak akan mengenalku?” Entah berapa kali Leona mengajukan pertanyaan tersebut sejak tadi.“Yakin 100%. Dia tidak akan bisa mengenalimu nanti. Aku jamin.” West mengerling kepada Cassie. “Cassie sangat lihai untuk masalah make-u
Baca selengkapnya
BAB 32: Ruang Sidang yang Memanas
Leona berusaha menahan diri untuk tidak memaki Mark dan selingkungannya di pengadilan. Sumpah demi apapun, darah wanita itu benar-benar mendidih ketika melihat mereka berlagak seperti pengacara dan klien profesional. Dia tidak pernah menyangka kalau Sherly adalah kuasa hukum yang selama ini bekerja untuk suaminya.“Kau harus bisa mengontrol emosi. Jangan sampai terpancing oleh mereka, jika citramu tidak ingin buruk di depan majelis hakim,” bisik Cassie menenangkan teman sekaligus kliennya beberapa menit yang lalu.Mereka sekarang sudah berada di dalam ruang sidang, menunggu majelis hakim tiba. Jangan ditanyakan lagi bagaimana raut muka Leona saat ini. Masam, tidak ada lagi senyuman yang kerap menghiasi wajah cantiknya.“Jangan terkejut dengan pembacaan materi gugatan nanti,” ujar Cassie kemba
Baca selengkapnya
BAB 33: Lahirnya Tatiana Clark
Begitu sidang selesai, mereka kembali ke rumah. Proses sidang ternyata lebih cepat dari dugaan. Mereka masih memiliki waktu tiga jam untuk mempersiapkan diri dengan rencana berikutnya. Setelah makan siang, West dan Leona akan menemui Mark di perusahaan.Leona telah berganti pakaian sekarang. Dia mengenakan setelan blazer berwarna hitam yang tampak elegan membungkus tubuh rampingnya. Rambut dibiarkan terurai sedikit ikal di bagian ujung.Cassie membantu menyempurnakan riasan Leona, agar tampak berbeda dari biasanya. Alhasil, wanita itu seperti terlahir sebagai sosok berbeda. Tidak ada lagi yang bisa mengenalinya sebagai Leona Parker.“Almost perfect,” decak Cassie terpukau dengan penampilan Leona.
Baca selengkapnya
BAB 34: Wanita yang Elegan
Mark memperhatikan Tatiana dengan lekat. Bukan berarti dia bisa mengenali Leona, tapi karena terpukau dengan kecantikan yang dimiliki wanita itu. Pria itu terlalu mudah untuk tertarik dengan perempuan cantik. Apalagi secantik Tatiana yang melampaui Sherly.Tatiana sosok wanita elegan dan terpelajar. Setidaknya itulah image yang dibangun Leona saat ini. Tentu saja semua berdasarkan kertas yang diberikan West ketika di mobil tadi.“Jadi apa yang bisa saya bantu untuk Anda, Nona Clark?” tanya Mark membuka percakapan bisnis mereka.“Apa kau belum menjelaskannya kepada Tuan Sinclair, Zack?” Leona mengalihkan paras dengan dagu masih tegak. Dia benar-benar menjalankan peran seorang pengusaha kelas atas yang baru m
Baca selengkapnya
BAB 35: Kegundahan Hati
West ternganga mendengar perkataan Leona barusan. Dia tak menyangka wanita itu mengajaknya bercinta. Padahal sebelumnya mereka sudah sepakat untuk tidak melakukan hal itu sebelum menikah.“Kau hanya terbawa perasaan sesaat, Leona,” kata West memandang netra violet satu per satu.Sebelumnya Leona juga seperti ini ketika mengetahui fakta menyakitkan tentang Mark. Kesedihan yang mendalam membuat wanita itu hilang kendali, sampai meminta West menciumnya hingga hal itu terjadi. Sekarang juga demikian. Setidaknya itulah yang West pikirkan.Leona menggeleng cepat. “Aku yakin ini bukan perasaan sesaat. Ada luapan yang tidak kumengerti di sini,” tuturnya mengusap pelan dada sendiri.West menurunkan tangan Leona ke bawah, kemudian menundukkan kepala. Senyum
Baca selengkapnya
BAB 36: Rencana Pernikahan
Mata lebar Leona berkedip pelan. Apakah ia salah dengar? Atau West yang asal bicara? Kepalanya mendadak pusing dengan apa yang dikatakan pria itu.“Kau jangan bercanda,” desis Leona bingung.Pria itu menggelengkan kepala. “Aku tidak bercanda, Leona. Hanya itu satu-satunya cara agar tidak melanggar janji yang telah disepakati. Kau tahu sebagai keturunan bangsawan sangat dilarang melakukan hubungan intim sebelum menikah, bukan?”Leona berdecak pelan. “Perjanjian itu tidak di depan notaris dan tidak memiliki landasan hukum, West. Lagi pula tidak ada yang tahu silsilah keluarga kita di sini.”“Malaikat mendengar dan menjadi saksi, Sayang,” timpal pria itu membelai pinggir wajah Leona.
Baca selengkapnya
BAB 37: Negosiasi
Leona berdiri di depan cermin, membuka lebar kelopak mata sebelum benda bernama softlens memasuki rongganya. Tidak lebih dari dua menit, sepasang softlens berwarna violet telah melekat manis menutupi iris berwarna abu-abu. Kedua matanya berkelip pelan, agar menyesuaikan diri dengan kehadiran benda asing itu.Setelahnya, dia menyisir rambut burgundy lurus tebal itu dan mengikatnya ke atas. Leher jenjang menjadi terekspos jelas memperlihatkan garis melengkung, sehingga mampu menggugah hasrat pria yang berdiri di belakangnya.West menyeringai saat berjalan pelan mendekati Leona, kemudian memeluknya dari belakang. Sebuah kecupan diberikan di pinggir leher jenjang tersebut, membuat wanita itu me
Baca selengkapnya
BAB 38: The Proposal
Ruang VIP restoran kembali diam ketika Leona, West dan Mark menyantap hidangan makan siang. Mereka fokus menikmati hidangan yang disuguhkan oleh restoran pilihan Mark. Sebetulnya dulu tempat ini menjadi tujuan favorit Leona dan sang Suami. Banyak kenangan yang pernah terukir di sana.“Apa Anda ada janji setelah ini, Nona Clark?” tanya Mark setelah makanan tandas. Dia mengambil serbet lalu menyeka sudut bibir.Leona menggelengkan kepala. “Saya dan Zack akan berkunjung ke suatu tempat,” jawabnya seraya mengunyah makanan.Mark mengamati cara makan Tatiana yang sedikit mengingatkannya dengan Leona. Posisi tubuh mereka terlihat sama, membungkuk ke depan dan menggelengkan kepala ketika menikmati makanan yang lezat.Pria itu menumpu siku di atas meja dan
Baca selengkapnya
BAB 39: Pernikahan Dadakan
Kelegaan tampak di wajah West, setelah menjalani prosesi pernikahan. Penantian panjangnya berbuah manis. Pria itu akhirnya resmi menjadi suami dari Leona Parker, wanita yang sejak lama didambakan walau belum memiliki kekuatan secara hukum.West melihat wajah cantik Leona yang dihiasi make-up minimalis. Pakaian pengantin yang dikenakan begitu sederhana, karena mereka menikah dadakan. Hanya gaun berwarna putih panjang hingga mata kaki, ramping di bagian pinggang dan lepas ke bawah. Bagian atas hanya dilapisi brokat bermotif bunga.Rambut burgundy Leona disanggul ke atas, sehingga leher jenjangnya terlihat jelas. Sebuah jepit rambut bermotif daun terselip indah di samping kanan kepala. Tidak ada bunga di tangannya, karena pernikahan hanya dihadiri Shaun dan Cassie.“Berikan ciuman, apalagi yang kalian tunggu?” teriak Shaun membuat West terkesiap.Leona tersenyum malu, seakan ini adalah pernikahan pertamanya. Dulu, sewaktu menikah dengan
Baca selengkapnya
BAB 40: Perdebatan di Hari Pertama Pernikahan
Leona melihat pantulan diri di cermin dengan wajah berkerut. Pasca West memutuskan untuk menjawab telepon dari Mark, ia menjadi kesal sendiri. Wanita itu tidak suka jika bulan madu yang singkat harus diganggu dengan panggilan dari pria yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya.Jari-jari ramping Leona bergerak melepaskan anting mutiara dari telinga satu per satu. Kemudian jepit rambut yang menghias pinggir kepala bagian kanan. Dia melirik sebentar ke arah pintu kamar. Ternyata West masih berbincang dengan Mark. Semakin membuatnya kesal.Wanita itu bergerak menuju lemari, tempat barang-barang berada. Cassie telah meletakkan semua kebutuhannya di sana tadi pagi. Leona mengambil tas berukuran kecil, tempat perlengkapan make-up.Dia mengeluarkan serangkaian alat pembersih make-up untuk menghapus semua riasan di wajah. Leona masih kesal dengan West sampai seluruh make-up hilang tak bersisa di paras tirusnya.“Leona,&rdquo
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status