Semua Bab Pemulung Konglomerat 2: Bab 21 - Bab 30
296 Bab
21: W Mall
Hotel Mendez, 20 Sept 2014, 07:00 Pagi.Ke-esokkan harinya, Angel, William dan Jordi kembali ke Hotel Mendez setelah berkonsultasi dengan teman Jordi yang merupakan seorang dokter spesialis saraf di salah satu rumah sakit yang cukup terkenal di WDC. Mereka memutuskan untuk menginap di hotel terdekat di sekitar rumah sakit itu untuk menginap satu malam dan kembali ke Hotel Mendez di pagi harinya. “Kak, ayo sarapan dulu…” Kata William kepada Angel.“Samuel kemana? Dan… Yang lain? Mereka tidak sarapan?” Tanya Angel.“Eh? Iya juga ya, ruang makannya juga masih sepi nih. Emm… Apa mungkin mereka masih di posko?” Jawab William.Lalu,“Selamat pagi tuan William, nona Angel…” Kata Desya yang baru saja tiba bersama anak-anaknya.“Loh, kalian dari mana sayang?” Tanya Jordi.“Dari kamar dong ayah…” Jawab Almero mewakili Desya.
Baca selengkapnya
22: W Mall 2
“Emm… Black Card itu apa Will?” Tanya Angel yang dari tadi hanya diam sembari mendengarkan mereka berbicara.“Hah!?”Mendengar itu, mereka semua langsung menoleh kearah Angel.“Ngel? Kamu tidak tahu Black Card? Kartu credit yang biasa kamu gunakan untuk membayar itu loh…” Kata Chelsea.“Emm… Apa? Kapan?” Tanya Angel.“Ah, aku lupa, kamu tidak mengingatnya ya”Angel menggelengkan kepalanya kepada Chelsea.“Oh iya kak, dimana Black Card kakak? Ponsel kakak?” Tanya William.“Black Card? Black Card itu apaan sih Will, kok sepertinya berharga banget ya? Terus, sejak kapan aku memilikinya? Dan, ponsel? Sejak kapan aku punya ponsel?” Jawab Angel.“Loh! Serius kak? Jadi, Black Card kakak…”“Emm… Mungkin terjatuh bersama dengan ponsel dan dompetnya Angel ketika kami lompat ke laut untuk m
Baca selengkapnya
23: Ah, aku ingat!
“Ah, begitu ya… Eh, ngomong-ngomong tuan apa kabar nih? Sudah lama sekali sejak terakhir kali anda berkunjung kesini, membeli hotel yang hampir sama sekali tidak memiliki pengunjung, kemudian merubah hotel menjadi Mall yang sangat megah ini. Dan ya, saya sangat bersyukur sekali bisa bertemu anda tuan.” Kata Toni.“Hahaha… Ah, iya Ton, waktu itu, kamu pemilik dari hotel itu kan?”“Iya tuan, padahal, hotel itu cukup terbilang mewah. Tapi ya, ternyata tidak sesuai dengan harapan saya tuan. Jadi, saya memutuskan untuk menjualnya kepada anda. Nah, entah kenapa, ketika Mall ini selesai dibangun dan baru saja mulai beroperasi, Mall ini langsung ramai. Mall ini tidak pernah sepi akan pengunjung setiap harinya. Dan, sampai sekarang, saya masih bingung bagaimana cara anda memp-promosikan Mall ini.”“Emm… Saya rasa, saya sama sekali tidak pernah mem-promosikan Mall ini. Tapi menurut saya, orang-orang yang menye
Baca selengkapnya
24: Aduh, kepalaku tiba-tiba sakit nih
“Hah? Ingat? Kakak ingat apa?”“Iya kan Ngel, kamu ingatkan?”Tanya William dan Cassey secara bergantian.“Iya aku ingat… Semuanya masuk begitu saja ke kepalaku… Tapi…”“Tapi apa Ngel?” Tanya Cassey.“Aku hanya mengingat kalau beberapa minggu yang lalu, aku pernah membeli semua gaun dari sebuah toko yang ada di Mall ini. Tapi, ya hanya itu saja yang aku ingat. Aku masih tidak siapa kamu, hehe…” Jawab Angel.“Emm… Yasudah, tidak masalah Ngel, tidak perlu terburu-buru Ngel, santai saja. Lambat laun, ingatanmu pasti bakalan kembali seperti semula. Tenang saja, aku, Chelsea dan Fanny akan terus membantu kamu mengingat semuanya.” Kata Cassey sembari merangkul Angel.“Terima kasih…” Kata Angel.“Yasudah, pakaian-pakaian ini bagaimana kak? Jadi dibeli semua atau tidak?” Tanya William.“
Baca selengkapnya
25: Cantik-Cantik Kok Kanibal
Sesampainya di Hotel Mendez… Braak! “Kak, mau makan siang dulu atau langsung ke kamar?” Kata William sembari menutup pintu mobil. “Emm… Makan saja lah Will. Aku juga belum mengantuk kok…” “Yasudah, setelah makan, kakak coba tidur ya, supaya kepala kakak bisa lebih membaik.” “Sudahlah Will, kamu tidak perlu meng-khawatirkanku. Kepalaku sakit, mungkin karena aku belum makan. Kemungkinan sih begitu…” “Hadehh… Yasudah lah kak, terserah kakak saja.” Samuel dan yang lainnya juga sudah keluar dari mobil. Kemudian, mereka semua masuk ke dalam Hotel dan langsung berjalan ke ruang makan. “Emm… Istri saya dan anak-anak kemana ya?” Kata Jordi kepada dirinya sendiri sembari melihat ke sekeliling tempat. Mendengar itu, William langsung menjawab perkataan Jordi, “Istri dan anak-anakmu? Loh, kan tadi mereka bilang, mereka ingin bermain di pantai. Ingat tidak?” “Ah, iya tuan, saya lupa, hehe… Yasudah, saya ke pan
Baca selengkapnya
26: Cie…
“Hadehhh… Kok kenyang ya? Perasaan, sebelum makan tadi, perutku terasa lapar deh? Tapi, setelah makan, eh malah kenyang.” Kata Cassey sembari memegangi perutnya.“Apa!? Kamu kenyang Cass? Wahh, keren banget kamu… Apa tadi? Sebelum makan, perut kamu terasa lapar?” Tanya Chelsea.“Iya Chel” Jawab Cassey.“Terus, setelah makan, kamu merasa kenyang dan tidak lapar lagi?”“Iya nih. Menurut kamu, itu kenapa ya Chel?”“Emm… Entah, aku juga bingung Cass. Mungkin, karena otakku masih normal kali ya?”“Loh, jadi maksud kamu, otakku tidak normal begitu!?”“Eh, kamu sendiri yang bilang loh, bukan aku, hahaha” Kata Chelsea sembari tertawa.“Kalian bahas apa sih? Kok aku jadi kayak bego banget ya? Sejak dari tadi kalian mengobrol, mengapa hanya aku yang sampai sekarang belum paham tentang apa yang sedang kalian bahas.&rd
Baca selengkapnya
27: Ace? Dimana?
“Hahaha… Kalian ini ada-ada saja… Oh iya, semua sudah selesai makan siang kan? Yasudah, kita pulang ke rumahku yuk, aku sudah tidak sabar nih…” Kata Angel.“Kakak serius mau pulang? Tidak mau istirahat dulu?” Tanya William.“Yakin Will. Lagian, apa bedanya di Hotel ini dengan rumahku?”“Sama aja sih, tapi kan…”“Maaf tuan, tapi menurut saya, apa yang di katakan nona Angel ada benarnya juga. Karena…”“Yaudah iya-iya, terserah kalian saja lah.” Kata Samuel memotong perkataan Samuel.Setelah itu, William dan yang lain kembali ke kamar mereka masing-masing terlebih dahulu untuk mengemas semua barang-barang mereka. Setelah selesai, mereka langsung berkumpul di depan Hotel Mendez. Lalu, Jordi berlari menuju parkiran untuk mengambil mobil Limousine dan kemudian, kembali ke depan Hotel untuk menjemput William dan yang lain. Setelah Jordi tiba m
Baca selengkapnya
28: Norak banget sih!
“Nah, kita sudah sampai nih…” Kata Chelsea.Sontak, William dan yang lain langsung melihat kearah luar mobil.“Kak? Ini rumah kamu?” Tanya William kepada Angel sembari pandangannya masih terfokus pada rumah Angel.“Hah? Aku juga gatau Will. Perasaan, aku juga tidak begitu asing dengan rumah ini. Tapi…” Jawab Angel.Tin tin…Jordi membunyikan klakson mobilnya. Mendengar itu, para penjaga gerbang rumah Angel langsung bergegas membuka gerbang dan mempersilahkan mobil mereka masuk ke dalam rumah.Sesampainya di halaman rumah Angel,Brakk!“Wahhh… Ini serius rumah kakak? Besar banget… Rumahku saja, tidak sebesar ini loh kak. Dan, wahhh… Aku jadi iri, hahaha” Kata William sembari menutup pintu mobil.“Maaf tuan, jika anda memiliki pertanyaan seputar rumah nona Angel, anda bisa bertanya kepada saya. Sebisa mungkin, saya akan menjawab
Baca selengkapnya
29: Masuk dulu Fan!
“Eh, ngomong-ngomong nih, Camille apa kabar ya? Melihat Ace di penjara, reaksi Camille bakalan gimana ya?” Tanya Cassey.“Emm… Kalau menurutku sih, Camille pasti senang banget.” Jawab Chelsea.“Emm… Iya juga ya, secara kan, kelakuan Ace sudah keterlaluan banget sih. Untung ada Samuel. Kalau tidak, mungkin sampai sekarang mereka masih menjalin hubungan tanpa tahu apa yang telah dilakukan Ace terhadap teman-temannya Camille.” Kata Cassey.“Iya, pacarku memang paling The Best lah, hahaha…” Kata Fanny sembari memeluk Samuel.“Ace? Camille? Tunggu-tunggu, kalian sedang membicarakan siapa sih? Tolong dong, ceritakan sedikit. Siapa tahu, aku bisa mengingat sesuatu.” Kata Angel.“Nona, kalau seandainya di ceritakan, nanti bakalan panjang banget. Lagian, kita juga bingung harus mulai dari mana.” Kata Samuel.“Emm… Begitu ya. Emm… Aku ngant
Baca selengkapnya
30: Ah, Payah Kamu!
“Hah? Itu kan punya kamu Ngel.” Kata Fanny.“Hah!? Punya ku? Serius kamu Fan? Jadi, aku juga seorang pemulung disini?” Tanya Angel kepada Fanny.“Ya-iya Ngel. Jadi, ketika kamu pertama kali pindah kesini, kamu adalah seorang pemulung. Kamu mengumpulkan barang-barang bekas, untuk memenuhi kebutuhan kamu di kampus. Ya, meskipun, aku, Chelsea, Cassey dan juga kamu mendapatkan Beasiswa, tapi kita juga membutuhkan uang tambahan untuk kebutuhan lain, seperti tugas misalnya.” Jawab Fanny.“Hah? Jadi…”“Iya, kamu adalah seorang pemulung, aku adalah seorang pegawai di sebuah toko, Cassey bekerja di sebuah laundry, dan Chelsea bekerja di kampus, sebagai pesuruh oleh para mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugas mereka, dan kalau sudah selesai, mereka membayar Chelsea dengan uang.”“Aduh, Fan. Sumpah, kepalaku pusing banget. Kalau kamu mau turun, yasudah, kamu duluan saja. Aku mau istirah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
30
DMCA.com Protection Status