Semua Bab LOVELY MAN: Bab 31 - Bab 40
55 Bab
PERANG DINGIN
"Mbok Aya mau masak makan malam?" tanya Maya sambil menghampiri.
Baca selengkapnya
BENCI MENCINTAI KAMU
Maya yang baru keluar dari kamar mandi berhenti mengeringkan rambutnya yang masih basah lantaran matanya jatuh pada sebuah kotak misterius yang ada di atas tempat tidur. Kotak merah muda itu dihiasi pita ungu. "Kotak apa ini?" lirihnya pelan.
Baca selengkapnya
TERUNGKAPNYA KEBENARAN
"Ngapain kamu ada di sini?" Suara mama Maya sontak mencuri perhatian orang-orang yang semeja dengan mereka. Lirikannya tajam dan sinis mengarah kepada Bhara yang kikuk, bingung harus ikut bicara atau tidak.Cepat-cepat Maya berdiri dan menggandeng lengan ibunya, "Ma ... kita ngobrol di luar dulu, yuk. Malu di sini jangan ngomong kenceng-kenceng," bisiknya membujuk.Mama Maya menuruti permintaan puterinya, mereka keluar dari ballroom, Bhara diam-diam menyusul tapi cuma berani memandang dari jarak dua meter."Itu Bhara yang dulu, kan? Anak miskin di kampus kamu yang dulu itu? Kamu masih berhubungan sama dia?" Sang Mama bertanya tanpa basa-basi.
Baca selengkapnya
KOMPLOTAN BANDIT
Selama perjalanan di mobil menuju rumah, baik Bhara maupun Maya tak ada yang berinisiatif untuk membuka mulut lebih dulu, keduanya kompak membisu walau ribuan kata saling adu jotos di kepala mereka masing-masing.
Baca selengkapnya
GUNUNG ES
"Non ... Non Maya ...!"Suara panggilan Mbok Aya mengu
Baca selengkapnya
MENIKAH DENGANKU
Bhara menepikan mobilnya di depan sebuah kios bunga. Dia tak ingin pulang dengan tangan kosong hari ini. Pertengkaran waktu lalu dia sadari tak luput dari egonya yang terlalu tinggi, karenanya dia berinisiatif untuk berbaikan dengan membawakan bunga untuk Maya.Dari bunga mawar sampai krisan, lily sampai anggrek. Bhara berpikir sebentar. Laki-laki sialan itu bawa lily kemarin buat Maya, aku harus bawa yang beda, pikirnya, mengingat apa yang terjadi di rumah sakit."Pak, mau bawa bunga untuk siapa?" Florist bertanya."Pacar saya. Cuma saya nggak tau dia sukanya bunga apa.""Kalau boleh tau
Baca selengkapnya
INI PEMERASAN
"Tin, tadi pagi-pagi banget Maya telepon Mama." Nenek Maya yang baru duduk di meja makan menuang susu ke dalam gelas sembari membuka percakapan.
Baca selengkapnya
GANGGUAN DI WAKTU GENTING
"Aku nggak ngerti cara berpikir kamu, Bhar. Dari mana kamu bisa dapat uang sebanyak itu?"
Baca selengkapnya
JANGAN TINGGALKAN AKU
Bhara melirik ke kanan dan kiri di sepanjang lokasi yang disebut oleh Alisa melalui panggilan tadi. Orang yang dia cari masih belum dia temukan. Karena telah menjelang pukul 9 malam, satu per satu kios maupun toko di sepanjang jalan pun mulai bertutupan, kebanyakan lampu utama telah padam, hanya lampu jalan di beberapa titik saja yang masih menyala.
Baca selengkapnya
AIB YANG TERSEBAR
"Eh ... liat, deh ...""Apaan?"
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status