Semua Bab The Tears I Shed: Bab 31 - Bab 40
47 Bab
Chapter 31
"Gue pikir lo itu gadis yang baik, pintar dan suci, makanya si Adiguna cinta mati sama lo. Rupanya lo itu sama aja kayak gue, tukang selingkuh. Malah lo lebih parah lagi, sampai hamil! Bravo, selamat ya atas kehamilan anak ajaib lo itu. Kalo aja Adiguna tahu, pasti dia akan berhenti untuk nyalahin dirinya sendiri karena lo itu nggak pantes buat dia tangisin!"Gadis yang baru saja keluar dari kamar langsung saja di hadang oleh Sasya, sepupu penghianatnya. Setelah perselingkuhannya dengan Adiguna terbongkar, Arga memang langsung menalaknya saat itu juga. Keesokan harinya melalui pengacaranya, Arga segera mendaftarkan gugatan perceraiannya ke pengadilan agama. Saat ini mereka sedang menunggu hasil sidang perceraian mereka berdua. Kabarnya saat ini Arga bahkan sudah tidak mau lagi tinggal serumah dengan sepupunya ini. Arga terlalu sakit hati karena dikhianati oleh istri sekaligus sahabatnya sendiri."Mbak Sasya sedang apa ini? O
Baca selengkapnya
Chapter 32
"Kak Ma--Maya? Bukannya Kakak bilang mau keluar negerinya dua minggu? Ini kan baru enam hari, Kak. Kok Kakak udah pulang? Kakak capek nggak? Gadis pijitin mau nggak, Kak? Pijitan Gadis mantap lho. Kalau Kakak nggak percaya, tanya aja Pak AKBP. Pak AKBP aja sampai ketiduran karena keenakan Gadis pi--""APA? Si AKBP ini pernah lo pijitin sampe ketiduran?"Mampusss! Niat Gadis sebenarnya ingin mengalihkan kata-kata Orlando tentang masalah ena ena yang sudah terlanjur diucapkannya tadi dan sempat di dengar oleh kakaknya yang sudah berdiri diambang pintu. Tetapi malah sepertinya kakaknya tambah marah akibat ia keceplosan masalah pijit memijit ini. Matilah dia kali ini!"Ada apa lagi ini ribut-ribut Maya? Ayah heran, setiap kamu pulang, rumah ini seakan tidak lagi memiliki ketentraman. Kamu marahi apalagi adikmu hah? Tolong kondisikan hatimu Maya, tidak baik iri dan dengki kepada saudaramu sendiri. Adikmu ini baik
Baca selengkapnya
Chapter 33
"Kamu ini kenapa lagi sih Maya? Sudah dua kali pertemuan ini lho kamu terus saja menolak ciuman Saya? Ada apa sih sayang? Apa transferan kemarin masih kurang? Hmmm?"In hale ex hale, sebenarnya Gadis eneg banget saat dagunya dipegang dan matanya ditatap dalam-dalam oleh si aki-aki tidak sadar umur ini. Akan tetapi demi misinya yang sudah dengan susah payah dia planning dari jauh-jauh hari, maka dia harus kuat. Hanya berakting ecek-ecek seperti ini saja masa dia tidak bisa? Sementara kakak kembarnya malah sudah belajar akting sejak dia berusia lima belas tahun dan terus menerus dieksploitasi harga dirinya sampai sekarang. Memikirkan penderitaan kakaknya yang harus membayar hutang warisan seumur hidupnya membuat semangat Gadis pun bangkit kembali. Dia akan berakting semaksimal mungkin dan all out sebagai Maya."Habis Mas Ganteng ini nggak mau berterus terang sama Maya sih. Setiap
Baca selengkapnya
Chapter 34
Astaghfirullahaladzim! Rupanya selama ini kakaknya sakit keras dan tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya. Pantas saja kakaknya itu selalu saja hanya mengkonsumsi bubur putih dan makanan sehat lainnya. Selalu tampak lesu, pucat dan juga kelelahan. Lengannya juga sering terlihat membiru dan berbercak-bercak seperti lebam-lebam. Itu adalah gejala awal dari penyakit leukimia. Gadis tiba-tiba saja merasa sangat bodoh, karena tidak mengetahui penyakit kakaknya. Oh Tuhan, kenapa hidup kakaknya tidak pernah bahagia? Pantas saja kemarin kakaknya berpesan padanya untuk menjaga ayah dan ibu mereka kalau ia sudah tiada. Rupanya kakaknya secara tidak langsung sudah memberinya clue, karena ia merasa tidak akan panjang umur. Hallo Gadis? Kamu masih mendengarkan saya? Tolong jawab dulu pertanyaan saya. Apakah itu kamu atau bukan? Demi Tuhan, kalau itu benar-benar kamu, artinya
Baca selengkapnya
Chapter 35
Hallo Mbak Gadis, ternyata kecurigaan Mbak itu bener. Kakek Mbak Gadis bukan meminjam uang pada ayahnya Singgih Siliwangi, karena ayahnya Pak Singgih itu cuma maaf seorang supir. Kakek Mbak Gadis meminjam uang itu pada Bambang Rakasiwi, majikannya ayah Pak Singgih, hanya saja di surat perjanjian itu memakai nama Praja Siliwangi, ayah Pak Singgih. Bambang Rakasiwi tidak ingin ada bukti hitam diatas putih bahwa ia telah menjadi seorang rentenir, makanya ia meminjam nama Praja Siliwangi sebagai tamengnya. Setelah ayahnya meninggal, maka Pak Singgih lah yang menggantikan ayahnya menjadi supir keluarga Rakasiwi sampai akhirnya beliau berhasil menikahi Gendis Rakasiwi, anak majikannya sendiri."Bagus Salwa. Itu artinya misi kedua kita selesai dengan baik. Jadi Pak Singgih ini sengaja memanfaatkan keadaan dan mengail di air keruh. Informasi kamu ini valid kan Salwa? Mbak butuh setidaknya dua orang saksi agar bisa mengu
Baca selengkapnya
Chapter 36
"Jadi kapan pastinya kita semua akan ke Singapura, Maya? Hari ini aja bisa? Semakin cepat tulang sumsum belakang kami di test kan malah semakin baik. Siapa tahu tulang sumsum kami ada yang cocok May, jadi kamu kan nggak perlu menderita lama-lama, Nak."Gadis terharu melihat tangan kanan ayahnya mengelus-elus surai rambut kakaknya yang sudah mulai tampak menipis. Ayahnya juga terlihat mengelus-elus memar-memar di kedua lengan kakaknya yang terbuka. Terlihat penyesalan yang dalam dari kedua bola mata ayahnya."Minggu depan aja ya, Yah? Tiket saat ini lagi mahal-mahalnya. Kalau kita berangkatnya sekarang-sekarang ini kesana, itu sama saja artinya kita memperkaya maskapai-maskapai penerbangan itu dong, Yah. Rugi banget kita. Cari uang susah-susah malah di hambur-hamburkan begitu aja. Nanti aja nunggu harga tiket murahan dikit, Yah. Lagian tiga hari lagi kan Gadis mau nikah. Masa sekarang kita pergi, terus lusanya balik lagi? Bisa jadi orang te
Baca selengkapnya
Chapter 37
"Saya permisi dulu ya, Bu Maya. Besar harapan saya agar Ibu bersedia ikut dalam acara amal perusahaan kami dalam menyambut bulan suci ramadhan. Bila ibu berkenan untuk turut berperan serta, silahkan hubungi contact person yang sudah ibu save nomornya. Saya tunggu kabar baiknya ya, Bu? Permisi."Gadis salut melihat begitu cepatnya pengusaha gaek ini berganti peran dari seorang sugar daddy menjadi seorang pengusaha dengan jiwa sosial yang tinggi. Power rangers pun kalah cepat berubahnya. Ternyata bukan hanya dalam bisnis Pak Siswoyo ini berjaya, karena ternyata dalam hal berakting pun ia juara."Well... well... well... Abang salah mengira rupanya. Abang pikir mata kamu itu rabun sampai tidak bisa membedakan antara Abang dengan bandot tua itu makanya kamu mau memeluk dia dengan pandangan mesra dan tatapan penuh cinta. Rupanya kamu sedang main detektif-detektifan dan berakting all out sebag
Baca selengkapnya
Chapter 38
Gadis melihat Orlando menarik nafas panjang dan dalam beberapa kali, sebelum akhirnya bersuara kembali."Seperti yang tadi pagi dikatakan oleh kakakmu, kami kaum laki-laki memang selalu memikirkan seks setiap saat. Karena selain hormon testoteron kami lebih besar, seks bagi kami adalah semacam stress terapi. Setelah seharian berjibaku dengan pekerjaan yang membuat kami penat lahir batin, seks itu adalah hiburan yang bisa membuat hidup kami seimbang. Jika dilakukan dengan pasangan yang sah tentunya.Begitu juga dengan Abang. Dengan elusan manis-manis syahdu kamu ini sebenarnya sudah membuat pikiran Abang melayang-layang tidak karuan. Akan tetapi itu tidak serta merta membuat Abang melupakan semua keteledoran yang telah kamu lakukan. Jangan suka memancing-mancing bahaya Gadis. Di zaman sekarang ini, tidak ada yang bisa menebak kriminal semacam apa yang berkeliaran di luar sana. Bahkan seorang politisi dan aktivis Help us stop ch
Baca selengkapnya
Chapter 39
"Saya terima nikah dan kawinnya Gadis Putri Sanjaya binti Candra Daniswara dengan mas kawin 111 gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!" Orlando dengan suara tegas dan lantang mengucapkan ijab kabul dalam satu tarikan nafas. "Bagaimana saksi? Sah?" Tanya Pak Penghulu."Sahhhh!""Alhamdullilahhhh."Akhirnya setelah melalui perjalanan yang singkat namun penderitaan dan kesakitan yang panjang dalam arti yang harafiah, Orlando kini bisa menepuk dada dengan bangga. Dokter cantik ini akhirnya resmi menjadi istrinya. Tidak sia-sia ia berdarah-darah digebukin kakak-kakak Gadis kalau hasil akhirnya ternyata seindah ini. Hasil memang tidak akan pernah menghianati usaha insya allah. Mungkin selama ini orang mengira bahwa d
Baca selengkapnya
Chapter 40
Gadis terbangun saat merasa ada sesuatu sedang mengelus-elus pipinya. Begitu matanya terbuka, ia langsung kaget saat dihadapkan pada wajah Orlando yang hanya berjarak sejengkal dari wajahnya sendiri. Dan sesuatu yang mengelus-elus pipinya itu adalah telapak tangan suaminya."Selamat pagi istriku. Nyenyakkah tidurmu semalam sayang? Apakah kamu memimpikan Abang dalam tidurmu, hmmm?" Kini Orlando malah mencium-cium gemas pipinya dengan suara cup cup yang terdengar keras. Gadis buru-buru memalingkan wajahnya. Dia masih amat sangat marah dan kecewa pada Orlando yang ternyata tega membohonginya."Kamu ini kenapa sih sayang? Dari semalam Abang kamu judesin terus sampai Abang nggak berani minta jatah. Ada apa sih? Cerita dong biar Abang tahu salah Abang itu di mana, dan bisa memperbaikinya."Mata Gadis membulat saat merasakan tangan Orlando masuk melalui bawah piyama satinnya dan mengelus bulatan empuk didadanya.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status