All Chapters of Mengejar Impian: Chapter 11 - Chapter 20
23 Chapters
Bangkit!
        Hari yang begitu cerah, burung - burung berkicauan di dahan - dahan pepohonan. Abdullah begitu siap dengan kehidupan barunya, walaupun tanpa ada orang yang paling dia sayangi disisinya. Dia akan berusaha bangkit dari keterpurukan.Semua sudah menjadi sebuah ketetapan dari Allah subhanahu wa ta'ala, dia tidak bisa menolaknya bahkan menghindarinya, yang bisa ia lakukan sekarang, adalah menatap masa depan yang masih panjang. Perjalanannya baru akan dimulai, dan ia harus bisa melewati semuanya untuk meraih impiannya menjadi orang sukses.         Waktu menunjukkan pukul 06.15 Abdullah bersiap - siap untuk berangkat ke sekolah, seperti biasa ia menyiapkan sarapan, buku - buku, tas dan semua perlengkapan sekolah. Namun, hari ini ia sedikit berbeda, ia tidak mempersiapkan lagi barang dagangan, karena ia sudah berjanji tidak akan jualan lagi dan fokus sekolah, fokus belajar dan fokus mengejar semua impiannya. "B
Read more
Ulangan Dadakan
        Teng,,, teng,,, teng,,, (suara bel berbunyi) Jam menunjukkan waktu pukul 07.00 pagi, siswa bersiap - siap untuk melaksanakan pembelajaran. Tap,,, tap,,, tap,,, tap (suara sepatu) "Assalamu'alaikum" Sapa bu Ida, guru matematika yang sudah berkepala lima. "Wa'alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh" Jawab siswa kelas keuangan serentak"Silakan pimpin berdo'a dulu, siapa KM nya?""Fahri bu" Jawab yuni"Silakan fahri,, pimpin do'a dulu""Baik bu" "Sebelum memulai pelajaran hari ini, kita mulai dengan berdo'a terlebih dahulu" Berdo'a,,, dimulai! " Fahri mengomando teman - temannya dengan suara keras"Bismillahirrohmanirrohim,,, (semua siswa berdo'a) " Berdo'a,,, selesai !! ""Sst,, sst,,, hei,, (mencolek tangan Abdullah) ada tugas PR gak? " Tanya Yudi berbisik kepada Abdullah yang duduk bersebelahan dengannya. "Mm,, ada yud" Jawab Abdullah yang tengah si
Read more
Masalah baru
           "No tiga apa dul, coba lihat jawabannya?" Tanya Yudi yang dari tadi terus meminta jawaban. "Sebentar,,, ini lagi ngerjain soal nomor empat, tanggung, bentar lagi ya" Jawab Abdullah sambil menulis dan jawaban"Yaudah buka aja, terus aku lihat jawabannya, please ya,, " Pinta Yudi yang terus mendesak AbdullahTiba - tiba bu Ida datang dan menegur mereka berdua"Yudi, Abdullah kalian sedang apa? " Tanya Ibu Ida sambil melipat kedua tangannya di dadanya. Sontak mereka berdua kaget"Mmm,, tidak bu, tidak ada apa - apa bu, saya lagi ngerjain soal bu" Jawab Yudi gelagapan" Benar Abdullah? " Tanya ibu Ida lagi"I- iya bu, benar saya juga sedang mengerjakan soal bu" Jawab Abdullah penuh kekhawatiran"Baik, terus lanjutkan, waktu mengerjakan ulangan tersisa 20 menit lagi! Manfaatkan waktunya sebaik mungkin, telitilah dalam mengerjakan soal, jangan sampai ada yang kelewatan" Kata
Read more
Bad Day
        "Waktu habis! Silakan langsung kumpulkan kertas ulangan kalian di depan meja guru"Semua siswa pun berhamburan dan ada siswa yang panik karena belum selesai mengerjakan soal ulangan. "Haduh,, bu tunggu sebentar ya, ini satu soal lagi belum selesai, lagi hitung dulu, please ya bu" Pinta Bunga Sambil memohon - mohon"Iya bu, ini ada yang salah bu, harus ganti dulu, kasih waktu 2 menit lagi aja ya bu" Kata Bagas yang sama juga meminta waktu tambahan"Sudah! Tidak ada waktu lagi, silakan langsung kumpulkan atau kalau tidak, ibu tidak akan kasih nilai untuk hasil ulangan kalian" Kata bu Ida yang mengancam"Baik bu, baik bu" Bergegas langsung bangkit berdiri dari kursinya menuju meja guru didepan kelas"Baik, ibu akan periksa dan akan ibu umumkan hasilnya akhir pekan ini dan teruntuk dua orang yang tadi melanggar ketika ulangan, silakan ikut ibu ke kantor BK sekarang juga! " Sambil beres - beres kertas ulangan dan
Read more
Petaka
        Srrk,,, srk,, srk,, (suara sikat WC yang saling bergesekan dengan tembok closet WC) seorang siswa laki - laki yang melipat baju seragam dan celana biru mudanya, tengah menyikat closet di dalam WC pria. Tap,, tap,, tap,, (suara sepatu) "Kamu lagi ngapain dul? " Tanya Cepi , siswa Pemasaran "Huh,," (sambil mengelap keningnya yang penuh dengan keringat"Ini cep, lagi sikat WC, kena hukuman dari BK" Jawab Abdullah yang kelelahan"Hahaha,,, emang kenapa dul, kok bisa dihukum? " Tanya Cepi penasaran"Biasa cep, karena melanggar jadi kena hukuman dari guru BK" Timpal Yudi yang tiba - tiba datang dari arah Masjid"Ini semua gara - gara kamu yud, aku kena hukuman juga" Keluh Abdullah "Heh, ini yang bener yang mana? " Tanya Cepi lagi yang dibuat bingung oleh Abdullah dan Yudi"Sudah gak usah difikirin kata - kata si Yudi, dia suka gak jelas""Hahaha" Yudi tertawa terkekeh
Read more
Ancaman
        Suara itu datang dari arah kelas 11 Tata Boga, seseorang yang memanggil itu adalah pak Didi guru Bahasa Indonesia. Dia menghampiri mereka, namun Rendi dan teman - temannya lari kabur, meninggalkan Abdullah, Yudi dan Cepi. "Awas jangan ceritakan dan sebut nama gua dan teman - teman gua ya! Kalau nggak, kelar hidup lu" Ancam RendiTap.. Tap.. Tap... Tap (suara sepatu) "Kalian sedang apa disini? Kenapa tidak masuk pelajaran di kelas? " Tanya Pak Didi yang berbadan besar dan sudah menginjak usia 46 tahun. "Mmm, kami disini, mm,, " Abdullah kebingungan mau jawab apa. "Kalian kelas berapa dan jurusan apa? " Tanya Pak Didi lagi"Beda - beda pak" Jawab Abdullah sambil menunduk"Hmm,, aneh, coba sebutkan nama dan jurusan kelas kalian masing - masing" Pinta Pak Didi"Kamu duluan""Kamu saja dul, ayo" "Kamu Cep, duluan""Nggak ah, kamu saja"
Read more
Guru yang Arrogant
        Suasana semakin memanas dan sangat mencekam, semua orang nampak kebingungan dan keheranan, tidak pernah pak Suwandi semarah ini. Entah apa yang telah 3 orang siswa kelas 10 lakukan  kepada pak Suwandi"Baik, anak - anakku yang bapak sayangi dan bapak banggakan" "Di depan kalian ada 3 orang siswa yang tidak layak untuk kalian contoh dan teladani, mereka telah melanggar peraturan di sekolah ini.""Namanya adalah Abdullah kelas 10 jurusan keuangan, lalu Yudi kelas 10 jurusan keuangan dan yang terakhir Cepi kelas 10 jurusan pemasaran"Pelanggaran yang mereka lakukan adalah, mereka tidak masuk kelas ketika jam pelajaran berlangsung, tapi mereka malah berkeliaran dan nongkrong di Kantin!! Apakah itu termasuk siswa yang teladan? " Kata pak Suwandi yang berpidato di depan para siswa dan siswi"Hehe " Rendi tersenyum melihat Abdullah, Yudi dan Cepi yang berada di depan lapangan"Untung saja mereka tidak melapork
Read more
Tidak Terduga
        Cuaca begitu cerah awan - awan putih menghiasi kanvas langit yang biru, udara sangat panas karena terik sinar matahari. Abdullah, Yudi dan Cepi sedang berdiri menghadap kearah Tiang Bendera Mereka mengangkat tangan kanan , lalu memposisikan tangan kanannya seperti sedang memberi hormat dan membiarkan tangan kirinya di samping badannya. "Duh, panas banget nih, haus lagi" Seru Cepi"Sudah tahan aja, daripada kita dihukum yang lebih berat lagi" Jawab Yudi"Kamu enak baru dihukum sekarang. Lha aku sama Abdullah sudah kedua kalinya dihukum dalam satu hari, benar - benar luar biasa" Timpal Yudi lagi"Itu sih DL, derita loe" Balas Cepi"Apa kamu bilang? ""Hhh, kalian bisanya ribut terus, sudahlah sebentar lagi juga mulai masuk istirahat, tahan saja dan bersabarlah" Seru AbdullahTiba - tiba ada seorang wanita yang muncul dari belakang dan memberikan sebotol air mineral"Ini
Read more
Nasihat yang Indah
        Abdullah berjalan dengan gontai. Wajar saja, dia sudah melakukan berbagai hukuman yang diberikan oleh pak Suwandi. Guru BK yang arrogant itu. "Abdullah tunggu sebentar ya, ibu mau ke kantor dulu. Kamu bisa tunggu ibu di ruang tamu ya nak? " Kata bu Rusteni dengan nada santun dan tersenyum" Baik bu" Jawab Abdullah dan langsung pergi menuju Ruang Tamu"Ada apa ya bu Rusteni memanggilku, apa aku kena hukuman lagi? Tapi, aku melanggar apa lagi? "Yaa Allah,,, kuatkanlah hamba - Mu ini dalam menjalani ujian yang Engkau berikan kepada hamba""Hamba lemah tak berdaya, sedangkan Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana"Ruang tamu yang cukup luas dan sederhana. Namun bersahaja bagi siapa saja yang melihatnya.Ada 3 Sofa yang berwarna hijau elegan dan empuk, membentuk formasi lingkaran. Membuat siapapun yang duduk di sofa tersebut, akan merasa nyaman dan mewah.Di sebelah Sofa besar ada lemari yang terb
Read more
Berkelahi
        Abdullah melihat sebuah kejanggalan. Tidak biasanya dia merasa ada suatu hal yang mengganjal dirinya, benar saja ternyata ada sebuah komplotan berandal, dia adalah geng motor Rendi.         Abdullah memberanikan diri untuk menantang duel Rendi dan teman-teman satu sekolahnya. "Brengsek! Heh bocah tengil, culun kere! Lu mau ngapain disini hah?! Mau sok jagoan lu?! " Tantang Rendi"Sikat aja bos!" Seru Jhono"Bocah kayak dia, harus dikasih pelajaran, biar gak berani lawan kita bos" Timpal Dodi"Emang dia siapa sih?! " Tanya Bambang"Heh bambang?! Lu gak usah tau siapa dia!? Dia cuma bocah anak kemaren, yang masih suka ngompol kalau tidur, hahaha" Seru Dodi"Hahaha" Mereka tertawa semuaAbdullah mulai kesal dan geram dengan perlakuan yang mereka lakukan padanya"Sudah, lu mending pergi aja dari sini! Mengganggu kenikmatan saja" Kata Rendi yg sedikit agak teler
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status