Semua seolah terjadi begitu cepat. Aroma masakan menguar ke seluruh ruangan. Sanak saudara dan tetangga dekat tampak sibuk memasak dan berbenah. Acara lsmaran, rencananya akan berlangsung hari itu. Semua orang nampak sibuk mempersiapkan acara tersebut. Kirana duduk di ujung ranjang, berbalut kebaya sederhana. Wajahnya semakin cantik dengan polesan make up natural. Ia tersenyum tipis saat melihat pantulan diri di dalam cermin. Hatinya berbunga-bunga, menantikan sang pujaan hati yang akan datang melamar. Dari luar terdengar suara riuh tanda rombongan telah datang. "Mentari boleh masuk," ucap Emak dari balik pintu. Sesaat kemudian, Emak pun masuk dan duduk di dekat Mentari. Wanita paruh baya itu menatap lekat putri kesayangannya, kemudian membelai lembut rambut Mentari yang panjang terurai. "Ayo keluar, rombongannya sudah datang!" ajak Emak dengan tersenyum lebar.Mentari menatap lurus kedepan, hatinya berbunga-bung
Baca selengkapnya