Semua Bab SAHABATKU MADUKU: Bab 31 - Bab 40
75 Bab
31 - Penculikan Nayla
 31 - PENCULIKAN NAYLA Mereka langsung membawa Nayla kepada Farhan, sedangkan Afnan masih menunggu di dalam mobil sambil memutar sholawatan.  Pria itu menyeringai saat wanitanya sudah satu mobil dan dalam dekapannya, ia memerintahkan salah satu untuk mengemudi.  Selepas sampai Farhan langsung membopong Nayla ke Villa, Sedangkan kedua pria itu pergi saat di telepon oleh Faresta. Menaiki tangga sambil sesekali melirik Nayla, membuat dia mengembangkan senyNayla "Akhirnya aku memilikimu," gumam Farhan membuka pintu lalu meletakan Nayla di ranjang. Farhan pergi ke toilet untuk membersihkan diri, sehabis mandi dia keluar dan mengunci kamar pergi untuk membuat makanan. Beberapa menit kemudian, Nayla membuka mata mengucek sesekali. Netranya langsung membulat saat tahu ia tengah di sebuah kamar, teringat saat keluar WC dia dibekap membuat tak sadarkan diri.Turun dari ranjang dengan pelan lalu melangkah ke pintu, hendak membukanya tetapi
Baca selengkapnya
32 - Obsesi Farhan
32 - Obsesi FarhanNayla menatap pemandangan hutan lewat jendela, ia mengeliat lalu mencium tubuhnya sendiri. Tercium bau keringat, membuat dia mual sendiri. Melangkah menuju kamar mandi, untuk membersihkan diri. "Aku harus tenang, pasti Mas Arga tengah mencariku," gumamnya pasti sambil menikmati aroma terapi di bathup."Sabar sayang, kita harus kuat. Pasti Ayah dan bunda Afnan tengah berusaha mencari kita," monolog Nayla sambil mengelus perutnya yang buncit.Sehabis mandi, ia keluar dan mengambil pakaian di lemari sudah disediakan oleh Farhan. Lekas ke toilet untuk memakai dress polos yang longgar, membuat dirinya terlihat seksi walau dengan perut besar.Nayla menyisir rambutnya sambil menatap cermin, mata indah meneliti seperti ada yang berbeda. Netranya membulat, lekas menaruh sisir lalu meraba lehernya. "Kalungku di mana?" tanyanya pada diri sendiri, melangkah masuk ke kamar mandi mencari di bathup.Nayla tengah sibuk menc
Baca selengkapnya
33 - Pencarian Nayla
.(Tuan, saya menemukan lokasi di mana Nyonya Nayla beraeda. Dari handphone dan Kalung yang Tuan kasih alat pelacak.) - DavidArga menatap layar ponsel, menerima pesan dari David. Afnan  melirik suaminya yang melihat handphone, membuat menebak jika itu berita tentang Nayla."Mas," panggil Afnan membuat Arga menatapnya."Iya ada apa sayang, kamu mau nambah?" tanya Arga mengulas senyuman."Enggak Mas, kamu udah ada kabar tentang Nayla?"  tanya Afnan menatap suaminya penuh harapan."Nanti jika ada, Mas, beritahu. Sekarang Mas, izin ke kantor. masih banyak pekerjaan di sana,"  pamit Arga mencium kening istrinya, mencari alasan agar Afnan tidak ikut, karena dia tengah hamil dan morning sick yang baru saja mereda."Ya sudah, nanti kalau ada beneran kasih tau aku ya." Afnan berucap lesu, Arga langsung membopong  istrinya ke kamar lalu pamit pergi."Semoga kamu baik-baik saja Nay," gumam Afnan menatap langit-langit
Baca selengkapnya
34 - Menurut
Sejak pertama kali membuka mata, ia mengamati setiap sudut kamar yang bukan tempatnya dikurung. Ruangan ini minimalist membuatnya terasa nyaman, udara segar menguar saat dirinya membuka jendela. Pemandangan asri langsung menyambur penglihatannya, tiba-tiba suara pintu berdecit membuatnya menoleh."Ternyata kamu sudah bangun, ayo makan! sudah beberapa jam kamu tertidur," ajak Farhan menaruh makanan di meja yang tersedia di kamar."Kita di mana?" tanya Nayla melangkah lalu duduk di kasur, ia tak boleh egois karena di dalam rahimnya ada janin yang butuh asupan."Di tempat aman," sahut Farhan acuh, lalu memberikan air putih, saat Nayla tersedak."Apa yang kau mau sebenarnya," kata Nayla kesal menggigit paha ayam dengan kasar."Kauu," sahutnya mendudukan bokongnya ke kasur."Ishhh, kau menyebalkan,"  sungut Nayla mengerucutkan bibirnya."Aku akan berusaha membuatmu, jatuh hati lagi," kekeh Farhan mengacak-acak rambut Nayla."Ak
Baca selengkapnya
35 - Curiga
Afnan disambut oleh para karyawan, ia hanya membalas dengan anggukkan. Menyuruh pria yang jemputnya untuk mendorong kursi roda, pergi ke ruangan suaminya, setelah sampai bersamaan dengan David keluar dari bilik itu."Hai, Nyonya," sapa David membungkukan tubuhnya lalu berdiri tegak lagi."Hai juga, suamiku ada di dalam?" tanya Afnan dibalas anggukan oleh David."Iya, Nyonya. Apa perlu saya antar ke dalam?" tanya David membuat Afnan menggelengkan kepalanya."Tak usah, kau kerjakan tugasmu saja." David mengangguk lalu pamit pergi, bersama pria yang mendorongnya. Sedangkan Afnan langsung membuka pintu lalu netranya menatap Arga yang sangat kacau."Mas Arga," panggil Afnan membuat lelaki itu menoleh lalu menatapnya."Kamu kok ke sini?" tanya Arga mendekat ke Afnan lalu berjongkok."Aku khawatir denganmu,"  sahut Afnan merapikan rambut Arga."Aku baik-baik saja," tutur Arga, membuat Afnan tersenyum mengetahui kebohongan suaminy
Baca selengkapnya
36 - Mendatangi rumah Farhan
36 - Mendatangi rumah FarhanDavid diberi waktu dua hari, untuk mendapatkan informasi tentang mantan kekasih Nayla. Ia berdiri di ambang pintu, membawa berkas yang dicari Tuannya. Menunggu tamu Arga keluar, setelah mereka pergi. Dia masuk tak lupa mengucapkan salam, memberikan dokumen itu lalu pergi keluar. Baru saja Arga akan membacanya, suara dering ponsel membuat ia melihat nama yang tertera di layar benda pipih itu. "Iya, ada apa sayang?" tanya Arga lembut saat mengetahui istrinya yang menvideo call."Gak ada apa-apa, udah makan belum?" tanya Afnan, menatap wajah suaminya yang tidak terlalu kacau seperti kemarin-kemarin."Nanti ya," ucap Arga, menggaruk kepalanya, sungguh istrinya selalu menelepon hanya menyuruhnya untuk makan."Gak ada nanti-nantian, ayo cepat makan! pergi ke kantin dan jangan mematikan video call sebelum makanan habis," perintah Afnan, membuat Arga menghela napasnya, melangkah keluar pergi ke kantin lalu memesan makanan
Baca selengkapnya
37 - sepupu menyebalkan
BAB 37SEPUPU MENYEBALKANSaat Anisa hendak berbicara lagi, sambungan telepon sudah terputus, memasukkan handphone ke saku lalu menatap Arga."Maaf Tuan, sambungannya dimatikan," ucap Anisa menatap Arga yang menghela napas berat."Kalau ada sesuatu, tolong kasih tau saya," turut Arga dibalas anggukan oleh Anisa."Saya pamit dulu, assalamualaikum," seru Arga lalu melangkah pergi meninggalkan Anisa yang berdiri menatap punggungnya.Mendengar suara deru mobil menghilang, Anisa langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa lalu mengepalkan tangannya."Suara siapa tadi," gumam Anisa dengan mata memerah."Apa benar, suamiku sampai nekad menculik Nayla," ucapnya meraih vas bunga dan melemparnya."Apa kurangku Mas," teriak Anisa frustasi.Seseorang tersenyum melihat Anisa, setelah itu ia melangkah pergi menemui Tuannya.Bergantian duduk dan melajukan mobil, sesampai di kantor langsung mengantarkan Arga ke ruangannya.
Baca selengkapnya
38 - Sebulan berlalu
Sebulan berlalu, David masih belum menemukan di mana Farhan membawa Nayla. Arga begitu frustasi, sudah banyak orang yang disuruh mencari istrinya, tetapi tidak ada hasilnya sampai sekarang. Arga menyandarkan tubuhnya di kursi, mata panda sangat terlihat karena  lembur dan ia hanya tidur satu jam saja sehari. Afnan melangkah pelan, membawakan sup ayam untuk suaminya. Tubuhnya  sehat, sudah tidak morning sick lagi. Dia pun beberapa hari  yang lalu telah dizinkan untuk tidak memakai kursi roda. Mengetuk pintu lekas membukanya, terlihat Arga yang sangat kacau. Afnan meletakan mangkuk itu ke meja, mendekati Arga memejamkan mata tetapi tak tidur."Sayanggg," panggil Afnan membelai wajah suaminya dengan lembut.Arga perlahan membuka mata, penglihatnya langsung menangkap wajah rupawan sang istri.  "Eh sayang, ada apa?" tanya Arga membenarkan duduknya."Ini aku buatkan sup, kamu makan ya," ucap Afnan mengambil mangkuk itu lalu menyuapi Arga setelah su
Baca selengkapnya
39 - Hasil keluar
Farah tersenyum saat mengetahui hasil kerja kerasnya, ia duduk di kursi lalu meraih handphone.(Ayo ketemuan! aku sudah mendapatkan hasil sidik jari di benda-benda ini.) - Farah.Setelah mengirim pesan itu, melangkah keluar pergi ke kamar untuk membersihkan diri. Sehabis mandi, memilih pakaian pas untuk menemui pujaan hatinya. Meraih tas selempang memasukan hasil yang tadi ia taruh di meja."Aku pakai liptint warna apa ya," gumam Farah menatap pantulannya di cermin."Merah deh," ucap Farah lalu mengoleskan liptint itu di bibirnya.Suara notifikasi chat, membuat ia menoleh lalu meraih handphone.(Aku ke rumahmu.) - DavidSenyuman Farah makin merekah, ia langsung keluar dan turun untuk menonton televisi. Empat puluh dua menit akhirnya terdengar, suara deru mobil membuat Farah melihat ke kaca lalu membuka pintu menatap David keluar dari mobil. "Haaai Beb," sapa Farah melambaikan tangannya, melihat David melangkah mendekat.
Baca selengkapnya
40 - Farhan pergi
BAB 40FARHAN PERGI(Mas, kapan pulang?) (Pekiraan dokter, dua minggu lagi melahirkan.)(Mas, kamu pulangkan,) (Mas, kamu udah sebulan, di sana.)(Mas! Kamu bahkan tidak memberikanku nafkah batin.) - AnisaBunyi notifikasi pesan, membuat Farhan menggeram kesal karena istirahatnya terganggu. Meraih ponsel lalu membacanya, matanya menatap malas deretan chat dari sang istri. Beberapa detik kemudian, handphone Farhan berdering karena panggilan masuk dari Anisa. Ia lekas mengangkatnya."Ada apa?" tanya Farhan malas, tidak menjawab salam Anisa."Masss, kapan pulang? sudah sebulan di sana, apa perkerjaannya belum selesai?" tanya Anisa bertubi-tubi membuat Farhan lagi-lagi menggeram kesal."Walau sebulan aku tak pulang, tapi uang selalu kutranfer 'kan. Jadi apa masalahnya!" geram Farhan, membuat Anisa ragu-ragu untuk mengatakan hal selanjutnya.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status