Semua Bab Sugar Daddy I Love You: Bab 11 - Bab 20
88 Bab
11. Kegamangan Lauren
Clara merasakan jantungnya berdetak cepat. Matanya tak lepas menatap mata tajam Mark, tatapan tajam mata Mark Menghujam tepat di bola matanya membuatnya tak bisa berkutik sama sekali. Entah kenapa jantungnya mendadak gila seperti ini. Jika semua ada hubungannya dengan calon ayah tirinya ini, ia langsung dibuat pasrah. Bahkan jika di suruh telentang di atas ranjang pun ia mau.Ya Tuhan, otak lo Ra..Clara mengumpati dirinya sendiri yang begitu murahan di hadapan Mark jika benar ia melakukan itu. Namun Bibir tebal dan padat milik Mark membuatnya sangat ingin melumatnya. Katakanlah tubuhnya ini begitu murahan, tapi apa mau dikata. Ia sungguh ingin menyentuh bule di depannya ini.Clara yang tadinya masih sibuk menatap Mark tiba-tiba terpekik saat Lengannya digenggam kasar oleh Mark."Awww.. Sakit woy!!" teriak Clara tanpa sadar.  Ia meringis dan menggenggam lengannya yang tadi digenggam Mark kasar."Sadar ini jam berapa?"
Baca selengkapnya
12. Kiss Mark
Cinta itu memang gilaHaaaah! Mimpi apa ini...Clara mengusap wajahnya yang dialiri keringat. Ia baru saja terbangun dari tidurnya karena mimpi super gila yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.Nafasnya sesak. Tubuhnya merasakan hal yang aneh. Seperti apa yang ia mimpikan itu benar nyata terjadi.Clara menyibak selimutnya kuat. Pakaiannya masih utuh.Oh tidak, ia tak mengenakan pakaian saat tidur. Kebiasaan Clara, ia hanya menggunakan celana dalam saat tidur dan tak mengenakan apa-apa lagi.Ia meraba bagian bawahnya, "Basah.." bisiknya.Ia melirik jam dinding di kamarnya. Masih jam dua subuh dan ia sudah dibuat terbangun sebangun bangunnya.Clara menelentang kembali. Ia menatap langit kamarnya lalu menatap ke arah pintu.Matanya sedikit menyipit saat ia melihat ada jelah cahaya yang masuk dari sela pintu yang terbuka.
Baca selengkapnya
13. Kau ingin lebih?
Kegilaan ini memang begitu memaksa. Saat aku tak mau hal seperti ini terjadi, aku justru merasakan detakan paling gila dalam hidupku.Dia. Dia yang kini mengapitku di antara kedua tangannya dan menyandarkanku pada dinding membuatku ingin berteriak ,namun entah kenapa lidah terasa begitu kelu. Tubuhku begitu munafik. Saat hatiku menginginkan aku berteriak, otakku justru memerintahkan tubuhku untuk diam dan nikmati.Wajah tampan yang terlihat nyata. Aku sering melibat bule dalam keseharianku. Apalagi mami yang memang punya banyak rekan bisnis dari asing.Namun dari semua bule yang kutahu, hanya ini yang berhasil membuat jantungku menggila. Sungguh menggila.Kalian pikir ini tak susah? Apalagi pria di depanku ini adalah kekasih mami ku dan tentu saja rencana pernikahan mereka sudah direncanakan. Dan jika sudah seperti itu, bagaimana dengan diriku nanti saat ia melanjutkan rasa di hatiku.Terluka? Tentu saja. Aku akan t
Baca selengkapnya
14. Nikmati saja Cla..
Lembut.Hangat.Kenyal.Itulah yang saat ini Clara rasakan pada bibirnya. Sedari tadi sejak ia mengangguk mengiyakan apa yang Mark sarankan, yaitu sesuatu yang lebih.Jika dengan otak normal ,kelakuan Clara saat ini sungguh sangat tidak terpuji. Bahkan bisa dikatakan ia sangat murahan ,namun bagaimana lagi, saat ketertatikan dan rasa penasaran begitu besar, gairah pun tak dapat di tolak.Seperti saat ini. Ia kini tengah berbaring di ranjang maminya. Ranjang yang juga pernah maminya gunakan untuk bercinta dengan Mark.Gilanya lagi, ranjang itu saat ini ia yang gunakan. Dengan lelaki yang sama.Ia merasa sangat murahan. Menusuk maminya dari belakang. Namun setan terus membuatnya terlena. Setan dan iblis yang menjadikannya seperti ini. Dan setan itu menjelma dalam wujud pria tampan nan panas. Kalian pasti tahu siapa pria yang Clara maksud.Tentu saja Mark.Mereka berdua kini sudah dipuncak nafsu dan gairah. Di mana
Baca selengkapnya
15. Daddy, Aku milikmu
Jika bagi orang waras, jam tiga pagi, pasti mereka masih tertidur.. Namun tidak bagi Lauren. Ia masih terjaga dan gilanya lagi, Lauren duduk di dekat pantai sambil menatap langit gelap sedikit berbintang."Kau kenapa?" Tika berjalan mendekati Lauren yang sedang duduk di kursi santai yang disediakan pihak pantai.Ia menyerahkan sekaleng minuman hangat pada Lauren.Lauren meraih minuman tersebut lalu tersenyum, "Terima kasih.." ucapnya"Ada masalah?" tanya Tika.Lauren menghela nafas berat lalu menggeleng."Jangam bohong Lauren, gue tahu raut wajah lo. Lo nggak bisa sembunyiin dari gue.." Tika semakin mendekati Lauren. Ia mengusap punggung sahabatnya tersebut."Gue nggak bisa telpon Clara." ucap Lauren lesu. Ia memang sudah mencoba menghubungi Anaknya sedari tadi, namun tetap tak bisa ia hubungi."Udah tidur mungkin.."Lauren menatap Tika, "Apa iya?" balasnya sedikit ragu."Kenapa? Kau mulai meragukan m
Baca selengkapnya
16. Kepuasan Paling Nyata
Mataku terus terbuka. Tak bisa terpejam sedikitpun.Aku meringis saat hendak berdiri. Tubuhku sungguh terasa remuk, terutama pada bagian bawahku. Ia masih ingat bagaimana Mark melakukannya. Melepas keperawanannya dan memasukinya dengan semangat.Kulirik jam yang ada di dinding kamar. Masih menunjukkan pukul empat pagi. Kulirik seorang pria yang sedang terlelap di sebelahku. Pria yang baru saja memasukiku. Oh lebih tepatnya pria yang berstatus sebagai kekasih ibuku.Jahat?Tentu saja.Aku tahu aku jahat. Aku tahu aku sudah menghianati ibuku. Tapi aku juga tak mau menyiakan kesempatan itu. Aku gila, aku tahu dan aku paham. Rasa penasaranku terbayarkan sudah. Aku tahu sekarang kenapa mami bisa menjerit nikmat di bawah Mark. Pria itu sungguh luar biasa. Apa semua bule seperti itu? Jika ia, sepertinya di Amerika nanti ia harus mencari bule-bule untuk memuaskanku.Oh ,kau sungguh gila Clara.Kuhela nafasku cukup kuat.
Baca selengkapnya
17. Dia milikku
"Sayang!" suara teriakan seseorang mengalihkan perhatian Lauren yang tadi sibuk dengan ponselnya.Ia tersenyum saat melihat sosok Mark berdiri agak jauh darinya.Hari ini ia baru saja pulang dari Bali dan meminta Mark untuk menjemputnya di bandara. Ia sangat merindukan kekasihnya tersebut.Setelah jarak mereka sangat dekat, Lauren langsung berhamburan ke pelukan Mark dan mengecup leher Mark lembut membuat Mark merinding seketika."Jangan menggodaku sayang.." ucap Mark membuat Lauren langsung tersipu malu.Lauren menjauhkan jarak wajahnya sedikit dari Mark. Ia menatap kekasihnya tersebut dengan seksama."Clara mana? Kenapa tak ikut? Apa anak gadis ku itu tak merindukanku?" pertanyaan beruntun ditanyakan Lauren pada pria itu membuat Mark cemberut seketika."Tak menanyai kabarku, tapi justru menanyai kabar anakmu. Kau tak merindukanku?" ucapnya berpura-pura c
Baca selengkapnya
18. Kekecewaan Clara dan pernikahan Mark
Satu jam yang lalu. Satu jam yang lalu aku melihat Mamiku dan Mark menikah, mengucap janji bersama selamanya. Dan sungguh aku begitu ingin mengacak semua pesta ini, tapi tak mungkin.Apa kata orang-orang nanti jika aku melakukannya. Orang pasti akan bertanya apa alasanku melakukan itu. Dan tak mungkin jawaban, "Aku menyukai Mark" aku lontarkan pada mereka.Satu bulan pertemuanku dengan Mark. Hubungan terlarangku dengannya malam itu menjadi saksi bisu betapa aku menyukai Mark.Gila memang, tapi apa mau dikata. Penyatuan itu sudah berhasil menumbuhkan rasa di hatiku untuk Mark yang kini berstatus sebagai ayah tiriku.Ya Tuhan, kau sungguh tak bisa melihat mana yang baik dan mana yang buruk Clara.Aku berjalan ke meja hidangan yang disediakan. Aku memutuskan untuk mengisi perutku walaupun aku tahu itu tak akan berhasil menghilangkan suntukku.Apalagi pria yang kusuka kini ten
Baca selengkapnya
19. You'r my kitty
"Butuh teman nona kecil?" Clara terkejut mendengar suara Mark di kamarnya. Ia yang sedang berselimut seluruh badan langsung menarik selimutnya turun dan mendapati Mark sedang berdiri di sisi ranjangnya."Kau.." panggil Clara kesal.Mark menatap Clara dalam dan tajam, "Bisa diusahakan memanggilku Daddy mulai sekarang, Kitty?" ucap Mark dengan nada dingin.Clara mencoba tenang. "Aku tak perlu melakukan itu.""Kau perlu karena aku daddy mu mulai sekarang.."Clara berdecih. Ia duduk dari tidurnya lalu menatap Mark tajam."Jika aku tak mau..?" tanya Clara dengan senyum meremehkan.Mark melangkah mendekati Clara. Ia menunduk mendekati wajah Clara, "Kau Kitty ku asal kau tahu? Kau melupakan malam panas kita? Kau pikir setelah itu aku akan melepaskanmu? Kau salah kitty. Justru kau akan kubuat semakin panas.." bisik Mark membuat Clara mematung seketika.Melupakan malam panas? Tentu ia tak mungkin melupakan panas tersebut. I
Baca selengkapnya
20. Kau milikku Daddy
"Kau sungguh ingin berangkat sayang?"Lauren berbicara pada Clara sambil mengisi piring dengan nasi goreng lalu menyerahkannya pada suaminya."Mami.. Ini impianku. Amerika adalah negara yang ingin aku tuju..""Tapi kau bisa jalan-jalan di sana. Tak harus belajar kan?"Clara menatap maminya dan Mark bergantian. Mark asik menyantap nasi goreng buatan maminya.Dasar pria tak peka, rutuk Clara."Ra.. Di Indonesia saja yang sayang. Mami akan carikan kampus terbaik untukmu di sini.." Lauren masih berusaha membujuk sang anak.Clara menghela nafas panjang. Ia meletakkan sandwich yang tadi dibuatkan maminya tersebut ke atas piring."Mam.. Dari dulu Clara udah cerita soal ini sama mami, dan mami setuju. Tapi kenapa sekarang mami seperti ini.."Lauren tertunduk. Ia mendudukkan dirinya di kursi yang ada di sebelah Mark.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status