Semua Bab King of Bosses: Bab 21 - Bab 30
73 Bab
Eksekusi Para Bedebah
Varsha bisa melihat jelas bahwa itu adalah sosok adiknya yang tengah dijambak perempuan tua. Ia hendak membantu, namun teringat akan posisinya sebagai Fabian. Dan terakhir, ia membantu adiknya namun berujung petaka."Dimana harga dirimu wanita miskin?! Kubunuh kau!!!" teriak wanita tua itu.Alvia terlihat menangis. Namun tidak ada yang melerai. Varsha hanya menggenggam tangannya erat- erat menahan segala macam emosi yang memenuhi raganya."Fabian, aku tidak nyaman. Bisakah kita pergi dan mencari tempat lain?" tanya Syahna.Varsha mau tidak mau mengiyakan. Ia adalah Fabian sekarang, jangan sampai adiknya tahu!Syahna bergegas membayar bakso, sementara Varsha menatap ke arah kerumunan. Nampak, adiknya itu tengah disoroti kamera dan juga ditampar oleh wanita tua tersebut."Ayo...!" bisik Syahna.Varsha berusaha mengenyahkan perasaan khawatir itu. Ia pergi meninggalkan kios bakso bersama Syahna.
Baca selengkapnya
Para Wanita dan Isi Hatinya
Keyhan melepaskan coat sambil menatap lurus ke arah jendela kamarnya. Jendela kamar yang dulu diisi untuknya duduk dan bermain gitar, kini sudah lama tempat itu hanya menjadi tempat tinggal para tanaman dan juga hiasan-hiasan taman.Keyhan menghela napas. Tubuh tampannya itu membuka kancing pakaiannya satu persatu. Hingga nampak tubuhnya yang atletis itu terpampang."Alen Dimitri!" panggil Keyhan pada ajudannya.Seorang pria muda menghampiri Keyhan dan menganggukkan badannya."Selamat sore Tuan Keyhan, adakah yang bisa saya bantu?" tanya Alen.Keyhan membalikkan badannya, menatap Alen seksama."Bawakan aku gitar dan beberapa sound system. Jangan lupa sambungkan pianoku pada sound." Keyhan memberi perintah.Alen mengangguk."Segera kami siapkan, Tuan."Sebenarnya Keyhan cukup stress berat. Di usia semuda itu, ia sudah banyak sekali mengerjakan urusan perusahaan.Karena ia pewaris tahta
Baca selengkapnya
Kebiadaban Varsha (21+)
(Bab ini mengandung adegan 21+ diharapkan kebijakan dalam membaca terhadap adegan yang disajikan. Selamat membaca.)"Sejak kapan kau menyukai Fabian?" tanya Tuan Diran pada Syahna.Syahna tersenyum dan menyelipkan rambutnya yang terurai. Memang kedekatan yang terjalin antara Ayah dan anak itu cukup intim."Ayah tak mengapa jika aku menyukainya?" tanya Syahna.Tuan Diran tersenyum, ia menengadahkan kepalanya keatas sambil menghela napas."Perasaan suka itu bisa muncul kapan saja Syahna, Ayah juga dulu suka pada Ibumu sejak pertama kali bertemu!" Tuan Diran terkekeh.Syahna mengangguk, ia tahu betul bagaimana perjalanan cinta kedua Orangtuanya yang rumit. Ia kemudian menatap Ayahnya."Jika aku menyukai pria yang bukan kalangan Orang kaya, bagaimana?" tanya Syahna.Tuan Diran menaruh gitarnya, menangkupkan kedua tangannya."Lelaki miskin tak mengapa, asal ia benar-benar berusaha mengubah hidupnya!
Baca selengkapnya
Ditampar Kenyataan
Fabian membelakkan matanya saat mendapati Alvia pulang dalam keadaan babak belur. Apa yang terjadi pada adik Varsha itu? Apa ada sesuatu yang menyebabkannya seperti itu?"Kenapa lu?!" tanya Ibu.Alvia menangis sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat."Ibu... lelaki itu memiliki isteri!" Alvia menangis tersedu-sedu.Fabian telah menduga gadis itu jual diri. Memang, tidak adakah pekerjaan lain yang lebih layak untuk keberlangsungan hidup? Kenapa wanita merendahkan dirinya sendiri hanya demi harta?"Otak lu dimana Via?! Jelas-jelas pria itu tua bangka. Masih aja lu pacarin! Lihat diri lu!" bentak Ibu."Aku gak tahu Bu, dia mengaku duda!" Alvia meringis menahan memar yang sakit. Bahkan sekujur tubuhnya menerima cakaran.Fabian benar-benar iba. Adik Kakak itu sama-sama mengalami perundungan! Apakah ia malaikat, atau iblis untuk mereka berdua?"Lebih baik sembuhkan luka Alvia dulu Bu, kemudian m
Baca selengkapnya
Fabian itu, siapa?!
"Siapa yang saling jatuh cinta, Alindra?" tanya Varsha sambil menatap lekat-lekat Alindra."Apa?!" Alindra menautkan kedua alisnya.Kata-kata cinta Fabian semalam itu, apa? Kenapa ia menuturkan kata-kata cinta yang sudah membuat Alindra berharap banyak?!"Cinta harus ada kata saling, dan antara kita berdua hanya kau yang jatuh cinta." Varsha menyeringai dengan tatapan tajam.Iris Alindra terbelalak. Tidak, pasti Fabian tengah berbohong di hadapan Orangtua mereka! Alindra yakin itu supaya mereka baik-baik saja!"Kau tidak perlu menyembunyikan apapun lagi, Fabian! Kita saling mencintai!" Alindra menekan nada bicaranya.Varsha menyeringai, ia menatap Alindra lekat-lekat."Kau terbawa perasaan karena kita tidur bersama ya? Dengar, laki-laki bisa tidur bersama dengan siapa saja tanpa perasaan. Dan... kau bukan satu-satunya wanita yang sudah kutiduri...." Varsha terkekeh, menikmati penderitaan Alind
Baca selengkapnya
V: Varsha?!
"Bagiku, kau tetap anakku...," ujar Tuan Giandra dengan nada lirih.Varsha menguping sambil merasakan kupingnya berdenyut karena sakit. Ia memegang telinga dan menekannya kuat-kuat.Darah! Rupanya, setelah dipukuli Varsha kehilangan banyak darah. Tapi, ia berusaha menahan semuanya demi mendengarkan penuturan Tuan Giandra. Tidak ada yang boleh dilewatkannya agar lebih mudah menjalani peran tersebut."Fabian, memang benar aku mengambilmu dari panti asuhan." Tuan Giandra menatap sendu ke arah Fabian. "Maaf sudah menyembunyikan semua ini darimu!"Fabian kemudian menangis. Ia tidak menyangka pada hari itu harus mendengar penuturan menyakitkan. Ambisinya untuk merebut dua perusahaan hancur sudah. Karena ia bukan siapa-siapa!"Fabian, bagaimanapun kau tetap anakku! Kau berhak atas Triasono Group dan tidak ada yang bisa mengubah keputusan itu. Jangan khawatir, jangan memikirkan kata-kata Nyonya Keiyona tadi! Kau tetap memilik
Baca selengkapnya
Mulai Mencurigakan
"Kau, Varsha?!" tanya Nyonya Keiyona.Syahna yang tidak asing dengan nama itu langsung menoleh. Varsha lebih terkejut lagi, tapi ia berusaha menutupi semuanya!"Siapa Nyonya?" tanya Varsha berakting.Nyonya Keiyona mengatupkan bibir. Ia sendiri pun tak menyangka sudah mengatakan hal itu! Tangannya yang sudah mulai keriput itu gemetar."Siapa, Varsha Nyonya?" tanya Syahna yang penasaran.Nyonya Keiyona bergegas beranjak. Ia memalingkan wajahnya."Aku akan berkunjung lain kali, sepertinya keadaanku tidak sehat. Sampai jumpa!"Nyonya Keiyona bergegas pergi meninggalkan ruangan Varsha dirawat. Syahna menautkan keningnya, sejujurnya ia penasaran sekali kenapa Nyonya Keiyona bisa menuturkan nama yang dikenalnya?!"Siapa Varsha?" tanya Syahna sambil meneruskan jahitannya.Varsha berakting, ia menggelengkan kepala sembari menahan perasaan takut yang telah menjalari tubuhnya. Ia benar-benar takut ada ya
Baca selengkapnya
Mulai Terbongkar
"Fabian?!" Panggil suara khas yang dikenal Varsha.Fabian dan Syahna yang tengah berciuman itu menoleh cepat. Nampak sosok Alindra tengah berdiri dengan tatapan tajam dan napas yang terengah-engah."Apa yang kau lakukan?!" tanya Alindra dengan suara melengking.Syahna benar-benar kaget! Ia tidak menyangka Alindra akan datang ke Rumah Sakit saat itu dan memergoki ciuman yang tengah ia lakoni bersama Varsha."Apanya yang kenapa?" Varsha berbalik tanya tanpa rasa takut sedikitpun.Lagipula, Varsha tidak merasa bersalah pada Alindra. Ia hanya menjalankan misi yang diperintahkan oleh Fabian. Tidak lebih! Jika ia berciuman dengan Syahna apa salahnya? Mereka saling mencintai!"Kau, berciuman dengan Syahna?!" tanya Alindra menahan tangis.Varsha mengangguk."Iya, memang kenapa? Kau tidak bisa melihat bagaimana bibir kami saling melahap?" tanya Varsha dingin.Alindra langsung menjerit histeris. Ia menam
Baca selengkapnya
Twins?
Syahna merasa sakit karena tangannya dicengkram cukup keras. Fabian yang berada di hadapannya itu menatap tajam kedua bola mata Syahna."Dengar, tidak ada yang boleh tahu lagi soal ini semua. Jika ini terbongkar, kupastikan kau mati!" ancam Fabian dengan sebelah alis yang naikSyahna geram. Ia benar-benar sudah menduga hal ini, dan ternyata semua kecurigaannya benar! Sial.Syahna tidak mau kalah. Ditatapnya nanar kedua bola mata Fabian yang tengah mengintimidasinya. Sama sekali tidak takut akan ancaman yang dilontarkan Pangeran Triasono Group itu."Apa tujuanmu? Kau hendak memperalat Varsha?!" tanya Syahna dengan intonasi meninggi.Fabian yang kesal melepaskan cengkramannya kasar. Syahna mengaduh sambil mengusapi pergelangan tangannya yang sakit. Napas Fabian memburu."Semua yang kulakukan, bukanlah urusanmu! Ingat, jika ini terbongkar. Satu-satunya orang yang akan kubunuh adalah kau!" Gertak Fabian, lagi.Fabian
Baca selengkapnya
Mendekati Bahaya
Nyonya Keiyona berjalan ke arah kamar Alindra pagi itu. Langkah kakinya terdengar terburu-buru dan tatapan nanar muncul dari wajahnya. Ia benar-benar tidak kuat menahan amarah yang kini tengah menyiksa hati dan relung jiwanya. Ya, pagi itu Nyonya Keiyona dikejutkan oleh berita kehamilan Alindra. Bagaimana bisa gadis itu begitu ceroboh?! Kali ini, Nyonya Keiyona tidak ingin mengampuni anak semata wayangnya tersebut. Ia benar-benar tengah mempermalukan keluarga ditengah-tengah perjodohan yang telah diumumkan. “Alin!” Panggil Nyonya Keiyona dengan intonasi penuh penekanan. Terdengar suara Alindra muntah-muntah dari dalam toilet. Hal itu membuat Nyonya Keiyona semakin naik pitam. Semua sesuai dengan apa yang dilaporkan padanya! “Alindra, kenapa kau?!” tanya Nyonya Keiyona lagi. Nada keras terdengar dari intonasi yang beliau lontarkan. Alindra pun keluar dari k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status