VALENTINE WITH KALA.
Demi Naruto, Doraemon, Shinchan, Nobita, aaaarrrggghhh dan apapun di dunia ini! Dirinya pasti sudah gila karena rela diseret Reta ke CookieLuck, sebuah bar&lounge di bilangan Kemang, yang pada malam valentine ini menjadi tempat mini concert sekaligus launching mini album baru Kala. Almi bergerak-gerak gelisah disamping Reta yang sedang menikmati cocktail yang disediakan secara gratis. Acara diset seperti private party yang dibatasi pengunjungnya. Hanya tamu undangan yang memiliki undangan saja yang bisa masuk. Dan Almi bingung kenapa dirinya bisa mendapat undangan tersebut.
Reta melirik Almi yang berdiri seperti cacing kepanasan disampingnya. Punggung mereka disandarkan pada meja bar dan kedua tangan mereka memegang gelas berisi cocktail. Segaris senyum membingkai wajahnya, kalau rencananya malam ini berhasil dia pasti akan merasa berdosa sekali pada semua orang. Tapi demi kebahagiaan Almi
hai hai baru nyapa, nih... author mau ngucapin makasih buat yang udah baca dan berlangganan cerita ini... please support terus yaaaaa
Mobil Kala berhenti di depan apartemen Almi. Kala menoleh pada Almi yang sedang membuka seat belt-nya. Wajah wanita itu masih muram dan matanya sedikit sembab. Terbersit lagi kejadian saat mereka berbicara empat mata diatap hotel setelah acara peluk-pelukan sambil menangis. [“Kenapa hal kayak gini harus terjadi sama gue?” Almi mendesah. “Batalin pernikahan lo.” Almi mendesis, “lo pikir ngebatalin pernikahan kayak ngebatalin pesta ulang tahun?” Almi menggeleng. “Fabian akan setengah mati membenci gue, dan mungkin minta ganti rugi untuk semua biaya yang udah dikeluarin dalam persiapan pernikahan ini – “ Kala memotong cepat, “gue yang akan menanggung ganti ruginya!” Almi menggeleng lagi, “lo gak mikirin keluarga gue? Keluarganya Fabian? Bakal banyak yang dirugikan dan disakiti disini. Kita bukan hidup didunia sinetron ataupun drama Korea, Kala.” “Lo sendiri apa bahagia den
“Saya terima nikah dan kawinnya Almira Sekarayu binti Bagas Wicaksana dengan mas kawin seperangkat alat solat dan seperangkat perhiasan emas dua belas karat dibayar tunai.” “Sah?” “Sah!” Terdengar suara riuh rendah tepukan tangan dari para keluarga dan teman yang menghadiri akad nikah Fabian dan Almi. Almi melirik Fabian yang juga sedang meliriknya sambil tersenyum. Gue jadi istri Fabian? Gue resmi jadi istri Fabian? Gue akan melayani Fabian, mengatur rumah tangga, memiliki anak-anak dari Fabian? Apa ini? Apa ini yang gue inginin? Apa gue mencintai Fabian? TIDAK!!! Almi membuka matanya lebar-lebar, memandang kegelapan yang terpetakan di hadapannya. Lama kelamaan matanya terbiasa dengan kegelapan yang menyesakkan itu dan ia bisa melihat langit-langit kamarnya, lalu perabotan familiar yang ada dikamarnya. Oh Tuhan... Itu barusan cuma mimpi. Almi beringsut dari tempat tidurnya dan melangkah menuju kulkas untuk mengambil sebotol air mineral dingin
Dua minggu kemudian... Kala dengan bosan membuka situs berita online untuk mengetahui berita terbaru yang terjadi di Indonesia selama dirinya berada di Amerika dua minggu ini untuk meeting dengan Ariana Grande mengenai proyek album kompilasi mereka. Kala menyelonjorkan kakinya disofa panjang diruang televisi dan harus pasrah Reka praktek padicuring kakinya. Cewek itu baru saja belajar manicure dan padicure dengan make up artist pribadi Ariana Grande saat di Amerika. “Kala! Jangan digerakin kakinya!” omel Reka saat Kala tiba-tiba menarik kakinya dan duduk bersila. “Ini,” Kala memperlihatkan layar tablet-nya yang sedang membuka sebuah artikel. “is it true?” “I guess so...” sahut Reka tidak yakin. Ia membaca artikel itu dengan seksama hingga selesai lalu berkomentar. “Waw... padahal mereka perfect together.” Reka melirik Kala yang sedang nampak bengon
KALA ANGGAP MENULIS LAGU SAMA MUDAHNYA SEPERTI BERNAPASSejak debutnya tahun 2012, Kala menciptakan hampir semua lagu di albumnya. Bahkan beberapa lagu yang diciptakannya untuk beberapa penyanyi Indonesia pun pasti menjadi hits. He’s so genius, isn’t he?Ternyata Kala memang sudah suka menulis lagu sejak duduk dibangku SD. Bertahun-tahun menulis lagu sendiri kini hal tersebut sudah dianggapnya sebagai hal yang tidak istimewa lagi. Bahkan Kala menganggap menulis lagu semudah ia bernapas. Wih... Memang nggak salah ya, cowok satu ini dijuluki musisi jenius Indonesia. Almi melempar majalah lifestyle wanita yang baru dibacanya kepangkuan sahabatnya yang sedang mengupas kulit jeruk, di sofa yang lebih kecil. Ia lalu menutup mulutnya sambil berlagak mau muntah. Reta, sahabat Almi, mendengus kesal karena kulit-kulit jeruk kupasannya yang ditaruh diatas pangkuannya men
Almi melangkah anggun menuju ruangannya, sebelah tangan memegang cup cappuccino panas mengepul, kedua telinganya disumbat oleh earpod yang terhubung dengan ponselnya yang mengalunkan lagu bernada semangat. Kantor masih sepi, hanya beberapa orang dari bagian produksi yang sedang menyelesaikan pekerjaan mereka dengan wajah letih. Sepertinya mereka sudah bekerja lebih dari dua puluh empat jam. Almi tersenyum saat anak buahnya menyapa. Ia kasihan juga pada mereka, tapi mau bagaimana lagi, itu adalah resiko pekerjaan mereka.Almi masuk ke ruangannya yang wangi melati efek dari pot poury yang selalu ada di ruangannya. Ia meletakkan cup cappuccino dan tasnya di atas meja. Bibirnya kini ikut menyenandungkan lagu Way Back Into Love yang diputar. Lagu lawas yang selalu menjadi favoritnya.Reta, sahabat sekaligus manajer produksi, buru-buru menghampiri Almi di ruangannya karena ia punya berita bagus untuk Almi. Reta mengetuk dua kali p
Ada satu sesi ketika para host menanyakan apa sihir yang dimiliki Kala. Kala menelengkan kepalanya untuk memikirkan jawaban untuk pertanyaan tersebut. Sihir? Sulap saja dia tidak bisa, apalagi sihir! Ah, Kala menemukan jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut.“Everytime i blink my eyes, every songs that i have made became hits,” jawabnya, dikuti dengan sorakan dari para penonton. Kala tersenyum malu dengan jawabannya sendiri. Ia tidak bermaksud menyombong, tapi itulah kenyataannya. Kala melemparkan senyum pada para host yang juga bersorak untuknya.Pertanyaan pun kembali diberikan untuknya. Dari soal kolaborasinya dengan BTS hingga masalah pribadi seputar perempuan yang sedang dekat dengannya. Kala paling malas menajawab pertanyaan yang menurutnya pribadi. Soal perempuan dan soal predikat playboy yang disandangnya. Rasanya siapapun yang sedang dekat dengannya tidak ada urusan apapun dengan oranglain, tapi ia sadar it
Hari Minggu adalah hari yang sempurna untuk bermalas-malasan dan bercumbu dengan kasur. Almi mematikan semua alat telekomunikasinya dan memenuhi hasrat tidurnya yang selalu kurang di hari biasa. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan, dan Almi sudah tidak bisa tidur lagi. Akhirnya ia meraih remot TV dan menyalakannya tanpa menontonnya. Ia malah meraih novel yang belum sempat diselesaikannya, dan mulai membacanya.Tiba-tiba ia teringat dengan jawaban sombong Kala saat diwawancara tempo hari. Seketika itu juga Almi menjadi sebal dan makin tidak menyukai Kala. Rasanya kutukan Reta tidak pernah akan terwujud karena setelah melihat penampilan dan senyum Kala pun, Almi sama sekali tidak tertarik dengannya. Karena tulisan-tulisan dalam buku novelnya tidak ada yang dapat dicerna, Almi akhirnya beringsut menuju kamar mandi dan membasahi seluruh tubuhnya dengan air yang meluncur dari shower. Ia membiarkan pancuran air memijat kepala dan punggungnya, melepas stres bekerja dan jug
Satu minggu sebelum berlayar, Kala memiliki jadwal untuk perform di I-net TV dalam acara musik mingguan yang dilakukan di dalam ruang studio. Penonton sudah berkumpul ketika Kala tiba bersama manajer dan krunya. Mereka langsung menuju backstage untuk bersiap perform.Tiba saatnya Kala untuk naik ke panggung. Ia menyapa para penonton yang histeris melihatnya. Kala menyanyikan lagu pertama dan kedua dengan lancar. Tetapi saat lagu ketiga dimainkan, entah bagaimana bisa terjadi, kabel-kabel disisi panggung mengeluarkan percikan api hingga akhirnya lampu padam dan api muncul.Kebakaran!Kala mencoba untuk tenang, tapi kepanikan segera menguasai dirinya hingga dia tidak bisa melakukan apapun, bahkan untuk bergerak pun tidak bisa. Api dengan cepat menjalar di karpet panggung dan mengepung Kala yang berdiri ditengah bersama band pengiringnya.“Kala! Apa kita akan mati sekarang?” tanya Josh panik sambil menutupi hidungnya ag