Share

DAMAI YANG BENAR-BENAR DAMAI

Aku terperangah merasakan dekapan hangat dari Lee yang begitu kurindukan. Kedua tanganku yang reflek mengudara hanya bisa menggerak-gerakan lima jari dimasing-masing telapak tangan. 

Kedua mataku juga membola, sedikit merasa de javu merasakan pelukan lama yang sebelumnya lama terlepas begitu saja.

Di ujung kolam sana, Joo menatap kami berdua dengan seulas senyum tipis yang hampir tak bisa kudeteksi.

Akhirnya aku balik memeluk lee tak kalah erat dengan senyum yang mengembang sempurna. Sedikit mensyukuri insiden kaki kram dan pingsan, sebab hal itu berhasil membuat hubungan renggang kami kembali tertali kencang. 

"Aku rindu pelukan hangat ini, Lee," ujarku jujur masih dengan senyuman mengembang. Tubuh ringkihku menikmati pelukan sayang ini penuh harsa. 

"Aku juga," ujar Lee dengan nada suara yang terdengar melirih. 

Satu menit setelahnya, kami menguraikan pelukan, bertatap dengan kebahagiaan yang membuncah. 

"Sebagai tanda hu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status