Share

Bab 16 : Mas Wahyu Vs Tuan Otoriter

Pagi ini langit tampak cerah. Mentari bersinar dengan gagah. Walau masih malu-malu, bintang terbesar di galaksi Bimasakti tersebut terus merangkak, menanjak tinggi menyebarkan cahayanya yang hangat.

Akan tetapi, cerahnya hari tidak seperti suasana yang melingkupi hatiku. Penuh kabut gelap yang terasa sangat sendu dan kelam.

Dalam beberapa hari ini pikiranku begitu ruwet juga butek. Statusku kini sudah menjadi seorang janda, belum lagi urusan dengan niat Tuan Steven yang aah ... membuatku tidak bersemangat sama sekali untuk menjalani hidup. Andai boleh meminta mati, mungkin lebih baik mati saja. Ya, daripada harus menerima kenyataan kalau aku bakal menikah dengan pria jahat seperti dia. Huuft ....

"Ini, kue brownies dari Nak Wahyu." Tiba-tiba Bi Eli meletakkan sebuah kotak kertas lalu membukanya di atas meja di sampingku yang tengah mengelap beberapa perkakas dapur yang baru saja dicuci.

Alisku bertaut. "Mas Wahyu? Kapan dia datang?" tanyaku heran pada Bi Eli yang mendaratkan bokong k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status