Share

BAB 29 A

WANITA KEDUA 29 A

Oleh: Kenong Auliya Zhafira

Menjaga perasaan memang terkadang hal yang tidak mudah dilakukan. Bahkan, ketika usaha itu telah mencapai batas justru keadaanlah yang datang merampas segalanya. Semua itu seolah seperti timbangan rasa yang mencari keseimbangan, tetapi hasil jauh dari kata harapan.

Wanita yang masih bergelut dengan logika dan hatinya sendiri terus menatap getir adegan kepedulian itu dengan perasaan terluka. Akan tetapi, ia harus bisa menepikan semuanya di hadapan umum. Ia tidak mau ada kabar tidak enak untuk restorannya.

“Mas ... kamu kenapa?” Hanya pertanyaan itu yang mampu keluar dari bibirnya. Sedangkan dua manusia yang terikat satu rasa tapi tidak direstui semesta langsung menoleh secara bersamaan.

“Re-rena ...,” ucap pria yang masih menahan sedikit panas di tangannya.

Thifa sendiri berinisiatif memapah pria yang membawa setengah hatinya untuk berdiri dan memilih tempat duduk. “Hati-hati, Mas ...,” ucapnya pada sang pria, lalu beralih tatap ke arah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status