#VIDEO_SYUR_SUAMIKU
#PART_6
[Ok!]
Aku balas singkat pesan dari Rama. Mengejutkan, ia bahkan masih ingat Cafe kesukaanku setelah hampir dua tahun kami tidak bertemu. Semoga tidak ada perasaan canggung saat bertemu dengan dia nanti.
Malam itu aku tidak banyak melakukan aktifitas, hanya menonton televisi dan berselancar di dunia maya.
Beberapa notifikasi dari aplikasi berwarna biru masih berdatangan, berbagai komentar dan pesan yang bernada menguatkan serta menyatakan keprihatinan masuk dalam akunku.
Namun, tak banyak juga dari mereka yang mencemooh aku sebagai istri yang tidak pandai menjaga suami hingga kecolongan oleh sahabatku sendiri.
Entahlah, apa yang sebenarnya mereka lakukan. Sesama wanita mengapa mereka bisa tega menghakimi aku dan bahkan menjadikan aku bahan bullyan.
Tiba-tiba mataku tertuju pada satu notifikasi permintaan pertemanan dan satu pesan masuk dari akun yang tidak asing bagiku.
"Rama?" Ucapku lirih.
Aku buka pesan itu, dan mulai membaca nya.
[Santi, apa kamu baik-baik saja?]
[Jika ada waktu, aku ingin bertemu]
[Baiklah, jika nanti sudah membaca pesanku. Segera hubungi aku]
"What!" aku gigit satu jariku.
Bagaimana bisa Rama mengirim pesan ini dan aku mengajaknya bertemu besok? Kenapa bisa kebetulan seperti ini?. Padahal aku sama sekali tidak memikirkan hal lebih tentang dia. Mungkin nanti Rama akan salah paham dengan pesanku.
Sejenak, terlintas bagaimana kedekatan kami dulu. Aku memang sempat mengagumi sosok Rama. Pria dengan tubuh tinggi dan berkulit putih itu memang memiliki pesona yang tajam.
Pesona yang bisa membuat siapa saja wanita, bisa jatuh hanya dengan melihat lesung di pipinya saat ia tersenyum.
Aaah tapi, kini aku harus sadar. Dia seorang lelaki mapan dengan wajah yang rupawan. Sedangkan aku, hanya janda dari seorang lelaki yang telah berkhianat. Mungkin Rama juga akan berpikir bahwa aku tidak becus menjaga Hamdan. Entahlah, aku tak ingin membuat otakku berpikir lebih keras.
Pagi hari tiba, aku bangun dengan perasaan yang jauh lebih baik dari hari kemarin. Bagaimana pun aku memang harus bangkit dan beranjak dari mas Hamdan. Aku harus membiasakan diri tanpa dia.
Aku raih gawai yang masih berada di atas nakas. Satu notifikasi datang dari Rama.
[Jangan lupa janji kita!]
Entah mengapa aku merasa Rama sangat agresif kali ini. Memang dulu, ia salah satu yang akan khawatir jika aku mendapat masalah. Karena ia tau aku tidak akan bercerita jika tidak di tanya terlebih dahulu.
Aku segera bersiap pergi tanpa membalas pesan dari Rama. Dengan memakai jeans berwarna biru muda di padukan kemeja ukuran besar membuat penampilanku kali ini terlihat jauh lebih modis.
Aku tak banyak menggunakan make up, hanya sekedar pelembab dan lipcream agar wajahku tidak terlihat pucat.
Seperti biasa aku menggunakan jasa taksi online untuk mengantarkan aku menuju Cafe yang terletak di pusat kota Jakarta.
Ting!
Satu notifikasi kembali berbunyi dari aplikasi berwarna hijau.
[Aku sudah memesan minuman untukmu]
Lagi-lagi, rama masih mengingat apa yang aku suka. Aku hanya tersenyum kecil saat melihat tingkahnya.
[Terimakasih, aku dalam perjalanan]
Terkirim!
Akhirnya aku balas pesannya agar ia tak khawatir dan tidak terus mengirimkan pesan untukku.
Tak berapa lama aku sampai di Cafe, segera menyelesaikan pembayaran dan bergegas turun. Begitu membuka pintu Cafe aku melihat Rama tengah duduk di sudut Cafe bernuansa elegant ini.
Ia melambaikan tangan, mungkin ia mengira aku belum melihatnya. Namun, wajah tampannya yang masih belum berubah tak mungkin aku tak melihatnya meski dari kejauhan.
Setelah dua tahun tidak bertemu, tubuh Rama semakin atletis. Mungkin ia sering ke pusat kebugaran. Kulitnya nampak lebih bersih dari saat terakhir kami bertemu.
"Aku turut prihatin dengan apa yang menimpa kamu dan Hamdan" ucapnya saat aku duduk di depannya.
"It's okay" jawabku singkat.
"Jadi, kamu ingin mencari apartmen?" tanya Rama kemudian.
Aku mengangguk sembari menyeruput segelas cappucino di hadapanku.
Lalu, Rama mengeluarkan beberapa contoh apartmen sekaligus harga beli atau sewa yang sudah ia berikan diskon.
Akhirnya aku memilih sebuah apartmen yang tidak terlalu jauh dari pusat kota. Apartmen dengan ruangan yang tidak terlalu besar dan masih terjangkau keuanganku.
"Lalu, kamu akan bekerja?" tanya Rama lagi, setelah aku selesai memilih apartmen yang aku sukai.
"Entahlah, aku belum memiliki rencana. Aku ingin berbisnis tapi, aku masih belum tau bisnis apa nantinya" jawabku jujur.
"Apa kamu tau, beberapa perusahaan menghentikan kontrak kerja dengan perusahaan Hamdan. Dan perusahaan mantan suami kamu terancam bangkrut" jelas Rama tanpa aku menanyakannya.
Sebenarnya dalam hatiku tersenyum meski ada sedikit rasa iba dalam hatiku. Namun, sudahlah mungkin itu hukuman yang pantas untuk mas Hamdan.
Aku diam tak menanggapi pernyataan Rama. Hingga kemudian Rama berkata satu hal padaku, "Sembuhkanlah hatimu, jika sudah siap membukanya lagi. Jangan mencari siapapun karena aku akan disini menunggumu".
Entah apa maksud Rama. Yang pasti aku masih belum bisa mencerna semua pernyataannya. Hingga pembicaraan kami berakhir dan menemui kesepakatan bahwa lusa aku akan membayar lunas apartmen yang aku beli. Dan Rama akan membantuku membereskan semuanya.
Rama memang pria yang baik, meski aku dan mas Hamdan dulu juga bersahabat baik dengannya. Namun, mustahil rasanya jika kini aku memiliki rasa untuk nya apalagi terakhir aku sempat mendengar kabar ia akan menikah. Lalu mengapa ia justru merayuku?.
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_7#HamdanSejak menikah dua tahun silam, aku memang mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang bisnis. Meski umurku sudah menginjak hampir kepala empat tapi, wajahku masih terlihat beberapa tahun lebih muda.Godaan setiap lelaki memang selalu sama. Harta, tahta dan wanita. Harta yang telah cukup aku miliki serta jabatan yang sudah menjadi semakin tinggi kini, aku tergoda dengan pesona indahnya wanita.Santi istriku memang begitu cantik. Tubuhnya mungil dan kulitnya putih bersih. Aku memang beruntung memiliki istri seperti Santi, selain cantik ia juga begitu penurut.Tak pernah sekalipun Santi membantah setiap ucapanku. Meski terkadang aku kasihan melihat nya yang terus di rumah dan tak pernah ada kegiatan. Itu semua aku lakukan karena aku tidak ingin ia tau kelakuanku di luaran.Santi selalu percaya jika aku meng
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_8Rama memang pria yang baik, meski aku dan mas Hamdan dulu juga bersahabat baik dengannya. Namun, mustahil rasanya jika kini aku memiliki rasa untuk nya apalagi terakhir aku sempat mendengar kabar ia akan menikah. Lalu mengapa ia justru merayuku?.Entah mengapa, Rama bukan seperti seorang pria yang telah beristri. Ia terlihat begitu bebas dan tidak canggung merayuku.Sekilas aku teringat lagi bagaimana Mas Hamdan mengkhianati aku. Apakah ini yang di lakukan Mas Hamdan terhadap Rosa? Ia tak berhenti merayunya sehingga Rosa bisa jatuh kedalam pelukannya. Atau memang Rosa yang merayu Mas Hamdan hingga mas Hamdan terpikat oleh pesona Rosa?.Aku semakin bingung dengan keadaan ini. Aku tak ingin terus mengingat kejadian beberapa waktu silam. Tentang perkataan Rama bahwa Mas Hamdan mungkin akan bangkrut pun aku tidak perduli. Aku tidak akan menuntut harta gono
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_9#RamaRoda kehidupan memang terkadang berputar dan menetap di satu sisi lebih lama. Seperti keadaanku saat ini yang tengah berada di roda kehidupan teratas. Aku bahagia, meski beberapa kali aku harus menemui kegagalan dalam perjalanan bisnisku.Hari itu, aku begitu bahagia karena property apartmen yang aku pasarkan melebihi target dan sudah di pastikan, aku akan mendapatkan bonus yang lumayan besar untuk bulan ini. Belum lagi, dua bulan terakhir akupun selalu melampaui batas penjualan, sehingga aku naik jabatan.Meski begitu, aku tetap mencari pembeli agar bonus tetap aku dapatkan. Aku memang seorang lelaki pekerja keras. Bagiku, selama tubuh masih sehat aku akan tetap bekerja untuk memperbaiki kehidupanku dan kehidupan orang tuaku kelak.Masalah wanita, bagiku belum ada yang bisa menggantikan posisi Santi dalam h
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_10Aku menutup wajahku dengan telapak tangan. Meski Rama terus berusaha membukanya aku tetap menunduk dan menutupi wajahku. Bagaimana mungkin aku membohongi Mbak Rumi?. Sementara mereka sudah saling kenal.Rama tersenyum, melihat tingkahku yang seolah terus menahan malu. Seketika ia terbahak saat menyadari bahwa aku telah membohongi Mbak Rumi dengan menyebutnya sebagai "Sales apartmen".Rencananya memang hari ini aku hanya akan melihat-lihat apartmen yang Rama sarankan. Namun, aku merasa takut merepotkan Rama. Jadi aku memilih untuk sekalian pindah. Lagipula aku tak mungkin membawa barang-barangku seorang diri.Karena itu, saat Rama menawarkan sekalian pindah hari ini, melalui pesan singkat di aplikasi hijau, aku menurutinya saja.Aku membuka kedua telapak tangan yang sedari tadi aku gunakan untuk menutupi wajahku.
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_11#RumiSakit rasanya, saat dengan jelas aku melihat suamiku selingkuh. Meski mas Dani suamiku, meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya, aku tetap saja merasakan sakit yang luar biasa.Namun, untuk berpisahpun rasanya aku tak sanggup. Aku begitu mencintai suamiku, aku tak mungkin memisahkan kedua putriku dengan ayahnya.Setahun telah berlalu, Mas Dani banyak menunjukan perubahan dan keluarga kami kembali harmonis. Namun, masalah kembali muncul dalam kehidupan kami. Bukan, bukan dari Mas Dani. Melainkan dari adikku satu-satunya, Hamdan.Video syur Hamdan, bersama seorang wanita yang aku ketahui adalah sahabat dekat Santi, adik ipar ku, tersebar di dunia maya. Bukan hanya malu pada semua keluarga dan warga yang terus menjadikan kami bahan gosip setiap hari tetapi, aku juga sangat malu pada Santi.Aku se
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_12Bulan depan Mas Hamdan menikah, artinya bulan depan aku harus siap bertemu dengan Mas Hamdan. Entah itu di jalanan atau dimanapun. Aku hanya berharap hatiku siap dengan semua yang akan aku lihat.Perlahan aku memulai bisnis, mulai dari bisnis kuliner, pakaian, bahkan aku sempat menjual beberapa souvenir. Namun, aku masih belum menemukan hasil yang aku inginkan.Hingga akhirnya, beberapa bulan berlalu hanya aku lewati dengan mencoba bisnis sana-sini tetapi, masih belum membuahkan hasil dan, aku masih terus mencoba.Ternyata, kehidupan istri sukses setelah di dzolimi suami itu hanya ada di dunia sinetron. Buktinya, aku masih di titik bawah dan tak kunjung merangkak naik. Justru, aku mendengar kini, Rosa sedang mengandung anak Mas Hamdan.Aku sengaja membuka bisnis online, karena menurutku, aku akan jarang keluar rumah. Dan aku akan
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_13Rama Membalikan badan, lalu menarik aku pergi bersamanya. Aku menoleh, dan masih melihat pelipis Mas Hamdan yang dialiri darah segar. Sedangkan Rosa, hanya terus menangis di sebelah Mas Hamdan.Tanganku masih berada dalam genggaman Rama. Tanpa sadar ia terus menarik tubuhku dengan kasar sampai di parkiran mobil.Aku menatapnya tanpa mengucapkan sepatah kata. Hanya tatap tegas, bahwa aku tidak suka atas tindakannya. Bukan tentang ia memukul Mas Hamdan tetapi, menarikku dengan kasar.Ia bisa menggenggam jemariku lebih lembut. Rama membukakan pintu mobil dan memberi isyarat agar aku masuk. Aku masih menatapnya hingga kemudian masuk ke dalam mobil."Kamu marah?" ucap Rama, yang baru masuk dalam mobil."Marah untuk apa?" jawabku."Aku gak suka ada yang deketin kamu!" tegas Rama.&n
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_14#HamdanHari ini aku di nyatakan bebas oleh pengadilan. Pengacaraku menjamin agar aku bisa bebas bersyarat. Tak apalah, yang penting aku bisa keluar dari tempat mengerikan tersebut.Mbak Rumi menjemputku di Lapas, dan aku pulang hanya berdua dengan beliau. Sebenarnya aku merasa malu karena selalu saja merepotkan Mbak Rumi. Namun, aku juga tidak bisa berbuat banyak."Mama sama papa minta kamu kerumah nemuin mereka," ucap Mbak Rumi yang baru saja duduk di bangku kemudi.Ia menjalankan mobil, menuju rumah orang tua kami. Dalam perjalanan tak ada percakapan di antara kami berdua. Mbak Rumi juga tidak mengajakku bebicara, meski sekedar basa-basi menanyakan kabar. Begitu memang, sikap Mbak Rumi jika sudah terlampau kecewa.Sejujurnya aku juga tak banyak bicara karena aku merasa sangat malu pada Mbak Rumi dan kedua o