Share

Peluk perpisahan

Maudi pernah mendengar tentang pengalaman seseorang pasal 'firasat wanita tidak pernah salah'. Ya, benar. Biasanya firasat tersebut identik dengan baik buruknya sifat sang lelaki, dan juga firasat tentang bagaimana hati seseorang berubah.

Tetapi kali ini, sepertinya firasat Maudi sebagai seorang perempuan dapat diakui. Bukan, Maudi tidak mendapat berita mengejutkan seperti; Satria cuma nyepik kamu, dia nggak serius dan cuma buat bercanda aja.

Bukan seperti ini. Firasatnya kali ini merupakan firasat soal bisnis lelaki itu.

Maudi sendiri terkejut.

Ia tak tau harus berpikir yang mana terlebih dahulu, senang karena berasil menjadi seorang cenayang atau ikut sedih Satria dikibuli teman bisnisnya.

Padahal wajah teman Satria tidak ada raut kriminalnya. Inilah orang selalu bersikeras jangan memandang seseorang dari fisik luarnya saja.

"Ditunda?" pekik Maudi tak percaya.

Niat awal cuma menanyakan soal pekerjaan yang Satria tawarkan waktu itu, karena ibu ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nisya Kharem
udah mulai dekat...Satria balik Jakarta.. hadeh..lemes Maudy...he he
goodnovel comment avatar
elnyno
waaahh... satria gercep banget ya... ada paparazi g buat laporan ke bu sarah?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status