Share

Chapter 17

Setelah makan siang bersama di ruang UKM, Ari dan Lia sudah kembali ke kelas mereka masing-masing untuk melanjutkan pelajaran.

Kini hanya ada Yuda, Yura, dan satu petugas kesehatan di ruangan tersebut. Hanya saja sang petugas berada cukup jauh dari tempat mereka berdua.

"Kamu kenapa nggak lanjut mengikuti mata kuliah hari ini Ra?" Yuda memulai pembicaraan sambil sedikit memperbaiki duduknya untuk mendapat posisi senyaman mungkin.

"Nggak apa-apa kok, Yud. Aku cuma mau temenin kamu aja disini." Yura tersenyum manis, tapi tetap tidak bisa menutupi mata sembabnya dari Yuda.

Yuda sangat ingin bertanya mengenai keadaan Yura yang sebenarnya. Pastinya Yura juga mengalami hinaan yang sama seperti yang Yuda alami.

Yuda POV:

'Kenapa kamu menangis, Ra?'

'Apa mereka menyakitimu begitu berlebihan?'

Pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam pikiranku sangat ingin aku ucapkan. Melihat mata Yura yang layu dan wajahnya yang sedikit pucat, membuatku sangat khawatir.

Tapi sekali lagi, aku hanya seoran
AFRIL

Ini perasaan aku doang, atau di chapter kali ini tuh Yuda kek romantis banget gitu nggak sih? Udah dia nggak rela Yura kesusahan mapah dia, terus nutupin mukanya juga karena dia bersedia dijahatin, tapi jangan jahatin Yura. Duh pen jadi Yura! Haha. Kasih ulasan ceritanya ya, teman-teman. Yuda sama Yura juga pasti nungguin. Terima kasih!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status