Share

8 - Orang Asing Aneh

"Dek, rumahnya Bu Yuli di sini kan ya?"

Elea sedang menikmati eskrimnya menoleh ke arah seseorang yang sedang bertanya entah kepada siapa. Perempuan itu lantas melanjutkan kembali langkahnya menuju rumah karena tak merasa ditanya.

"Eee ni bocah malah nyelonong." Seseorang yang berjenis kelamin laki-laki itu menarik kecil tudung hoodie Elea.

Elea menghentikan langkah, lalu membalikkan badannya. Mengabaikan tingkah tidak sopan orang asing tadi, karena biasanya Elea lebih tidak sopan.

"Mas ngomong sama saya?" Tanya Elea menunjuk dirinya sendiri menggunakan tangan yang memegang plastik berisi camilan.

"Ya iyalah." Orang asing itu menjawab dengan nada gemas. Jelas-jelas hanya ada mereka berdua di sana.

"Kok manggil dek? Sorry sorry aja nih mas, saya udah nikah." Elea memamerkan cincin berliannya ke arah laki-laki itu.

"Hah." Orang asing itu sontak memelototkan matanya seolah tak percaya perempuan di depannya itu sudah menikah.

"Hah?" Elea tak paham dengan ekspresi wajah yang ditampilkan orang asing di depannya itu. Dia iri dengan cincin berlian Elea? Wah kalau gitu Elea sekarang akan lebih merakyat dan tidak sombong lagi.

"Gak papa."

"Jadi kenapa manggil?" Tanya Elea setelah memakan kembali es krimnya yang mulai mencair.

"Ini bener rumahnya Bu Yuli kan?" Tanya orang itu dengan menunjuk rumah di samping rumah Geff.

"Iya bener. Masnya siapa?" Tanya Elea curiga. Wajah orang asing didepannya ini mencurigakan sekali.

"Keponakannya. Nama gue Reno." Orang asing itu menjulurkan tangannya mengajak berkenalan. Elea membalas hanya dengan jari telunjuk dan jempolnya 🤏 tanpa menyebutkan kembali namanya.

"Keponakan kok gak tau rumahnya, masnya mau maling ya?" Tuduh Elea tanpa basa-basi.

"Sembarangan. Tampang kaya gue lo samain sama maling?" Orang itu berkacak pinggang karena tersinggung. Elea malah semakin yakin jika orang didepannya ini maling.

"Emang kaya maling, saya teriakin maling nih. Maa-."

"Husttt, gue gak maling. Kalo lo belum nikah, gue nikahin juga lo." Orang itu membekap bibir Elea, membuat perempuan itu kaget lalu menjatuhkan camilan dan es krimnya.

"Aw." Elea menggigit tangan orang itu dengan keras. Gadis itu lalu berlari kalang kabut menuju rumahnya. Elea bahkan lupa dengan camilan dan es krim yang sudah terjatuh.

"IH TAKUT BANGET. GUE ADUIN KE SUAMI GUE, MAS GEFFF!!!" Teriak Elea yang tengah berlari terbirit-birit.

"MAS GEFF! MAS! MAS GEFF!" Elea menjatuhkan tubuhnya di lantai kelelahan seolah telah berlari ribuan kilometer, padahal tidak ada 500 meter.

"Kenapa? Ada apa? Kok teriak teriak?" Geff berlari mendekat ke arah Elea yang tengah meraup oksigen dengan terduduk di atas lantai.

"Ada orang aneh tau mas, tampangnya maling, terus pas aku teriakin maling malah ngancem mau nikahin aku. Gila banget gak sih?" Jawab Elea panjang setelah berhasil menstabilkan pernapasannya. Muka perempuan itu masih memerah entah karena kepanasan atau habis berlarian tadi.

Geff yang awalnya terdiam, lalu tertawa mendengar cerita Elea. Geff kembali mengingat pertemuan pertamanya dengan Elea, bahkan Elea saat itu langsung mengajaknya menikah.

"Hahaha. Lo apain lagi anak orang?" Tanya Geff penasaran. Entah siapa yang menjadi korban kegilaan Elea kali ini, Geff turut menertawakan.

Elea yang mendengar pertanyaan suaminya sontak cemberut. Niat hati ingin mengadu agar dibela, malah disalahin, untung Elea cinta.

"Kok aku, diaa tau yang aneh. Mending mas telpon satpam deh, mencurigakan banget dia," ujar Elea menggebu. Kasihan tetangganya jika menjadi korban pencurian orang tidak jelas tadi.

"Emang di mana? Mau gue liat." Tanya Geff bangkit dari jongkoknya. Laki-laki itu menjulurkan tangannya untuk membantu Elea berdiri.

"Di rumah sebelah," ucap Elea tersenyum. Kenapa Elea tersenyum? Karena Geff sedang merapikan rambut Elea yang berantakan. Perilaku kecil tapi berdampak besar di hidup perempuan itu.

"Ayo ikut." Geff menarik lengan Elea setelah merapikan rambut istrinya itu.

"Gak mau, takut." Perempuan itu berbicara pelan, sepertinya kali ini Elea benar benar takut.

Geff tersenyum kecil sembari menepuk kepala istrinya pelan. Menarik tangan Elea ke arah sofa, lalu menyuruh perempuan itu duduk. Geff berjalan ke arah dapur untuk mengambilkan minum.

"Minum dulu, gue liat orangnya bentar ya." Geff berpamitan setelah memastikan keadaan istrinya sudah tenang.

"Nanti peluk ya." Elea mengedipkan matanya pelan ke arah Geff.

"Yee modus." Laki-laki itu mencubit pipi istrinya pelan sebelum pergi menjauh.

Geff melirik ke kanan dan kiri mencari orang asing yang dimaksud Elea. Kening laki-laki itu berkerut ketika melihat sesosok orang tengah mengumpulkan camilan.

"Pemulung ya?" Gumam Geff setelah sampai di samping sosok itu.

"Tadi diteriakin maling, sekarang apa? PEMULUNG?! EMANG MUKA GUE APAAN HAH?!" Tanya Reno dengan nada tinggi.

Geff yang baru datang langsung berjengit kaget, dia kan cuma tanya. Pantas saja Elea kalang kabut ketika sampai rumah, memang pemarah sekali ya sosok ini.

"Oh ternyata Anda yang dimaksud istri saya. Perkenalkan, saya suami dari perempuan yang Anda ajak nikah tadi."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status