Di dalam ruangan.Melihat anggur yang berserakan di lantai, wajah Terry Wan berubah muram dan bertanya, "Apa maksudmu?""Aku yang seharusnya bertanya padamu. Demi Alice, tadinya kupikir aku akan membiarkannya saja. tapi sepertinya kau memang harus diberi pelajaran!""Memberiku pelajaran? Mari kita lihat apakah kau memiliki kemampuan untuk itu ..."Ceklik.Pintu ruangan pribadi didorong terbuka, dan Anderson Zoe masuk kedalam diikuti oleh dua pelayan."Permisi semuanya, saya adalah bos di sini. Ada kesalahan dari pelayan kami, harusnya tagihan anggur itu harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum diantar. Tolong dapat membayar uang untuk tujuh belas botol anggur ini terlebih dahulu baru lanjutkan urusan pribadi kalian.""Hanya tujuh belas botol anggur. Apakah ini cara hotel Anda menjamu tamu di Tianyuan?" Terry Wan mengerutkan kening."Anda tidak perlu mengatur bagaimana cara kami melayani tamu disini, jika anda yang membayar tagihan ini tolong dapat diselesaikan terlebih dahulu.
"Tuan Felix, Anda tidak bilang jika mau datang. Dari tadi saya merasa mengapa sepertinya tampak tidak asing, rupanya Anda dan saya tidak langsung menyapa Anda. Saya pantas dihukum. Ngomong-ngomong, apakah mereka ini adalah teman Anda?"Begitu Anderson Zoe mengatakan ini, semua orang memandang Felix Lin dengan kaget. Sekarang tampaknya selama Felix Lin mengangguk, 27 juta itu tidak akan menjadi masalah sama sekali!"Teman? Jika orang yang ingin memukulmu dihitung sebagai teman juga, maka mereka termasuk juga!""Apa? Bajingan ini berani memukulmu? Saya rasa saya tidak bisa sabar lagi!" kata Anderson Zoe dengan marah.Melihat keributan ini sudah cukup besar, Felix Lin terlalu malas untuk melanjutkan aktingnya, dan langsung berkata, "Aku tidak tahu bahwa hotel ini milikmu, tadinya aku ingin langsung pergi saja, tetapi rasanya aku mau membuatmu rugi. Disini total ada 26 Orang, kita patungan saja, aku akan membayar lebih banyak, Alice dan aku akan membayar 3 juta, ini geseklah!""Tuan F
Setelah mendengar teriakan Felix Lin, pekerja itu memeluk karung dan berlari keluar.Felix Lin bergegas di belakang mereka berdua dalam dalam sekejap berhasil menendang salah satu dari mereka.Keduanya kehilangan keseimbangan dan langsung jatuh ke tanah. Felix Lin dengan cepat melangkah maju, membuka ikatan karung, dan menemukan seorang gadis muda di dalamnya.Untungnya, ibu kelima pernah memperlihatkan fotonya. Dia tidak salah menyelamatkan orang!Ketika Felix Lin hendak menjemput Nala Lewis, tiba-tiba dia merasakan aura pembunuh datang. Menurut pengalaman Felix Lin selama bertahun-tahun, aura pembunuh ini berjarak lima puluh meter darinya!Ada orang bersenjata!Felix Lin tidak punya waktu untuk berpikir, dan dengan cepat melompat ke samping dan memeluk Nala Lewis.Dor!Orang-orang di bandara tiba-tiba menjadi panik saat mendengar suara tembakan.Felix Lin memaki dalam hati, untuk apa pemeriksaan keamanan di bandara ini? Bagaimana seseorang bisa membawa pistol?Mencari celah dalam
Herry menggertakkan giginya. Meskipun dia yang seharusnya melindungi Felix Lin, tapi dia sadar bahwa dirinya hanya akan menjadi beban. Bahkan jika dirinya dalam kondisi prima akan sulit untuk menghadapi musuh, apalagi dirinya yang setengah lumpuh saat ini?"Tuan Felix berhati-hatilah, aku akan membawa nona pergi dulu, jangan gegabah!""Aku tahu!"Saat berbicara, pihak musuh langsung menghunuskan pisau ke arah Felix Lin. Felix Lin dengan cepat menarik ikat pinggangnya dan mengikatnya ke arah pergelangan tangan musuh.Pihak musuh tidak dapat melawannya dan dengan cepat mundur untuk menghindar, ketika dia menyadari bahwa mobil di belakang Felix Lin sudah dinyalakan, dia berhenti melawan dan berlari ke arah sepeda motor di sampingnya.Bagaimana mungkin Felix Lin tidak menyadari hal ini, dia berlari ke depan dengan cepat, dan ketika dia melihat bahwa musuh sudah mengendarai sepeda motor, Felix Lin masih berjarak lebih dari sepuluh meter darinya.Orang ini berlari sangat cepat!Sebelum di
Tim pasukan berhenti menopang dan mengeluarkan pistol dari pinggang mereka, siap untuk bertempur.Bunyi rem kendaraan terdengar.Sebuah mobil Wuling berhenti tepat di belakang mobil Herry yang hancur, Felix Lin melompat keluar dari mobil sambil mengeluarkan koin di tangannya."Semua tahan, apakah kamu adalah tuan Felix?" kata Herry."Mereka bawahanmu?" Felix Lin bertanya dari balik mobil bagian belakang"Ya betul, Tuan Felix tidak perlu khawatir!"Felix Lin menarik napas lega dan berjalan keluar dari bagian belakang mobil."Baguslah Tuan Felix baik-baik saja. Dengan begini dapat dibilang aku tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan nona Rose kepadaku." Herry tersenyum kecil. Tetiba, dikarenakan pertempuran tadi telah menyebabkan luka yang cukup dalam, Herry kemudian memuntahkan darah kemudian perlahan jatuh pingsan. Setengah jam kemudian, Felix Lin, Herry, nona muda beserta beberapa anggota tim pasukan tiba di rumah sakit Kota Lingyun. Dalam perjalanan, Felix Lin juga t
"Aku ... aku melihat pakaianmu di tempat tidur dan ingin membantumu melipatnya. Aku tidak punya niat atau maksud untuk mengambil pakaian orang lain, jangan salah paham." Felix Lin menjelaskan."Tidak … tidak apa-apa … baju itu dibelikan untukku oleh Mischa, aku biasanya tidak memakainya juga ..."Setelah menjelaskannya, Laura Dee tiba-tiba menjadi lebih malu, mengapa dia harus menjelaskan ini!"Uhuk … lalu, apa yang terjadi dengan Paman Botak dan Nala Lewis?"Felix Lin bertanya, dan melemparkan kembali barang-barang di tangannya ke dalam rak seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Mendengar perkataan ini, Laura Dee serasa pulih dari rasa malunya dan dengan cepat menjawab, "Paman botak baik-baik saja, tetapi Nala tampaknya telah dibius dengan obat psikotropika. Rumah sakit kami tidak memiliki penangkal terhadap obat tersebut. Menurut analisis khusus tim rumah sakit, aku khawatir dalam beberapa jam saraf Nala akan benar-benar rusak karena obat bius ini, apa kamu dapat melakukan sesuatu?"
Plak!Tamparan yang diterima Felix Lin cukup kuat dan membuatnya jatuh langsung ke tanah.Merasakan rasa sakit yang dari wajahnya, Felix Lin merasa ingin menangis tanpa meneteskan air mata. Siapa yang sebenarnya telah aku ganggu?"Nala kamu akhirnya bangun, syukurlah!" Laura Dee memeluk Nala Lewis dengan penuh semangat."Laura? Kamu juga tertangkap?" tanya Nala Lewis yang sedang linglung."Tidak, ini rumah sakit, kamu sudah diracuni, Felix Lin telah menyelamatkanmu, Felix ... eh!"Laura Dee melihat Felix Lin telah terbaring di lantai tidak sadarkan diri, dia teringat apa yang baru saja dikatakan Felix Lin tentang lukanya."Felix Lin, kamu baik-baik saja?""Tidak apa-apa ... Hanya saja tamparan ini hampir membuatku bertemu dengan pembunuh yang telah aku singkirkan tadi.""Ini ... sikap Nala memang seperti ini, nanti aku jelaskan padamu, bisakah kamu keluar dulu sekarang?""Baiklah aku akan berusaha ..."Felix Lin dengan enggan bangkit dan perlahan berjalan keluar dari ruang opera
Felix Lin tiba-tiba memiliki dugaan yang tak terduga, apakah jangan-jangan para putri dari ibu Suri semua adalah anak dari lelaki tua itu?"Begitulah, jadi aku harap kamu tidak menyalahkan Nala. Sekarang Bibi Rose masih belum tahu situasi di luar, dan musuhnya dapat menyerang Nala kapan saja. Aku harap masalah ini tidak membuatmu menjadi tidak peduli kepada Nala.""Jangan khawatir, bahkan jika tidak ada hubungan dengan ibu kelima, aku pasti akan tetap melindunginya.""Terima kasih."Suara pintu terbuka.Pintu tiba-tiba didorong terbuka, seorang pemuda langsung masuk dengan ekspresi bahagia di wajahnya, "Laura, aku ingin memberitahumu kabar baik, kepala botak yang kamu bawa kemari ..."Sampai disini, pemuda itu memperhatikan Felix Lin yang duduk di tempat tidur Laura Dee, alisnya berkerut."Siapa anak ini? Kenapa dia duduk di tempat tidurmu? Ditambah kenapa dia tidak memakai pakaian di bagian atas tubuhnya?""Dia temanku, dan duduk di ranjangku untuk beristirahat sejenak, apa masal