Share

Tidak Menganggap Sebagai Anak

Sarah yang memang sangat suka berpetualang seolah kembali menemukan arah hidup yang sesungguhnya. Ia yang biasanya tak pernah bersemangat berada di rumah, kini mulai memperhatikan keadaan.

Ia bahkan bangun lebih awal dari biasanya. Menyiapkan makanan sang ibu yang tengah sakit, dan meramu obat yang memang seharusnya dikonsumsi.

“Kamu mau pergi lagi?” tanya sang ibu ketika gadis itu sudah menyiapkan mandinya di jam 6.

“Iya, Mam. Jalan-jalan sebentar. Nanti sore pulangnya. Gapapa, kan?”

Wanita itu diam mematung di tempatnya. Sebentar? Pulangnya sore? Apa itu masih sebentar?

Begitulah isi pikirannya sekarang. Ia tak kuasa memberi jawaban dan berjalan menjauh dari tempat itu.

“Mam, nggak mungkin dong, aku nggak bisa ke luar menikmati-“

“Iya, pergilah.” Memotong pembicaraan putrinya kemudian masuk ke kamar dan membanting pintu.

“Okey. Thanks.” Sarah terlihat santai dengan sikap sang ibu lalu melanjutkan kegiatannya.<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status