Share

BAB 180. Saham 5%

“Ada apa denganmu? Kita saling mencintai, kita tidak saling membenci Ratih.” Deva merasa hancur saat itu.

“Sudahlah, Dev,” dengus Ratih menatap jengah Deva dan beralih ke bundanya.

“Bagaimana, Bunda? Apa Bunda bersedia membantuku agar kita tetap bisa hidup bersama?” Ratih mendesak agarsaat itu Lusi mengambil keputusan yang sulit.

Menyadari jika hanya Lusi satu-satunya harapan untuk menyadarkan Ratih, Deva langsung mengangguk sambil menatap Lusi dengan tatapan sedihnya.

“Baiklah, Bunda akan ikut denganmu,” tangis Lusi.

Ia lalu mendekati Deva dan memeluk Saka seraya berbisik. “Maafkan, eyang putri, Saka. Doakan mamamu cepat sadar,” bisiknya membuat Saka menggeliat dalam tidurnya.

Lusi juga memeluk Deva sambil menepuk bahu menantunya. “Maafkan, bunda … tolong jangan menyerah padanya,” lirih Lusi membuat Deva tak kuasa meneteskan air matanya.

&ldq

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status