Share

Bab 6

Miranda menarik napas panjang, menghempaskan tubuhnya di tempat tidur dengan kasar setiba di kosan.

“Kenapa kamu?” Nia – yang baru keluar dari kamar mandi bertanya. Hari ini perempuan itu libur untuk memindahi barang-barangnya ke kosan Miranda.

Beberapa hari yang lalu, mereka berdua sudah sepakat tinggal bersama untuk meringkan biaya tempat tinggal. Karena Nia juga anak rantauan. Datang ke kota untuk mengadu nasib sama seperti Miranda. Dan nasib mereka juga tidak jauh berbeda. Mereka sama-sama anak sulung dari tiga bersaudara dan tidak memiliki figur ayah lagi. Sebab itulah mereka jadi dekat dari dulu sampai sekarang hingga berani memutuskan tinggal bersama.

“Capek, ya? Memang restoran hari ini ramai?” tanyanya lagi kala Miranda tidak kunjung menjawab pertanyaannya. Sambil mengeringkan handuk dengan rambut, dia ikut duduk di samping Miranda yang terbaring.

Miranda menggeleng, “Tidak juga.”

“So? Apa yang membuat kamu lusuh sekali?”

Miranda melirik sang sahabat, beringsut duduk, “K
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status