Share

ROMANSA DI MUSIM PANAS

“Aduh duh, sakit!”

“Bisa pelan-pelan tidak?”

“Berisik! diam sajalah!”

Dua orang perempuan tetangga Arata tak sengaja mendengar suara itu. Kebetulan, mereka adalah sahabat dekat yang apartemennya berada tepat di samping apartemen Arata. Mendengar suara-suara mencurigakan itu, mereka pun hanya bisa tertawa cekikikan sambil membayangkan hal yang tidak-tidak.

Padahal aslinya, Arata sedari tadi marah-marah karena sangat sulit melepaskan obi yang dipakai Hasumi. Saking kesalnya, ia sempat menyarankan agar Hasumi menggunting saja obinya. Namun karena yukata dan obi itu peninggalan sang ibu, Hasumi menolak dengan keras.

Hasumi lagi-lagi mengeluh saat Arata menarik obinya ke kanan dan kiri, membuat ia jadi agak sesak. Akhirnya dengan peluh yang sudah mengalir, obi itu pun bisa terlepas juga. Hasumi bisa bernafas lega, begitu pula Arata. Tanpa sadar Arata malah sibuk menyeka peluhnya sambil berkacak pinggang di belakang Ha

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status